Kejadian 32:1–33:20
Bergumul dengan Tuhan di dalam doa
Apakah Anda menghadapi ketakutan atau kekhawatiran besar dalam hidup Anda?
Yakub menghadapi situasi yang sangat mengkhawatirkan. Dia telah berdosa terhadap saudaranya, Esau. Ia takut bahwa Esau mungkin akan menangkapnya. Dia berada dalam 'ketakutan dan kesusahan besar' (32:7).
Yakub adalah seorang pendoa - terlepas dari semua dosanya, dia mengenal Tuhan. Dia mengakui ketidaklayakannya sendiri: 'Aku tidak layak untuk menerima segala kasih dan kesetiaan yang telah Tuhan tunjukkan kepada hamba-Mu ini’ (Ay.10).
Dia berdoa, percaya, dan mengklaim janji Tuhan: 'Selamatkanlah aku, aku berdoa, dari tangan saudaraku Esau - Engkau telah berkata," Aku pasti akan membuat engkau makmur dan akan membuat keturunanmu seperti pasir laut yang tidak dapat dihitung' (Ay.11-12). Doanya dijawab - lebih dari yang dibayangkannya.
Doa tidak selalu mudah. Terkadang, sama seperti Yakub, kita harus berdebat dengan Allah (32:22–32; Kolose 4:12). Hal ini juga bisa membutuhkan cukup banyak waktu dan energi. Adapun berdoa ini membutuhkan tekad. Yakub berkata kepada Allah, 'Aku tidak akan membiarkan Engkau pergi kecuali Engkau memberkati aku' (Kejadian 32:26), tetapi kita juga diberitahu bahwa sejak saat itu dia berjalan dengan pincang (Ay.31).
Barangkali, kisah yang mendekati kisah di atas di dalam Perjanjian Baru adalah kisah Rasul Paulus yang menceritakan bahwa ia terbelenggu dalam 'duri dalam daging' (2 Korintus 12:7), ia meminta agar Allah melepaskan dia dari hal tersebut sebanyak tiga kali. Kelemahan dan kerentanan Anda tidak menghentikan Tuhan untuk memakai hidup Anda. Sebenarnya, Tuhan sering menggunakan kelemahan kita lebih daripada kekuatan kita. Tuhan tidak menyingkirkan duri dalam daging Paulus. Sebaliknya, Paulus malahan berkata, 'kekuatan saya menjadi sempurna dalam kelemahan' (Ay.8).
Mungkin Anda merasa memiliki 'duri dalam daging' atau Anda tampak 'berjalan tanpa kekuatan’: Anda memiliki beberapa kerentanan atau cacat nyata. Jackie Pullinger mengatakan bahwa dia tidak pernah mempercayai siapa pun yang tidak pernah ‘berjalan dengan pincang’! Seringkali melalui kesulitan, kekecewaan, dan perjuangan dapat mengubahkan hati kita. Kita melihat transformasi di dalam diri Yakub setelah dia bergumul dengan Tuhan. Sikapnya terhadap saudaranya benar-benar berubah (Kejadian 33).
Setelah kemenangan telah diraih dalam doa, segala sesuatunya tampak lebih baik danterjadi pertemuan kembali dan rekonsiliasi yang luar biasa: 'Esau berlari menemui Yakub dan memeluknya; dia melingkarkan lengannya di lehernya dan menciumnya. Dan mereka menangis '(Ay.4).
Sikap mereka satu sama lain telah berubah total. Esau berkata, 'Aku mempunyai banyak, adikku. Peganglah apa yang ada padamu' (Ay.9).
Yakub menjawab, ‘Janganlah kiranya demikian; jikalau aku telah mendapat kasihmu, terimalah persembahanku ini dari tanganku, karena memang melihat mukamu adalah bagiku serasa melihat wajah Allah, dan engkaupun berkenan menyambut aku. Terimalah kiranya pemberian tanda salamku ini, yang telah kubawa kepadamu, sebab Allah telah memberi karunia kepadaku dan akupun mempunyai segala-galanya. Lalu dibujuk-bujuknyalah Esau, sehingga diterimanya.' (ay.10-11).
Mari kita berdoa : Tuhan, terima kasih ketika Engkau menjadi Tuhan yang menjawab semua doa. Bantu kami bergumul dalam doa seperti Yakub. Tuhan, aku berdoa, kiranya Engkau akan membawa rekonsiliasi dalam seluruh hubungankudengan saudara-saudaraku di dalam Kristus. Semoga apa yang aku ucapkan merupakan luapan dari hati saya yang baik.