Ciri-ciri dewa Kairos, punggung dan kedua kaki memiliki sayap yang membuatnya berlari cepat tanpa bisa dikejar. Kepala bagian belakang botak hanya kepala bagian depan yang ditumbuhi rambut itupun tidak banyak.
Karena ciri-ciri yang demikianlah manusia sulit menangkap dewa kesempatan ini dan dewa Kairos ini muncul tanpa bisa diduga. Ia bekerja di luar waktu manusia.
Satu-satunya cara untuk menangkap adalah manusia harus menunggu dengan SABAR, WASPADA dan CAKAP. Hanya sikap seperti itulah yang memungkinkan manusia menangkapnya dan cara menangkapnya pun harus menggenggam kuat rambut yang berada di kepala bagian depan.
Kairos adalah refleksi bagi kita bahwa kesempatan sulit kita temukan dan andaikata menghampiri kita tidak jarang kita mengabaikannya karena segala macam konsep kita membuat kita buta menyadari keseharian.
Seringkali kita menganggap bahwa yang disebut waktu Tuhan itu adalah kondisi yang seirama dengan keinginan dan 'nafsu' kita akibatnya kita kehilangan kesempatan berharga yang Tuhan titipkan pada momen-momen pendek dan sederhana.
Kita memenjarakan kebaikan Tuhan dalam konsep kita. Bila demikian sudah pasti kita hanya menunggu kesia-siaan
diadopsi dari mitologi masyarakat Yunani Kuno yang sering disebut sebagai 'dewa kesempatan' (oleh Yulius Aris Widiantoro)