Bacaan: Yesaya 11:1-9
Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan suatu taruk akan tumbuh dari pangkalnya. (Yesaya 11:1-2)
Isai adalah ayah Daud, dan Mesias dinubuatkan akan lahir dari tunggul Isai. Nama Isai disebutkan sebab ia hidup dalam kesederhanaan (bdk. 1 Sam. 18:18). Kata tunggul berasal dari bahasa Ibrani “netzer.” Beberapa penafsir mengaitkan kata “netzer” dengan kata “Nazaret.” Mesias akan lahir dari Nazaret, dan Yesus Kristus dikenal sebagai orang Nazaret (Mat. 2:23).
Kriteria dan silsilah seorang Mesias ditentukan oleh nubuat ilahi. Ia harus lahir dari tunggul Isai atau keturunan Daud dan dibesarkan di Nazaret. Namun yang terpenting adalah bahwa Sang Mesias tersebut akan dipenuhi oleh Roh TUHAN (ay. 2). Semua kriteria tersebut terpenuhi di dalam diri Yesus dari Nazaret. Kristus dipenuhi oleh Roh Allah, bahkan Ia lahir dari Roh Kudus (Mat. 1:18; Luk. 1:35). Karena itu, seluruh ucapan dan tindakan Yesus merupakan pengejawantahan Roh Kudus. Di dalam diri-Nya seluruh hikmat Allah dinyatakan.
Walaupun nubuat tentang Sang Mesias telah tergenapi secara sempurna di dalam diri Kristus, tetapi kuasa dunia sering berupaya membelokkan manusia kepada para “mesias palsu.” Manusia sering sulit membedakan antara Mesias Allah dengan mesias palsu. Kita membutuhkan Roh Allah untuk bisa mengenali dengan jeli dan kritis. Roh Allah memampukan kita untuk takut akan Dia, sehingga membuka mata batin kita untuk mengenali kebenaran. Di dalam Kristus yang lahir dari tunggul Isai, kita akan menemukan kebenaran yang membebaskan dan menyelamatkan.
DOA:
Curahkanlah Roh-Mu ya Allah,agar kami dikaruniai hikmat untuk mengenal dan melayani Sang Mesias, yaitu Yesus dari Nazaret. Amin.