Mazmur 4:1-9
Sumber sukacita dan damai sejahtera
Seringkali kita mencari sukacita dan damai sejahtera di tempat yang salah: ‘Berapa lama lagi kamu mencintai yang sia-sia dan mencari kebohongan?’ (Ay.3b). Kita pikir uang, harta atau keberhasilan adalah jawabannya. Tetapi, ini adalah sesuatu yang sia-sia dan merupakan kebohongan belaka. Sukacita dan damai sejahtera sejati, seperti kata Daud, hanya ada dalam hubungan dengan Allah.
Kita tidak dijanjikan akan hidup yang bebas dari masalah – Mazmur memulai dengan seruan: ‘Di dalam kesesakan Engkau memberi kelegaan kepadaku. Kasihanilah aku dan dengarkanlah doaku’ (Ay.2b). Daud yakin Allah akan mendengar: ‘TUHAN mendengarkan apabila aku berseru kepada-Nya’ (Ay.4b).
Allah sendiri sumber sukacita dan damai sejahtera: ‘Biarlah cahaya wajah-Mu menyinari kami, ya TUHAN. Engkau telah memberikan sukacita kepadaku, lebih banyak dari pada mereka ketika mereka kelimpahan gandum dan anggur. Dengan tenteram aku mau membaringkan diri, lalu segera tidur, sebab hanya Engkaulah, ya TUHAN, yang membiarkan aku diam dengan aman’ (Ay.7b-9).
Ada sukacita yang lebih besar dalam hadirat Allah daripada dalam kemakmuran dan kemewahan materi. Kemakmuran, yang tampaknya memiliki jaminan aman, sesungguhnya tidak menjadikan kita tidur nyenyak. Hanya di dalam Tuhan kita bisa ‘diam dengan aman’ (Ay.9).