Tahun 2023, banyak pernyataan hamba Tuhan tentang hal-hal yang menyeramkan yang akan terjadi. Bagi saya pribadi, tahun yang gelap ini sesungguhnya adalah kesempatan untuk kita bisa bersinar lebih terang (Yesaya 60). Ketika kami sekeluarga berdoa, kami tidak mendapatkan bahwa hal-hal itu salah, tetapi saya yakin apapun yang akan terjadi, kita akan mengalami hal yang bebeda, selalu ada Gosyen bagi orang-orang yang percaya kepada Tuhan dan bersungguh-sunguh dengan Tuhan selalu ada hal yang berbeda, selalu ada perlindungan bagi yang sungguh-sunguh dengan Tuhan. Salah satu pesan yang terus Tuahn gaungkan melalui kehidupan kami adalah PERTOBATAN. Saya percaya bahwa kalau umatKU yang atasnya namaKu disebut merendahkan diri, berdoa, berbalik dari jalan yang jahat, dan mencari wajah Tuhan, maka Tuhan pasti akan memulihkan keadaan kita.
Ketika kami berdoa, ada suatu intuisi yang kuat yang Roh Kudus letakkan di dalm hati saya dan mama saya pun mendapatkan hal yang sama, hal tersebut adalah Great Shifting – Pergeseran Besar. Dalam hal ekonomi akan ada orang-orang yang sangat kaya raya yang akan tiba-tiba jatuh miskin, sebaliknya ada orang yang sepertinya biasa-biasa saja, dipakai Tuhan dan mendapat berkat yang luar biasa, hingga orang bingung bagaimana caranya. Dalam dunia pelayanan pun seperti itu, yang terdahulu menjadi yang terkemudian dan yang kemudian menjadi terdahulu, orang-orang yang memilki nama besar tiba-tiba hilang tetapi sebaliknya orang yang biasa-biasa tidak dikenal tiba-tiba dipakai Tuhan secara dahsyat.
Tuhan menunjukkan kepada saya bahwa akan ada “Great Shifting” atau “Pembalikan Keadaan Besar-Besaran” bagi tiga golongan ini:
1. Bagi mereka yang sungguh-sungguh mencari Aku setiap hari
2. Bagi mereka yang sungguh-sungguh beribadah kepada-Ku
3. Bagi mereka yang sungguh-sungguh yang melayani Aku
Hal pertama untuk mengalami Great Shifting adalah dengan memulai segala sesuatu bersama Tuhan, start all thing with God. Awal dari segala sesuatu sangat mempengaruhi kelangsungan hal itu, memang ada yang berkata bahwa yang terpenting bukan awalnya tetapi akhirnya, tetapi faktanya bagaimana kita memulai sesuatu adalah suatu hal yang sangat penting. Mengakhiri sesuatu dengan baik memang penting, tetpi alangkah baiknya kalau anda dapat memulai sesuatu dengan baik pula.
Di satu kesempatan Tuhan mengajarkan saya “Nak, bagaimana kamu mengawali harimu akan menentukan apa yang akan alami sepanjang hari itu, kalau kamu mengawali hari dengan Aku, maka sepanjang hari kamu akan melihat Aku menyertai engkau dan melakukan perkara-perkara yang ajaib!”
Allah Adalah Sumber Dari Segala Kebaikan
Pentingnya memulai bersama segala sesuatu bersama dengan Tuhan karena Dialah sumber dari segala sesuatu yang baik dalam kehidupan kita. Kita belajar dari penciptaan, kita belajar dari kitab Kejadian:
Kejadian 1:4 … Allah melihat bahwa terang itu baik,
Kejadian 1:10 … Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
Kejadian 1:12 … Allah melihat bahwa semuanya itu baik
Kejadian 1:18 … Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
Kejadian 1:21 … Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
Kejadian 1:25 … Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
Kejadian 1:31 … Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik…
Dalam masa penciptaan, Ketika Allah memulai penciptaan yang tercatat dalam kitab Kejadian, maka berkali-kali Dia berfirman “… semuanya itu baik” dan pengulangan ini merupakan penekanan untuk memberitahu pentingnya suatu hal.
Pelajaran yang dapat kita ambil adalah bahwa Tuhan melihat semuanya baik. Mulai dari hari ke-1 hingga hari-6, Tuhan berkata bahwa semuanya baik. Olehnya saya percaya bahwa setiap hari adalah hari baik. Dan pada akhir penciptaan Tuhan berkata bahwa “ .. semuanya sungguh amat baik…” artinya saya percaya bahwa dalam hidup anda pekerjaan, pelayaan, sekolah anda semuanya akan diakhiri dengan sungguh amat baik. Anda akan terus mengalami sungguh amat baik. Tidak ada hal yang buruk dalam kehidupan kita, kalaupun ada yang buruk, itu bukanlah berasal dari Tuhan. Itulah sebabnya, mulailah segala sesuatu bersama dengan Tuhan maka Dia akan membuat sungguh-amat-baik itu terjadi dalam kehidupan anda. Ingat akan kebaikan Tuhan. hanya Tuhanlah sumber kebaikan.
Belajar dari Musa, kita dapat melihat pada kitab Keluaran:
Keluaran 6:1 … berfirmanlah Allah kepada Musa: …
Keluaran 7:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: …
Keluaran 8:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: …
Keluaran 9:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: …
Keluaran 10:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: …
Keluaran 11:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: …
Keluaran 12:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: …
Setiap pasal di kitab Keluaran, dalam kehidupan Musa, dimulai dengan "Berfirmanlah Tuhan kepada Musa..." artinya setiap bagian dalam kehidupan Musa diawali bersama dengan Tuhan. Dalam hidup kita, kalau kita mulai dengan firman, dengan perkataan, dengan perintah Tuhan maka saya yakin bahwa kebaikan Tuhan pasti terjadi dalam kehidupan anda, karena Dialah sumber kebaikan Tuhan.
Lukas 2:36-37 36 Lagipula di situ ada Hana, seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun lamanya bersama suaminya, 37 dan sekarang ia janda dan berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa.
Belajar juga dari kisah Hana, dia tidak pernah meninggalkan bait Allah untuk beribadah, berpuasa dan berdoa. Di masa tuanya pun dia mengalami kebaikan Tuhan, saya percaya ini terjadi karena dia hidup dengan Tuhan, dia memulai hari-harinya bersama dengan Tuhan. Itulah yang membuatnya mengalami kebaikan Tuhan. Saya percaya apabila anda mengawali hari anda dengan Tuhan maka hidup anda akan penuh dengan kebaikan Tuhan, kalaupun anda mengalami proses yang Tuhan izinkan, saya percaya pada akhirnya pun akan mendatangkan kebaikan, bahkan sungguh-amat-baik.
Markus 1:35 Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana.
Sebelum Tuhan Yesus melakukan pelayananNya, dia mengawali harinya pagi-pagi benar dengan Tuhan, dengan BapaNya di Sorga. Bahkan berkali-kali di tulis ketika orang-orang berbondong untuk bertemu Yesus, Yesus mengundurkan diri mencari tempat yang sunyi dan berdoa. Ini bukan berarti Tuhan Yesus tidak mau melayani mereka, tetapi Tuhan Yesus mengajarkkan bahwa hubunganNya dengan BapaNya itu lebih penting dibanding dengan pelayananNya.
Ini suatu pengingat bagi kita semua bahwa hubungan kita dengan Allah Bapa itu lebih penting dibandingkan permainan musik kita, hubungan anda dengan Allah Bapa lebih penting daripada pelayanan anda, hubungan anda dengan Tuhan Yesus itu lebih penting dari pada hal-hal yang lain. Hubunagan kita dengan Tuhan harus menjadi prioritas dalam kehidupan kita. Ingat! dengan siapa anda memulai hari anda akan menentukan apa yang terjadi sepanjang hari anda. Kalau anda memulai dengan Tuhan, maka saya jamin bahwa sungguh-amat-baik itu akan terjadi dalam kehidupan anda.
Mulailah hari anda dengan menyatakan “Tuhan aku membutuhkanMu!” mulailah hari anda dengan bersekutu denganNya. Mulailah kehidupan anda dengan Firman Tuhan, maka Allah sumber kebaikan itu pasti akan mencurahkan kebaikanNya di dalam kehidupan anda.
Lukas 6:12 Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah.
Tadi Markus mencatat pagi-pagi betul, kemudian Lukas menuliskan semalam-malaman. Menurut anda, Yesus yang adalah Tuhan dan sebagai Tuhan apakah Dia perlu untuk berdoa? Dia Tuhan, Dia sebenarnya tidak perlu berdoa. Tetapi Dia mengajarkan bahwa sebagai manusia Dia perlu berdoa untuk mengandalkan kekuatan Tuhan. Dalam ke-Tuhan-anNya, Dia tidak perlu berdoa, karena Dia yang empunya segalanya, Dia yang punya segala kuasa dan kalaupun Dia berdoa, maka Dia bersyafaat bagi kita, Dia berdoa untuk kita dari Sorga. Tetapi dalam kemanusianNya, Dia mengajarkan pentingnya untuk mengandalkan kuasa Ilahi dalam kehidupan kita. Tetapi ketika datang ke dunia, dan mengambil rupa manusia,maka Dia terus bergantung pada kekuatan Allah Bapa. Bahkan ada satu masa dimana Tuhan Yesus berdoa hingga pembuluh darahNya pecah, dan Malaikat Tuhan turun untuk menguatkan Dia, artinya dalam kemanusiaanNya pun, Dua membutuhkan kekuatan Sorga untuk dapat tetap kuat.
Kalau anda ingin segala sesuatunya baik dengan gereja anda, pelayanan anda, keluarga anda, pekerjaan anda, mulailah semuanya dengan Tuhan, karena Dialah sumber kebaikan. Banyak orang tidak mengalami kebaikan Tuhan karena mereka tidak menyadari kebaikan Tuhan dan mereka tidak bergantung pada Tuhan tetapi pada kekuatannya sendiri. Dengan berjalan bersama Tuhan maka kehidupan anda akan berakhir dengan sungguh-amat-baik. Hukum ini berlaku untuk pelayanan kita, bisnis kita, pekerjaan kita, keluarga kita.
Hidup Selaras, Sejalan Dengan Tuhan
Amos 3:3 Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji?
Untuk dapat sejalan, harus ada perjanjian, harus ada covenant. Perhatikan bahwa sejak zaman Abrahm, Ishak, Yakub, Tuhan membuat perjanjian dengan mereka dan mereka berjalan bersama Tuhan berdasarkan perjanjian Tuhan buat dengan mereka. Tuhan kita adalah Tuhan perjanjian dan Dia sangat menghargai yang namanya perjanjian. Abraham berjalan dengan Tuhan berdasarkan perjanjian, dan itulah sebabnya kemanapun Abraham pergi, janji Tuhan tidak pernah hilang dalam kehidupannya. Bahkan dalam masa tuanya, ketika Sarah sudah mati haid, Tuhan berkata bahwa Dia adalah Allah, Tuhan yang memegang perjanjianNya dengan beribu-ribu keturunan.
Berjalan selaras dengan Tuhan membutuhkan perjanjian. Jalan dengan Tuhan memang tidak mudah, bukanlah jalan yang gampang. Istilah yang saya pakai untuk menggambarkan ini adalah ketika anda mendaki gunung dengan seorang yang ahli, anda akan kewalahan, karena jam terbang mereka sudah tinggi sedangkan kita baru saja memulai. Kita pasti lebih banyak istirahatnya daripada jalannya, sedang yang terlatih pasti lebih banyak berjalan dibanding beristirahat, karena mereka sudah terbiasa. Berjalan dengan Tuhan tidaklah mudah karena Yesaya berkata:
Yesaya 55:8-9 Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.
Alkitab mencatat bahwa bedanya jalan dan pemikiran kita dengan Tuhan seperti langit dan bumi. Itulah sebabnya satu-satunya hal yang memungkinkan kita untuk dapat berjalan selaras dengan Tuhan adalah dengan mengijinkan Dia mengikat perjanjian dengan kita. Kecuali Tuhan yang memutuskan berjalan dengan kita, maka tidak mungkin kita dapat berjalan selaras dengan Tuhan.
Ingatkkah anda dengan kisah seorang pemuda kaya raya yang berkata kepada Tuhan Yesus “Aku ingin mengikut engkau!” tetapi ketika Tuhan berkata supaya dia menjual hartanya, membaginya pada orang lain, dan mengikut Yesus. Orang kaya itu kecewa karena hartanya banyak. Ini baru satu perkara mamon dan orang ini sudah kalah.
Untuk dapat berjalan dengan Tuhan anda perlu menyangkal diri memikul salib. Tuhan pernah berkata kepada saya “Nak dengan segala macam usaha dan caramu, kamu tidak akan mungkin bisa berjalan dengan Aku, kecuali yang aku memutuskan untuk berjalan bersamamu.” Kalau Tuhan tidak menurunkan standarNya, kita tidak akan pernah mungkin bisa berjalan dengan Tuhan. StandardNya Tuhan tinggi sekali, Dia adalah Allah yang kudus, sedang kita masih sering melakukan dosa. Musa yang sudah benar-benar mencintai Tuhan, Tuhan berkata bahwa “Kamu pasti mati kalau kamu melihat kemuliananKU.”
23 Desember 2014 ketika saya melakukan sabat selama 3 hari, saya pergi ke hotel, tidak keluar kemana-mana, dan saya matikan hp saya, saya mengalami perjumpaan dengan Tuhan. Tiba-tiba saya dibawa Tuhan ke suatu tempat, saya masih ingat betul bentuk pegangan pintunya. Hari itu saya melihat Tuhan secara nyata. Saya masuk ke sebuah ruangan dan saya melihat cahaya yang sangat terang sekali, otot saya lemas semua seperti orang mau pingsan. Ketika itu terjadi saya tidak bisa berbuat apa-apa, saya hanya bisa berkata “Tuhan ampuni, Tuhan ampuni.” Ternyata ketika Tuhan datang, sama seperti Yesaya berkata “celaka aku, celaka aku, karena aku seorang yang najis bibir!”
Yesaya 6:5 Lalu kataku: ”Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam.”
Mengapa Yesaya bisa berkata seperti itu? menurut saya Yesaya bukanlah seorang yang jahat, dia bukan pezinah, pembunuh, bahkan dia adalah seorang nabi Allah. Tetapi mengapa dia bisa berkata seperti itu? Karena pembandingnya yang datang jauh lebih kudus. Menurut anda apakah orang yang berkulit sawo matang itu berkulit terang? Tergantung, kalau anda membandingkan dengan orang yang berkulit hitam, pasti orang tersebut tampak lebih putih, tetapi kalau orang yang berkulit sawo matang ini anda bandingkan dengan seorang bule atau keturunan Cina, maka orang yang berkulit sawo matang ini kelihatan gelap. Inilah hal yang sama yang terjadi pada Yesaya, di depan umat Allah dia memang orang yang kudus, dia adalah seorang nabi Allah, tetapi ketika ada kehadiran Malaikat Allah yang kudus, dia melihat kemuliaan Tuhan dia merasa najis karena pembandingnya yang super kudus, pembandingnya yang jauh lebih kudus.
Bagaiaman kita bisa berjalan dengan Allah yang dahsyat? Tidak bisa! Hal ini mengingatkan saya bahwa kalau saya masih bisa dipakai Tuhan, saya tidak boleh sombong. Kalau anda masih dipakai Tuhan, anda tidak boleh sombong. Karena sebenarnya Tuhan sudah menurunkan banyak standardnya supaya anda bisa berjalan bersama dengan Tuhan. Kalau tidak begitu, kita tidak mungkin bisa berjalan dengan Tuhan. Saya pun sadar kalau saya masih bisa melayani, saya masih bisa berkotbah, terjadi manifestasi kemuliaan Tuhan, saya sadar itu semua karena Tuhan yang mengerjakannya dalam kehidupan saya. Itu juga karena Tuhan sudah banyak menurunkan standardNya sehingga saya bisa mengikuti langkahNya.
Olehnya kita harus menyadari bagaiman Tuhan dengan kasih karuniaNya memampukan kita untuk dapat berjalan denganNya, menurunkan standardNya supaya kita bisa terus mengikuti Dia. Kalau kita memilih untuk terus melakukan ini, hidup lurus dalam jalan Tuhan tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri maka saya yakin sekali bahwa sungguh-amat-baik ini terjadi dalam kehidupan anda. Maka Kebaikan Tuhan pasti terjadi di dalam kehidupan kita.
Sebaliknya kalau anda menyimpang dari jalanNya Tuhan maka yang terjadi adalah “hamartia”. Hamartia ini adalah karakter, error of topic. Hamartia ini artinya melesat dari sasaran dan ini ada akar kata dosa. Artinya kalau hidup anda tidak tepat sasaran, melenceng dari jalan Tuhan, sesungguhnya anda sudah melakukan dosa. Mengapa ada Matius 7:21? Mereka berseru demi nama Tuhan, mereka melayani, bernubuat, mengusir setan demi nama Tuhan tetapi mereka tidak masuk surga, saya yakin salah satunya adalah karena hamartia. Karena mereka meleset dari panggilanNya, artinya kita harus menjadi orang Kristen yang dewasa, ketika Tuhan menetapkan sesuatu dalam kehidupan anda, anda tidak boleh meleset. Tetapi kalau anda melesaet dari ketetapan Tuhan itulah hamartia. Anda tidak akan mengalami glorious year, anda tidak akan mengalami great shifting.
Saya terus berdoa supaya anda semua, setiap dari kita, tidak melenceng dari jalan Tuhan. Kita terus berjalan selaras dengan kehendak, rencana dan ketetapan Tuhan. Setiap hari saya selalu melakukan apa yang Tuhan perintahkan saya tidak peduli apa kata orang, tetapi saya hanya mau taat pada Tuhan dan perintahNya. Maukah kita jadi “corong”Nya Tuhan, maukah kita jadi alatNya Tuhan. Sebuah alat musik, contohnya, itu percuma tanpa pemain musik yang handal. Sama halnya dengan kita, kita hanyalah alatNya Tuhan, Tuhan yang memakai kita untuk kemuliaanNya. Artinya kita ini tidak ada apa-apa dan tidak bisa berbuat apa-apa kalau bukan Tuhan yang terus memakai kita dalam rencanaNya. Olehnya kita harus terus dengar-dengaran dan ikuti perintahNya
Tetap Berada Di JalanNya Tuhan
Banyak orang memulai sesuatu dengan benar, sejalan dengan Tuhan. tetapi di tengah perjalanan mereka meninggalkan Tuhan. Mereka menyimpang. Di Alkitab pun banyak contoh-contoh tokoh Alkitab yang memulai dengan Tuhan tetapi di pertengahan jalan, mereka mulai menyimpang dan meninggalkan Tuhan, berubah setia dengan Tuhan. Sangat penting untuk tetap berjalan dalam kebenaran Tuhan. Apa yang anda tahu benar, jangan berkompromi. Tetaplah berada di jalanNya Tuhan, jangan menyimpang.
Yosua mengingatkan itu, “jangan lupakan kitab taurat, renungkan itu, supaya engkau bertindak hati-hati, tidak menyimpang ke kanan dan ke kiri sehingga perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung!” Kita akan selalu beruntung, orang akan melihat itu dan mengakui hal itu.
Belajar dari kisah Daniel, Sadrakh, Mesakh, Abednego. Kita semua tahu cerita ini. Mereka menolak untuk jadi sama dengan dunia. Ketika diperintahkan untuk menyembah patung, mereka menolak. Dan mereka memulai sejak awal ketika mereka tidak mau menajiskan diriNya dengan makanan-makanan yang sudah dipersembahkan kepada ilah orang Babel. Mereka memilih untuk tetap berjalan yang benar. Tetaplah berada dalam trekNya Tuhan. kalau anda tahu sesuatu yang salah, jangan ikut-ikut, kalau anda tahu sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran Firman Tuhan, jangan ikut-ikut, jangan berkrompromi dengan dosa.
Ketika saya menghadap Tuhan pun saya akan sangat menghormati Tuhan, saya akan memperhatikan kebersihan tubuh saya saya mandi dulu sebelum ibadah, saya gososk gigi, saya selalu sempatkan ganti baju ketika pelayanan beberapa kali. Banyak yang bilang itu ekstrem tetapi saya tidak peduli, karena saya mempedulikan apa yang benar. Sederhananya kalau kita tidak bisa menjaga kebersihan kita, bagaimana bisa kita menghormati kekudusan Tuhan.
Maleakhi 1:6a “Seorang anak menghormati bapanya dan seorang hamba menghormati tuannya. Jika Aku ini bapa, di manakah hormat yang kepada-Ku itu? Jika Aku ini tuan, di manakah takut yang kepada-Ku itu?...”
Jangan samapi Maleakhi 1:6a ini terjadi dalam kehidupan kita, jangan sampai Tuhan bertanya begitu keras seperti itu. Hingga hari ini saya masih terus melepas sepatu saya ketika berkotbah dan banyak yang mempertanyakan itu, saya tidak peduli dengan manusia, saya akan tetap lakukan selama saya tahu itu benar. Bahkan ada orang yang berkata “jangan deket-deket Robert la, terlalu holy.” Bagi saya itu pernyataan yang konyol, karena seharusnya bagus kalau sebagai pendeta saya dikatakan kudus, yang tidak benar itu kalau mengaku pendeta tetapi kehidupannya sama dengan dunia. Banyak sindiran yang kami terima, tetapi kami terus lakukan karena kami tahu bahwa apa yang kami lakukan benar.
Sudah menjadi kebiasaan kami sekeluarga untuk mengawali tahun dengan berpuasa Daniel selama 21 hari, kemudian lanjut dengan puasa 40 hari, sebentar lagi di April kami akan mengadakan konferensi dan kami biasa lakukan puasa 40 hari, juli di tengah tahun kami akan lanjut berpuasa lagi. Ini yang kami lakukan karena kami ingin terus up-to-date dengan Tuhan, kami mau terus relevan dengan Tuhan. kami mau terus berada dalam trekNya Tuhan. Saya tidak mau ketinggalan waktuNya Tuhan.
Puasa di tengah tahun adalah bentuk ucapan syukur saya karena Tuhan sudah temani sepanjang setengah tahun, dan itu juga kesempatan saya untuk bertanya apa yang selanjutnya harus kami lakukan. Jangan menghiraukan kata-kata orang yang melemahkan iman percaya anda. Jangan memberi bobot yang berlebih atas kata-kata orang. Gampangnya, hidup anda tidak bergantung pada kata orang, tetapi hidup anda sangat bergantung pada apa kata Tuhan dalam kehidupan anda. Ini yang saya selalu pegang, saya tidak mempedulikan apa kata orang. Yang saya perhatikan adalah apa kata Tuhan atas kehidupan saya.
Kisah Daniel juga mengajarkan kita untuk tetap berada dalam ketetapan Tuhan, memang pada akhirnya dia harus masuk ke dalam gua singa, tetapi ternyata Tuhan yang menyelamatkan dia. Bahkan raja bertitah untuk semua orang menghormati dan menyembah Allahnya Daniel. Kalau anda tidak berkompromi, Tuhan pasti akan bela.
Yeremia juga menjadi contoh, dia adalah nabi yang terus menerus menyuarakan suara kebenaran, suara Tuhan. Dia mempertaruhkan nyawanya untuk memperkatakan dan menubuatkan apa yang Tuhan perintahkan. Dia terus berada di jalan Tuhan dengan terus menyuarukan suara pertobatan. Dia menyerukan kepada Yehuda dan Israel tentang pembuangan ke Babel dan mereka akan di tawan, dan akan datang bangsa yang akan menjajah mereka. Dia tidak hanya dibenci, tetapi dia juga di tangkap dan dimasukkan ke dalam sumur, tanpa diberi makan, dan bahkan direncanakan untuk dibunuh. Tuhan pakai seorang bernama Ebed-Melekh, dia meminta izin raja untuk mengurus Yeremia, dan raja mempersilahkan, akhirnya Yeremia diselamatkan, diasingkan sebentar, tetapi tidak jadi di bunuh.
Ebed-Melekh merupakan salah satu keluarga raja, yang menginginkan Yeermia tetap hidup. Sedangkan raja dan yang lain menginginkan kematian Yeremia, terjadi great shifting. Dan ketika raja Babel menyerang dan semua dibawa ke negri pembuangan, Babel. Ada keajaiban yang terjadi: yang pertama Yeremia, yang oleh bangsanya sendiri dihabisi, tetapi ketika negaranya dijajah, raja memerintahkan untuk memperlakukan Yeremia dengan spesial. Saya percaya kalau bangsanya tidak dapat menghormati Yeremia, Tuhan bisa pakai lawannya untuk mengangkat kehidupan Yeremia. Great shifting terjadi. Ebed melekh yang setia menyelamatkan nabi Allah, dia tidak takut dimusuhi meskipun harus membayar harga untuk tetap dalam trek. Dia tidak mati, dia termasuk 2 orang yang tidak ikut ke pembuangan yaitu Yeremia dan Ebed Melekh.
Great shifting lainnya adalah orang-orang kaya yang memiliki tanah dan ladang, aset habis dan mereka jadi jatuh miskin. Tetapi orang-orang petani yang bukan siapa-siapa tiba-tiba mereka memiliki asset, banyak ladang tak bertuan dan inilah yang terjadi: yang kaya langsung miskin dan sebaliknya. Ketika kita tetap berada dalam kebenaran maka akan terjadi great shifting.
Yeremia 29:11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
Yohanes 14:6 Kata Yesus kepadanya: ”Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Untuk tetap dalam jalan kebenaran, anda harus terus berada dalam sumber kebenaran itu. Teruslah berada di dalam Yesus karena Dialah jalan, kebenaran dan hidup. Ikutilah Tuan anda, Yesus Kristus. Untuk dapat mengalami glorious year dan great shifting anda harua memulai semuanya dengan Tuhan, mengerti dan menyadari bahwa Dialah sumber kebaikan, berjalanlah selaras dengan kehendakNya, dan pastikan bahwa kehidupan anda tetap berada dalam jalan kebenaranNya.