Reborn
  
Financial Breakthrough From Court of Heaven
Dipublikasikan pada 29 Agustus 2023
13 min baca

APAKAH TUHAN MENGHENDAKI ANAK-ANAKNYA HIDUP DALAM KEMAKMURAN?

Mazmur1:1-3 (TB) 1Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, 2tetapi yang kesukaannya ialah Taurat Tuhan, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. 3 Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.

Dalam terjemahan TPT, ayat di atas dituliskan: bahwa hidup kita seperti di tamanNya Tuhan, seperti pohon yang diletakkanNya sesuai dengan keinginan dan kehendakNya. Secara umum kita tahu bahwa ada pohon yang suka air dan ada yang tidak menyukai air, ada tipe pohon/tumbuhan yang suka sinar matahari dan ada yang tidak. Maka sama halnya dengan pohon, demikan pula kehidupan kita, manusia. Dan yang paling tahu apa yang terbaik bagi kita adalah Sang Pencipta, Tuhan sendirilah yang paling mengerti apa yang terbaik untuk pertumbuhan kita.

Kalau kita memilih jalan kita sendiri, cara kita sendiri, maka kita tidak akan pernah dapat menjadi pohon yang maksimal. Kita tidak akan menjadi pohon yang subur yang seperti tertulis dalam Mazmur.1:3. Berakar penuh, dan hasilkan buah di setiap musim kehidupan. Apapun musim yang ktia hadapi, kita akan tetap menghasilkan buah.

Artinya untuk menjadi subur, makmur, kaya, dan sejahtera; semuanya dalah karunia Tuhan. Semuanya adalah karena berkat Tuhan. Bukan kekuatan manusia, bukan pikiran atau kepandaian manusia. Tetapi kekayaan merupakan berkat Tuhan dengan tujuan yang jelas, bahkan kita bisa menarik kekayaan -- seringkali tidak secara langsung, tetapi dengan ide/ intuisi yang Tuhan berikan pada kita. Jangan remehkan ide - ide dari Tuhan, miliki keberanian dan iman untuk melakukan ide Tuhan. Yang terpenting adalah untuk terus berada dalam rencana Tuhan, dan merenungkan FirmanNya siang dan malam.

Yosua 1:7-8 (TB) 7Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke mana pun engkau pergi. 8Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.

Dalam terjemahan AMPC yang diterjemahkan bebas maka kalimat terakhir dituliskan "... dengan demikian engkau akan mendapatkan kemakmuran, membuat kesepakatan yang bijaksana, dan mendapatkan kesuksesan yang baik." Ekspresi "dengan demikian" jelas mengindikasikan bahwa kelimpahan, kesuksesan, kemakmuran merupakan hasil/ akibat, dan bukan akar/penyebab. Artinya ada sesuatu yang harus kita lakukan untuk mendapatkan upah, untuk mendapatkan kelimpahan.

MENGAPA ADA KEMISKINAN?

Sama halnya dengan kelimpahan yang adalah akibat, maka kemiskinan pun merupakan akibat. Artinya, ketika kita mengalami/ mendapat kemiskinan atau kelimpahan, itu semua hanyalah sebab dari apa yang kita lakukan. Perbuatan apa yang kita lakukan yang menyebabkan itu semua. Persepsi yang salah adalah "Kemiskinan/Kekayaan adalah takdir." Sadarilah Minimal ada 4 hal yang menyebabkan kemiskinan hal ini

#1 Pergaulan (Amsal 28:19), berhati - hatilah dengan pergaulan yang sia - sia.

#2 Tergesa - gesa mengejar harta (Amsal 28:20), karena orang ytang tergesa - gesa dengan harta pasti akan menghalalkan segala cara dan meletakkan uang di tempat pertama.

#3 Menimbun harta (Amsal 11:24 - 25), dunia mengajarkan berhemat untuk menjadi kaya, tetapi Firman Tuhan mengajar untuk menyebar harta.

#4 Kemalasan (Amsal 6:6 - 11), kemiskinan adalah individu yang memiliki hak untuk menyerang, ketika seseorang bermalas - malasan.

APA YANG HARUS KITA LAKUKAN UNTUK MENDAPAT KELIMPAHAN?

#1 PAGAR PERLINDUNGAN TUHAN

Amsal 13:6 (TB) Kebenaran menjaga orang yang saleh jalannya, tetapi kefasikan mencelakakan orang berdosa.

Dalam versi TPT yang diterjemahkan bebas dikatakan "Kebenaran itu seperti perisai perlindungan, yang melindungi orang - orang berintegritas, tetapi kefasikan adalah kejatuhan orang - orang sesat." Artinya ketika kita hidup benar, ada perisai perlindungan yang menjaga kehidupan kita dari anak panah serangan di jahat. Tokoh Alkitab yang dituliskan dan dicatat memiliki perisai perlindungan adalah Ayub.

Ayub 1:10 (TB) Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya? Apa yang dikerjakannya telah Kauberkati dan apa yang dimilikinya makin bertambah di negeri itu.

Pagar/ Inggris: Hedge/ Ibrani: Suwk memiliki arti untuk ditutupi, dibatasi, dan dilindungi. Hal pertama yang Tuhan ijinkan terlepas adalh pagar perlindungan terhadap keluarga dan harta benda Ayub. Hal kedua adalah perlindungan terhadap nyawa Ayub. Pagar perlindungan ini ternyata ada karena terdapat "keputusan pengadilan" yang ditetapkan untuk melindungi Ayub. Hal ini dikenal dengan nama "Restraining Order" -- ini merupakan keputusan sah pengadilan yang melindungi seseorang dari orang lain. Semisal Tuhan menetapkan "Restraining Order" dalam kehidupan anda, maka iblis tidak boleh mendekat/menyentuh anda, tidak juga pada istri, anak, dan harta benda anda. Hal ini terjadi, karena Allah sendiri yang menjadi saksi atas kehidupan Ayub.

Ayub 1:8 (TB) Lalu bertanyalah Tuhan kepada Iblis: ”Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorang pun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.”

(1) "...hamba-Ku...", (servant) dalam ayat ini menggunakan kata asli 'ebed' Ini bukanlah hamba biasa, tetapi 'bond-servant' (baca: Ulangan 15:12-15.) 'Bond-servant' atau budak terikat, sebenarnya adalah budak yang telah memenuhi masa pengabdiannya, dan dia berhak untuk dilepaskan/meninggalkan tuannya, bahkan dia meninggalkan tuannya dengan harta benda yang telah di tetapkan oleh hukum Tuhan. Tetapi 'bond-servant' MEMILIH untuk tetap menjadi budak tuannya, karena dia mengasihi tuannya, dia merasa bahwa keadaannya baik bersama tuannya.

Sama halnya dengan kita yang telah ditebus dengan darah Yesus untuk menjadi orang - orang merdeka. Bisakah kita, dalam kemerdekaan dan kebebasan yang Tuhan sudah beri, dengan sukarela kita memilih untuk menyerahkan kebebasan itu kepada Tuhan? Bisakah kita, yang telah lunas dibayar orleh Kristus, berkata "Tuhan aku serahkan kehendak bebasku karena aku mengasihi Engaku, dan keadaan baik karena Engkau?"

(2) "... tiada seorang pun seperti dia ...", Ayub dibedakan dari orang - orang lain yang ada di bumi. Hidup dan gaya hidupanya berbeda dengan orang lain. (Baca: Lukas 4:25-27) Kisah Janda Sarfat dan Naaman yang dibedakan dari orang -- orang di jamannya. Pelajaran yang dapat kita petik adalah bahwa Tuhan tidak merespon kepada keadaan tetapi Dia merespon pada pribadi. Karena dalam pribadi seseorang lah Tuhan menemukan "IMAN."

Ingatlah bahwa di akhir jaman Tuhan mencari iman, karena dimana ada iman, disitu ada mujizat, ada pembalikan keadaan, ada pertolongan Tuhan. Iman, membedakan kita dari orang - orang yang lain.

(3) "...saleh...", (KJV:blameless), 'tam' dalam dalam bahasa aslinya memiliki arti 'bersih', 'dipasangkan dengan Tuhan'. Artinya Ayub memiliki kehidupan yang 'INTIM' dengan Tuhan dan keintiman ini lah yang menghasilkan kesalehan dalam kehidupan Ayub. Kesalehan adalah akibat, dari keintiman, dari kedekatan dengan Tuhan. Bukan salah dulu untuk bisa jadi intim dengan Tuhan, tetapi milikilah keintiman dengan Tuhan maka kesalehan akan lahir dalam diri kita dengan sendirinya.

(Baca: 2 Korinstus 3:18) Kemuliaan Allah merupakan hadirat Tuhan yang sangat kuat, ketika kita terpapar dengan kemuliaan/ hadirat Tuhan, maka daging kita akan terus terkikis. Kedagingan kita akan tergerus dan kita akan menjadi semakin seperti Kristus. Kebohongan iblis adalah "manusia berdosa tidak boleh masuk dalam hadirat Tuhan!" itu dikatakannya karena dia tahu bahwa semakin seseorang masuk dalam hadirat Tuhan, maka orang tersebut akan semakin jauh dari dosa.

"Everytime you say 'no' to the flesh, you are saying 'I love you more, Lord!'" -Robert Henderson -

(4) "...jujur...", (KJV: upright), ini artinya berlaku adil dan tidak berusaha untuk memnfaatkan orang lain. Manusia pada dasarnya memiliki sifat yang sama dengan Yakub, manipulatif, menipu -- hingga Allah perlu mengubah namanya menjadi Israel (yang memimpin bersama Tuhan). Sadarkah anda bahwa nantinya, kita akan memerintah bersama dengan Tuhan. Itulah sebabnya Tuhan sangat memperhatikan orang - orang yang jujur dan adil. Itulah sebabnya Tuhan akan terus memproses kita, dan menghapuskan sifat alami manusia, kedagingan, yang manipulatif, suka menipu.

Cepat lambatnya seseorang menjalani proses ini tergantung kelenturan hati seseorang. Semakin anda taat, dan mengikuti proses Tuhan maka semakin cepat pula proses ini. Percepat pengikisan proses Tuhan dengan berserah dan percaya pada Tuhan. Jangan melawan apalagi merasa dok kuat dengan pikiran dan kekuatan manusia kita.

(5) "...takut akan Allah...", Amsal 16:6, takut akan Tuhan sama artinya dengan menjauhi kejahatan. Ibrani 12: 28-29, Tuhan akan terus membersihkan setiap dari kita, sampai kita bersih, bahkan Dia sendiri berkata bahwa Dia adalah Api yang menghanguskan. Hal ini berlaku baik di masa sekarang maupun di masa setelah kehidupan. Pilihan di tangan anda untuk di murnikan sekarang, atau justru di waktu setelah kehidupan.

Dalam ujian, dan apapun yang kita lakukan, lakukanlah dengan motivasi yang benar, lakukanlah dengan motivasi "takut akan Tuhan." 1 Korintus 3:13-15 -- pada akhirnya pekerjaan tiap - tiap orang akan diuji dengan api Allah. Setiap anak Tuhan, pasti masuk surga, tetapi banyak sedikitnya upah kita ditentukan oleh seberapa kita "takut akan Tuhan." Jauhi kejahatan.

(6) "... menjauhi kejahatan...", (NKJV: shuns evil) Matius 5:28-30, ayat ini mengajarkan kita untuk aktif dan agresif untuk menjauhi dosa. Kita perlu melakukannya dengan kesadaran dan keagresifan. Kita perlu bantuan Roh Kudus, disinilah pentingnya saat teduh, mendapatkan kekuatan Tuhan, dan aktif lari dari dosa dan kejahatan.

#2 BUAH SULUNG

Dalam Bilangan 18:1-7 pelajarannya terdapat dua kelompok: # Harun dan Imam: bertugas mengurus mezbah dan tempat kudus # Bani Lewi: bertugas mengurus kemah pertemuan, ditetapkkan untuk tidak mendapatkan bagian dari tanah Kanaan

Bilangan 18: 12-14 (TB) 12Segala yang terbaik dari minyak dan segala yang terbaik dari anggur dan dari gandum, yakni yang sebagai hasil pertamanya dipersembahkan mereka kepada Tuhan, Aku berikan kepadamu. 13Hulu hasil dari segala yang tumbuh di tanahnya yang dipersembahkan mereka kepada Tuhan adalah juga bagianmu; setiap orang yang tahir dari seisi rumahmu boleh memakannya. 14 Semua yang dikhususkan bagi Tuhan di antara orang Israel menjadi bagianmu.

Apa yang perlu dipersembahkan sebagai buah sulung?

#BEST OIL, dalam konteks minyak zaitun ini artinya perasan pertama

#BEST NEW WINE & GRAINS, anggur dan gandum terbaik, dalam kontek budaya Israel dan agrikultur, yang menguning terlebih dahulu adalah buah sulung, dan yang menguning selanjutnya yang dipersembahakn untuk persepuluhan. Demikian juga dengan anggur, yang pertama kali matang/masak itu lah yang menjadi miliki Tuhan. Ini artinya buah sulung ditentukan sendiri oleh Tuhan, Tuhan yang menentukan dan menetapkan.

Yang membedakan buah sulung dengan persepuluhan adalah, buah sulung merupakan bagian imam/ dalam perjanjian baru ini merupakan bagian rasul, dan persepuluhan merupakan bagian bani lewi/ yang bertugas mengurus tempat ibadah (Nehemia 10: 37.) Artinya fungsi dari buah sulung dan persepuluhan pun berbeda.

Baca: Imamat 2:14-16 & Imamat 3:2

Ternyata tujuan buah sulung adalah kita "mengingatkan" Tuhan akan keberadaan dan kehidupan kita di dunia. Itulah sebabnya imam membawa persembahan sulung, masuk ke kemah suci, membakarnya, dan menjadi bau-bauan yang menyenangkan hati Tuhan dan memngingatkan Tuhan terhadap kehidupan kita.

HASIL BUAH SULUNG

Roma 11:16 (TB) Jikalau roti sulung adalah kudus, maka seluruh adonan juga kudus, dan jikalau akar adalah kudus, maka cabang-cabang juga kudus.

Buah sulung menguduskan keseluruhan hasil yang ada. Ketika yang lain kudus, artinya semuanya di pisahkan dan menjadi miliki Tuhan. Dan ketika itu menjadi miliki Tuhan, maka tidak mungkin hama memakan, tidak mungkin pemcuri mencuri, karena itu sudah kudus, dan menjadi miliki Tuhan. Tuhan memeteraikan apa yang dia berikan untuk kita, sehingga semua yang kita miliki menjadi miliki Tuhan. Kudus bagi Tuhan, dan dilindungi oleh Tuhan sendiri.

Bagikan
Artikel Lainnya
Lihat Artikel Lainnya
Bagikan Artikel Ini