Reborn
  
ALLAH TRINITAS, SUMBER KEBENARAN
Dipublikasikan pada 15 Juni 2025
3 min baca

Bacaan: Roma 5: 1-5

Hormat bagi Allah Bapa,

Hormat bagi Anak-Nya,

Hormat bagi Roh Penghibur;

Ketiganya Yang Esa.

Haleluya! Haleluya!

Ketiganya Yang Esa.

(Nyanyian Rohani 3:1)

“Trinitas” atau “Tritunggal”, jika kita mencari kedua kata ini di dalam Alkitab, pasti tidak akan kita temukan. Sekalipun demikian, istilah Trinitas pasti tetap bersumber dari Alkitab. Pengertiannya didasarkan pada ayat-ayat Alkitab, misalnya: “Karena itu, pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku, dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” (Matius 28:19-20). Bacaan Alkitab kita pada hari ini juga memberikan penegasan bahwa istilah “Trinitas” merujuk pada ayat Alkitab: “Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah (=Bapa) oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus (=Anak)....dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita” (Roma 5:1).

Allah Trinitas merupakan doktrin gereja yang dikembangkan kemudian. Doktrin merupakan upaya mensistematisasi dan menjelaskan misteri iman. “Allah Trinitas”, bersama dengan “Keallahan Yesus” merupakan doktrin Kristen yang paling mendasar, sekaligus menjadi sesuatu yang tidak selalu mudah dipahami.

“Allah Trinitas” berarti Allah itu satu, namun merupakan tiga person/pribadi: Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Pada zaman gereja perdana “person” mengandung arti pluralitas dan relasi di dalamnya. Person selalu relasional; relasi selalu personal. Dengan demikian, Allah itu satu, dan dikenal selaku tiga pribadi-dalam relasi, sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus. Leonardo Boff menyebutnya sebagai “Allah Persekutuan”.

Hanya dengan memahami makna pribadi/person sedemikian, maka kita bisa memahami Allah Trinitas secara benar. Ketika kita berkata, “Allah Bapa mencipta”, maka karya penciptaan dikerjakan selalu bersama dengan Sang Anak dan Roh Kudus; ketika kita berkata, “Yesus Kristus menyelamatkan”, maka karya penyelamatan itu bersama Sang Bapa dan Roh Kudus; demikian juga dengan karya Roh Kudus yang menguduskan, yang berlangsung bersama Sang Bapa dan Sang Anak. Dengan demikian, tampak bahwa ada kesatuan ilahi pada esensi Allah yang satu dan sama.

Roma 5:1-5 menegaskan bagaimana Allah Bapa menyatakan diri dalam kasih-Nya kepada umat yang berada dalam penderitaan. Allah Bapa telah membenarkan dan memberikan damai sejahtera melalui Yesus Kristus. Kemudian, melalui Roh Kudus, Allah menyatakan kasih-Nya kepada umat dan memberikan kepada umat pengharapan dalam menghadapi penderitaan. Sangatlah jelas karya “Allah Trinitas”, yang menjadi sumber kebenaran dan kekuatan dalam menjalani kehidupan yang penuh tantangan.

Terpujilah Allah Trinitas: Bapa, Anak, dan Roh Kudus!

“Anugerah Tuhan Yesus Kristus, kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian”. AMIN.

(2 Korintus 13:13)

Bagikan
Artikel Lainnya
Lihat Artikel Lainnya
Bagikan Artikel Ini