Dalam Lukas.12:13-21 "Orang Kaya Yang Bodoh" Alkitab menceritakan tentang suatu paradoks yang nyata. Seorang kaya (yang normalnya pandai) dikatakan bodoh. Hal ini membuat Tuhan memperingatkan dengan tegas:
Lukas.12:15 (TB) Kata-Nya lagi kepada mereka: ”Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu.”
Yesus memperingatkan kita untuk berjaga-jaga dan waspada dengan yang namanya ketamakan. Kata berjaga-jaga yang juga sama artinya dengan waspada, diulang di dua kali: hal ini mengindikasikan perintah double proteksi hati kita dari ketamakan.
Matius 6:24 (TB) Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.”
Sadarkan anda bahwa penyembahan kita haruslah kita fokuskan pada Tuhan dan Tuhan saja. Hal yang menarik tentang uang adalah bahwa uang merupakan satu-satunya benda mati yang dapat menggerakkan manusia (makhluk hidup). Kita bekerja untuk uang. Banyak orang banhkan hal-hal lain bergerak karena uang.
Itulah sebabnya kita harus dengan sadar dan konsisten memfokuskan penyembahan kita hanya kepada Tuhan dan bukan yang lain.
Kolose.3:5 (TB) Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala
Kata matikanlah mengindikasikan keaktifan dan kesadaran untuk kita mematikan. Dalam kitab Kolose jelas ditulis bahwa Keserakahan = Penyembahan Berhala. Artinya keserakahan, ketamakan merupakan penyembahan berhala. Ini sangat mudah dimegerti karena banyak orang yang menilai segala sesuatu dengan uang, ini artinya mereka menempatkan uang sebagai berhala yang mereka sembah.
Markus.7:20-23 (TB) 20Kata-Nya lagi: ”Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya, 21sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, 22perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. 23Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang.”
Seorang yang tamak adalah seseorang yang dikendalikan dan dikuasi oleh mamon. Pikiran mereka hanyalah uang, uang, dan uang. Dan ini bukan masalah seseorang sudah mempunyai materi atau tidak. Masalah keserakahan adalah masalah hati, penyembahan adalah masalah hati.
Itulah sebabnya saya terus ingatkan untuk setiap kita menjaga hati. Jangan terjebak dengan apa yang tampak di luar, tetapi perhatikanlah hati anda. Lihatlah dan utamakanlah apa yang ada di dalam.
Yeremia.6:13 (TB) Sesungguhnya, dari yang kecil sampai yang besar di antara mereka, semuanya mengejar untung, baik nabi maupun imam semuanya melakukan tipu.
Ternyata ketamakan merupakan sifat bawaan manusia. Ketika manusia jatuh dalam dosa, dan tubuh terbelenggu dan dikuasai oleh kedaginga, maka salah satu hal yang menjadi sifat manusia adalah ketamakan.
Dalam 1 Raja-raja.21:1-4, Alkitab mencatat kisah Raja Ahab yang menginginkan kebun anggur milik Nabot. Selain itu, dalam 2 Samuel 12:1-9, catatan mengenai Raja Daud yang meninginkan istri salah satu panglimanya. Kedua hal ini jelas membuktikan bahwa ketamakan bisa saja merasuki seseorang yang sudah memiliki banyak hal. Ahab memanglah seorang raja yang jahat, tetapi, Daud yang ktia kenal dengan "Seseorang yng berkenan di hati Tuhan" ternyata juga jatuh dalam dosa keserakahan. Artinya tidak ada orang yang kebal dosa.
Ketika Nabi Nathan menegur Daud, Daud bahkan tidak menyadari bahwa dirinyalah yang sedang ditegur oleh Daud. Ini berarti bahwa kita bisa saja tanpa sadar melakukan dosa ketamakan, maka bersyukurah kalau masih ada orang yang mau menegur anda, jangan marah, tetapi bertobatlah dan koreksi diri dan hati anda -- segeralah berbalik ke jalan kebenaran.
Keserakahan Daud meskipun dia sudah memiliki banyak istri, keserakahan Ahab meskipun dia mempunyai banyak kebun, mengajarkan kepada kita bahwa keserakahkan bukanlah masalah jumlah, maupun kualitas sesutu, tetapi keserakahan berbicara tentang "APA YANG MEMIKAT HATI ANDA?"
Apakah itu uang? Apakah itu jabatan/posisi? Ataukah itu Popularitas? Apapun yang memikat hati anda, bisa menjadi pintu masuknya dosa ketamakan dalam hidup anda. Ijinkan Tuhan menegur anda sehingga anda tidak terjerumus lebih dalam dalam dosa ketamakan (dan dosa-dosa lainnya).
Amsal.30:15-16 (TB) 15 Si lintah mempunyai dua anak perempuan: ”Untukku!” dan ”Untukku!” Ada tiga hal yang tak akan kenyang, ada empat hal yang tak pernah berkata: ”Cukup!” 16Dunia orang mati, dan rahim yang mandul, dan bumi yang tidak pernah puas dengan air, dan api yang tidak pernah berkata: ”Cukup!”
Daud sering menceritakan kerinduannya dan keinginannya terhadap Tuhan dengan elemen-elemen yang ditulis dalam ayat di atas. Ketika Daud bermazmur "..seperti rusa yang rindu sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engaku, ya Allah." Dia seperti sedang berkata bahwa tidak peduli seberapa banyak air yang aku minum, aku mau untuk terus dipuaskan oleh pribadi-Mu, Tuhan. Tuhan pun mengumpamakan diriNya seperti Api yang menghanguskan.
Hal ini mengajarkan kita bahwa, kalau kita tidak dapat menghilangkan keserakahan itu, maka kita dapat mengarahkan keserakahan kita kepada suatu hal yang baik. Kalau ada hal yang kita terus inginkan setiap hari, hal yang mau kita dapatkan, kenapa tidak kita arahakan keinginan itu untuk hadirat Tuhan. Ketika jiwa kita terus menginginkan sesuatu, kenapa tidak kita puaskan itu dengan keintiman bersama Tuhan. Isilah keserakahan itu dengan Pribadi Tuhan sendiri.
Mazmur 69:10 sebab cinta untuk rumah-Mu menghanguskan aku, dan kata-kata yang mencela Engkau telah menimpa aku.
Maka setelah kita mengerti bahwa keserakahan adalah masalah hati, dan bahwa kita tidak dapat menghilangkan keserakahan dalam diri kita -- pilihkan untuk mengendalikan keserakahan dengan hadiratNya, dengan memiliki keintiman dengan Tuhan. Ijinkanlah Tuhan memuaskan keserakahan anda, ijinkanlah pribadiNya memuaskan ketamakan anda, dan tanpa anda sadari ketamakan akan hal-hal yang sementara, duniawi akan luluh dan runtuh dalam hadirat dan kasihNya yang sempurna bagi kita.