Reborn
  
7 Habits of Highly Effective People (1) : PROACTIVE
Dipublikasikan pada 21 Februari 2023
11 min baca

Setiap dari kita memiliki waktu yang sama, setiap dari manusia diberikan 24 jam sehari untuk menjalani kehidupan dan hal yang paling berharga dalam kehidupan kita adalah waktu. Ini karena waktu adalah suatu hal yang tidak dapat kita beli dan tidak dapat kita ulang. Waktu yang kita lewatkan tidak akan pernah bisa kembali lagi. Salah satu pembelajaran yang ada menunjukkan bahwa salah satu kebiasaan orang yang berhasil adalah “Orang yang Pro-Aktif”

Zaman sekarang kita tidak dapat menjadi orang yang pasif atau artinya hanya menunggu kesempatan, hanya menunggu bola. Kekristenan tidak pernah mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang pasif, kekristenan mengajarkan kita untuk: carilah, ketuklah, mintalah, ini adalah kata perintah yang menunjukkan keaktifan. Jangan hanya menunggu bola. Tetapi naikkan kebiasaan kita menjadi aktif, artinya kita menjemput bola. Tetapi ternyata aktif pun tidak cukup, kalau anda hanya aktif, yang lebih pintar dari anda masih banyak, yang lebih kaya dari anda juga banyak, yang lebih hebat dari kita, lebih kuat juga banyak.

Inilah yang akan kita pelajari, kita harus jadi Pro-Aktif, anda tidak hanya menunggu kesempatan, anda juga tidak sekedar mengejar kesempatan, tetapi anda menciptakan kesempatan. Ketika anda bisa menjadi orang yang pro-aktif dalam kehidupan anda, pro-aktif dalam segala aspek kehidupana anda, maka anda pasti akan menjadi orang yang sukses, memiliki kehidupan yang efektif.

#1 PENCIPTAAN

Saya pelajari dan temukan bahwa Tuhan adalah Tuhan yang pro-aktif dalam segala aspek kehidupan kita. Saya bisa contohkan ini dalam banyak hal, pertama dalam kisah penciptaan:

Kejadian 1:1-3 1Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. 2Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. 3Berfirmanlah Allah: ”Jadilah terang.” Lalu terang itu jadi.

Ini adalah suatu pengajaran yang dalam, supaya anda mengerti tentang penciptaan. Di ayat pertama dituliskan bahwa Tuhan menciptakan langit dan bumi – artinya bumi sudah ada sebelumnya, tetapi kemudian di ayat ke dua dituliskan bahwa bumi ini kosong dan gelap gulita menutupi samudra raya dan seterusnya. Mari kita pelajari lebih lagi:

Yesaya 45:18 Sebab beginilah firman TUHAN, yang menciptakan langit, – Dialah Allah – yang membentuk bumi dan menjadikannya dan yang menegakkannya, – dan Ia menciptakannya bukan supaya kosong, tetapi Ia membentuknya untuk didiami –: ”Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain.

Yesaya mencatat bahwa bumi diciptakan supaya tidak kosong. Ini kesannya bertolak belakang dengan Kejadian 1:2, kalau kita pelajari ternyata Tuhan pernah menciptakan langit dan bumi yang pertama, dimana kita tidak tahu seberapa lama itu, berapa juta tahun dan lain-lain, di waktu itulah terjadi pemberontakn lucifer (Yesaya 14), pemberontakannya membuat Tuhan membuangnya ke bumi, dan dia menghancurkan bumi yang Tuhan ciptakan sehingga kosong dan tidak berbentuk, gelap gulita menutupi samudra raya.

Dalam kekosongan itu, Roh Allah melayang-layang di atas air, dan kemudian dituliskan: "berfirmanlah Allah ..." Disinilah terjadinya proses recreation/ penciptaan ulang atas apa yang ada di bumi, ini adalah bentuk ke-pro-aktif-an Allah. Dia adalah Allah yang berinisiatif untuk menciptakan kembali bumi yang baru. Natur Tuhan, Dia adalah Tuhan yang pro-aktif.

Jarak dari Kejadian pertama ayat satu ke ayat yang kedua tidak pernah kita ketahui berapa lama, berapa juta tahun, tetapi yang kita tahu bahwa ditengah-teangah kehancuran Tuhan berfirman, “Jadilah Terang!” dan terang pun jadi sebagai lawan dari kegelapan. Tuhan tidak kehilangan akal untuk menciptakan bumi yang baru, untuk menciptakan ulang. Kalau bumi yang hancur saja bisa di tata ulang oleh Tuhan, dibentuk ulang dengan yang luar biasa, apalagi hidup anda dan saya, sekacau apapun hidup anda, sehancur apapun hidup anda, Tuhan hanya cukup berkata “Jadilah Terang!” maka terang itu jadi dalam kehidupan anda.

Jangan bingung dengan kekacauan, jangan bingung dengan kegelapan, jangan bingung dengan apa yang anda lihat dan hadapi, tetapi fokuskan mata anda pada apa kata Tuhan dalam kehidupan anda.

Dituliskan juga bahwa Roh Allah melayang-layang, kata melayang-layang ini seperti seekor induk ayam yang mengerami telurnya, ini berbcara tentang proses dalam kehidupan. Artinya ketika anda merindukan kebaikan dan pemulihan terjadi dalam kehidupan anda, izinkan Roh Tuhan untuk memenuhi hidup anda. Dan izinkan firman Tuhan mengubahkan hidup anda. Percayalah bahwa sekacau apapun hidup anda, Firman Tuhan dapat mengubahkan hidup anda.

#2 KELUARGA

Kejadian 2:18, 21,22 18TUHAN Allah berfirman: ”Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” 21Lalu Tuhan Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, Tuhan Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. 22Dan dari rusuk yang diambil Tuhan Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu.

Ketika Tuhan sudah memberi kuasa kepada Adam atas bumi yang baru itu, kemudian coba perhatikan siapa yang “bingung”? apakah Adam pernah minta jodoh dari Tuhan? Adam tidak pernah memusingkan hal itu, dalam kesendiriannya, Adam mengelola Taman di Eden dan Tuhan-lah yang berinisiatif. Dituliskan “Tuhan berfirman …” artinya yang berinisiatif adalah Tuhan, yang pro-aktif adalah Tuhan. Kemudian Tuhan membuat manusia ini tidur nyenyak/ “deep sleep” dan Tuhan membangun seorang perempuan, Tuhan sudah menyiapkan! Jangan kuatir dengan kehidupan anda, jangan kuatir dengan keluarga anda. Dia pro-aktif memperhatikan dan memenuhi kebutuhan anda bahkan ketika anda tidak menyadari kebutuhan tersebut.

#3 KESELAMATAN

Yohanes 3:16-17 16Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. 17Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.

Ingat bahwa dalam karya keselamatanpun, ini yang membedakan kekristenan dengan agama lainnya. Dalam keyakinan yang lain, manusia berusaha mencari Tuhan untuk mendapat keselamatan dengan berbagai cara, meditasi, mengasingkan diri, menyiksa diri, apapun itu. Apakah hal ini salah? Pertanyaannya bukan masalah salah atau benar! Pertanyaannya yang sesungguhnya apakah dengan cara itu mereka bisa sampai kepada Tuhan yang benar atau tidak?

Sehebat apapun dan sebaik apapun seseornag, mereka tidak akan bisa sampai ke surga dengan usaha natural manusia karena DNA yang berbeda antara Tuhan dan manusia. Itulah sebabnya, mengapa Tuhan harus turun ke bumi untuk menjadi manusia – supaya Dia memiliki DNA yang sama dengan manusia dan bisa menolong, menyelamatkan manusia.

Kekristenan mengajarkan hal yang berbeda, Allah yang jadi manusia, Allah yang berinisiatif, Allah yang tidak hanya pasif menunggu orang datang kepadaNya, ataupun hanya aktif, tetapi Dia pro-aktif. Dia tidak aktif untuk datang ke dunia, tetapi Dia pro-aktif dengan Dia menyerahkan diriNya, mati terkutuk di kayu salib untuk menebus dan menyelamatkan umat manusia dari kebinasaan.

Kita menyembah Allah yang pro-aktif, artinya lucu kalau Allah kita pro-aktif tetapi kita bermalas-malasan. Kitab Amsal berbicara banyak tentang dua hal: Kemalasan dan Kebebalan! Perhatikan dan pelajari, bahwa Tuhan sangat membenci orang malas dan bebal. Amsal memerintahkan pemalas untuk belajar dari semut, Alkitab pun dengan tegas berkata, bahwa pemalas tidak berhak untuk makan. Bahkan Pemalas dikatakan sebagai saudara dari Iblis. Ketika kita menjadi semakin serupa dengan Tuhan, artinya kita mejadi pribadi yang pro-aktif.

BELAJAR DARI DAUD

Salah satu contoh tokoh Alkitab yang pro-aktif adalah Daud. Ketika dia mengalahkan Goliath, dia tidak pasif, dia pro-aktif.

1 Samuel 17 45-51 45Tetapi Daud berkata kepada orang Filistin itu: ”Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama Tuhan semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu. 46Hari ini juga Tuhan akan menyerahkan engkau ke dalam tanganku dan aku akan mengalahkan engkau dan memenggal kepalamu dari tubuhmu; hari ini juga aku akan memberikan mayatmu dan mayat tentara orang Filistin kepada burung-burung di udara dan kepada binatang-binatang liar, supaya seluruh bumi tahu, bahwa Israel mempunyai Allah, 47dan supaya segenap jemaah ini tahu, bahwa Tuhan menyelamatkan bukan dengan pedang dan bukan dengan lembing. Sebab di tangan Tuhanlah pertempuran dan Ia pun menyerahkan kamu ke dalam tangan kami.”48Ketika orang Filistin itu bergerak maju untuk menemui Daud, maka segeralah Daud berlari ke barisan musuh untuk menemui orang Filistin itu; 49lalu Daud memasukkan tangannya dalam kantungnya, diambilnyalah sebuah batu dari dalamnya, diumbannya, maka kenalah dahi orang Filistin itu, sehingga batu itu terbenam ke dalam dahinya, dan terjerumuslah ia dengan mukanya ke tanah. 50Demikianlah Daud mengalahkan orang Filistin itu dengan umban dan batu; ia mengalahkan orang Filistin itu dan membunuhnya, tanpa pedang di tangan. 51Daud berlari mendapatkan orang Filistin itu, lalu berdiri di sebelahnya; diambilnyalah pedangnya, dihunusnya dari sarungnya, lalu menghabisi dia. Dipancungnyalah kepalanya dengan pedang itu. Ketika orang-orang Filistin melihat, bahwa pahlawan mereka telah mati, maka larilah mereka.

Ayat 48 menuliskan bagaimana “Daud berlari ke barisan musuh”, bahkan di awal cerita ini kalau kita baca keseluruhannya, kita melihat bahwa Daud berinisiatif untuk bertanya tentang orang Filistin yang menhina barisan Tentara Allah yang Hidup. Sementara yang lain takut, Daud memilih untuk maju melawan tentara Filistin. Sekarang, bagaimana dengan kita, ketika melihat permasalahan sebesar Goliat, apakah anda lari mendekat atau lari menjauh? Jadilah pro-aktif, jangan menunggu kesempatan, jangan hanya menghampiri kesempatan, tetapi buatlah kesempatan. DNA yang ada di dalam Tuhan termanifestasi dalam kehidupan Daud, sehingga dia menjadi orang yang pro-aktif, yang hebat, sampai Yesus pun disebut “Anak Daud”.

JADILAH PRO-AKTIF

Sebagai umat Kristiani, kita tidak dididik menjadi orang yang malas, orang yang pasif, sebagai seorang Kristen yang sejati kita harus menjadi pribadi yang pro-aktif. Tidak hanya menunggu kesempatan, tidak hanya mengejar dan menghampiri kesempatan/ jemput bola, tetapi kita harus bisa menciptakan bola, menciptakan kesempatan. Maka, dengan begitu, DNA Allah yang Hidup termanifestasi di dalam kehidupan kita anak-anakNya.

Bagikan
Artikel Lainnya
Lihat Artikel Lainnya
3 Orang Membaca