Reborn
  
Globalis, Vaksinasi & Kisah Menara Babel Masa Kini - Part 2
5 min baca

Menyoal soal akhir zaman, sebagai orang percaya kita bersyukur, Yesus Kristus yang adalah Allah menjadi manusia memberikan kisi-kisi yang sangat jelas didalam injil. Salah satunya tertulis pada kitab Matius 24:14 yang mengatakan bahwa “Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya." Sebagai orang percaya jelas dinyatakan bahwa Injil harus diberitakan kepada setiap Suku, Kaum, Bahasa dan Bangsa. Supaya tergenapilah dalam Wahyu yang tulis Yohanes ketika berada di pulau Patmos, “Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka" (Wahyu 7:9). Tampaknya memikirkan bagaimana semua suku, kaum, bahasa dan bangsa mengenal dan meninggikan Yesus Kristus adalah prioritas utama kita orang percaya yang adalah murid dan saksi Kristus daripada sibuk mengkampanyekan anti vaksin Covid 19 dengan alasan-alasan yang sebenarnya sandaran argumentasinya yang tidak jelas juga.

Menyikapi keberadaan Elit Global dan Globalis yang diyakini oleh ingin menguasai dunia ini, sejatinya hal tersebut adalah sejarah yang berulang saja. Apakah ada globalis yang yang menguasai dunia ini? Mungkin saja ada. Adakah negara-negara yang besatu ingin mengendalikan dan menguasai dunia beserta manusia yang ada didalamnya? Ya, mungkin saja ada. Mari kita anggap saja, memang ada kelompok tersebut. Globalis yang berjuang menguasai dunia sedang berdaya upaya mencapai impiannya menaklukkan bumi/dunia. Ingin mencari nama didunia ini, dan tidak tunduk kepada Allah yang hidup. Allah yang berotoritas penuh atas kehidupan manusia. Bukankah jika ini ada, sama saja dengan kisah Menara Babel? Kisah dimana manusia tidak ingin memenuhi bumi dan terserak untuk memenuhi rencana Allah bahwa bumi harus dipenuhi oleh kemuliaan Allah? (Baca kembali Kejadian 11 tentang Kisah Menara Babel). Tetapi tidakkah kita belajar dari kisah itu bahwa Allah berdaulat dan berotoritas atas bumi dan dunia? Manusia dengan jumawa menentang kehedakNya sekejap dihancurkan impian untuk membangun menara dan mencari nama untuk kemuliaan dirinya. Dengan sekejap Allah mengacaubalaukan bahasa mereka dan dengan demikian mereka harus terserak meninggalkan menara itu dan pergi memenuhi bumi. “Baiklah Kita turun dan mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing. Demikianlah mereka diserakkan TUHAN dari situ ke seluruh bumi, dan mereka berhenti mendirikan kota itu. Itulah sebabnya sampai sekarang nama kota itu disebut Babel, karena di situlah dikacaubalaukan TUHAN bahasa seluruh bumi dan dari situlah mereka diserakkan TUHAN ke seluruh bumi" (Kej 11:7-9).

Satu hal yang kita yakini sebagai orang percaya adalah Allah tidak akan pernah gagal didalam menepati janji dan rencanaNya. Dia adalah Allah yang berdaulat didalam perjalanan sejarah manusia berserta peradabannya. Era teknologi saat ini adalah anugerahNya, bukankan manusia adalah ciptaanNya? Akal dan kecerdasan manusia adalah pemberianNya? Bagaimana mungkin manusia ciptaanNya ini akan menguasai Dia yang tidak terbatas dan kekal? Adalah salah jika kita mengira keberhasilan kita menjadi pengikutNya karena kesetiaan dan ketaatan kita. Dia setia dan kesetiaanNya menolong kita untuk taat dan setia menyenangkan hatiNya. Jika Globalis ingin membangun “menara babelnya” dimasa ini, percayalah Allah tidak akan tinggal diam. Jika menara Babel dulu untuk menyatukan manusia secara geografis, menara Babel yang sekarang ingin menyatukan dunia yang ada. Namun, apapun agenda itu, kesudahannya akan tiba ketika Injil disampaikan kepada setiap suku, kaum bahasa dan bangsa.

Oleh karenanya, jika ada kesempatan dan tawaran vaksin, terimalah vaksinasi dengan iman kepada Yesus Kristus. Terimalah sebagai bagian dari menghormati pemerintah. Bukankah injil juga mengajarkan kita untuk tunduk kepada pemerintah. Karena ada tertulis, “Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah. ebab itu barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya” (Roma 11:1-2). Segala kemuliaan hormat bagi Allah ditempat yang maha tinggi. Segala suku, kaum, bahasa dan bangsa akan menyembah Dia yang akan menjadi hakim pada Akhir Zaman nanti.

All Nations Will Come!

Iman Pasu Purba

Fasilitator Campus Peace Movement

Bagikan
Artikel Lainnya
Lihat Artikel Lainnya
Bagikan Artikel Ini