Reborn
  
Allah Kota Benteng Kita
Dipublikasikan pada 29 Februari 2024
3 min baca

Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang

Mazmur 46:2

Shalom

Pemazmur bersaksi berdasarkan pengalamannya, bahwa “Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti.” Sebab itu kita tidak akan takut terhadap berbagai bencana, baik bencana alam (ayat 3 dan 4) maupun bencana yang dibuat oleh manusia dan atau bangsa-bangsa seperti kerusuhan, kekacauan dan peperangan (ayat 7-10).

Latar belakang dari Mazmur 46 tertulis di dalam 2 Raja-Raja 18 – 19; 2 Tawarikh 32 dan Yesaya 36 – 37. Pada waktu itu Sanherib, Raja Asyur menyerang dan mengepung Yerusalem serta mengintimidasi melalui kata-katanya yang menghujat Tuhan, raja dan rakyat kerajaan Yehuda, tetapi melalui perkataan Hizkia raja Yehuda, iman rakyatnya dibangkitkan sehingga “rakyat mendapat kepercayaannya kembali”.

Dari kisah ini kita belajar beberapa hal bahwa Tuhan adalah kota benteng kita: Keamanan, perlindungan, dan kota benteng kita adalah Allah yang kita kenal dan sapa sebagai BAPA di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, dan bukan dunia ini.

Pemazmur menegaskan bahwa “Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti.” Pemazmur menegaskan bahwa meskipun kita sedang berada dalam suatu situasi yang sangat gelap dan tanpa harapan, jangan pernah putus asa, kita harus tetap mempercayakan hidup kita kepada Tuhan sebagai PENCIPTA, karena bagaimana hebatnya manusia, dia hanyalah ciptaan. Namun PENCIPTA, itulah Bapa di surga, di atas segala-galanya. Kita harus mencintai BAPA sebagai PEMBERI terbesar, dan bukan mencintai pemberian-Nya. harta kekayaan kita bisa hilang dalam sekejap, namun Allah, Bapa kita ada bagi kita sebagai kota benteng kita, kekal selama-lamanya.

Kita harus mengasihi Tuhan lebih dari segalanya, jangan mengasihi dunia ini, jangan terikat dengan harta dunia ini, melainkan hati kita harus senantiasa terikat kepada Tuhan. Panggilan Tuhan untuk kita adalah melakukan kehendak-Nya. Puji Tuhan kita diberkati dengan berkat Tuhan, namun kita harus mencintai Tuhan, dan bukan berkat-berkatNya. Tuhan memberkati kita berkelimpahan supaya kita memuliakan Tuhan dengan harta dan semua berkat yang dianugerahkan-Nya kepada kita dan supaya kita senantiasa mengandalkan Tuhan! AMIN.

Pnt. S. Rudy Takalapeta

Bagikan
Artikel Lainnya
Lihat Artikel Lainnya
13 Orang Membaca