Bacaan : Matius 20:20–34
Tuhan berkata 'tidak' untuk satu permintaan, 'ya' bagi yang lain
Bill Hybels menulis, 'Jika permintaan itu salah, Tuhan berkata "Tidak". Jika waktunya salah, Tuhan berkata "Tunggulah". Jika Anda salah, Tuhan berkata "Bertumbuhlah". Tetapi jika permintaan-Nya benar, waktunya tepat, dan Anda benar pula, maka Tuhan berkata "Baiklah".'
Dalam bacaan ini, kita melihat dua permintaan. Yang pertama menerima jawaban 'Tidak' (Ay.20-28) dan jawaban kedua adalah 'Ya' (Ay.29–34).
1. Dua permintaan
Dalam kedua kasus, Yesus bertanya, 'Apa yang Anda inginkan?' Dia berkata kepada ibu putra-putra Zebedeus, 'Apa yang kamu inginkan?' (Ay.21). Dia berkata kepada dua orang buta, 'Apa yang kamu ingin Aku lakukan untukmu?' (Ay.32).
Dengan cara itu pasti sudah jelas apa yang mereka inginkan (dalam contoh kedua mereka buta, jadi mereka pasti ingin melihat), tetapi Tuhan ingin kita terlibat aktif. Rasul Yakobus berkata, 'kamu tidak memiliki, karena kamu tidak meminta kepada Tuhan' (Yakobus 4:2). Yesus berkata, ‘Mintalah maka akan diberikan kepadamu... Karena setiap orang yang meminta akan menerima’ (Matius 7:7–8). Ini mungkin tampak sebagai suatu hal yang jelas, tetapi titik awal dari doa yang dijawab adalah benar-benar meminta.
2. Dua jawaban
Dalam kasus permintaan orang buta, jawaban Yesus adalah ‘Ya’. ‘Yesus menaruh belas kasihan pada mereka dan menyentuh mata mereka. Segera mereka menerima penglihatan mereka lalu mengikuti-Nya' (Ay.34).
Di sisi lain, Yesus, pada dasarnya, mengatakan 'Tidak' kepada ibu putra-putra Zebedeus. Tanggapan ini juga berasal dari belas kasih. Permintaannya adalah untuk kemuliaan, kekuasaan, dan kemajuan untuk anak-anaknya. Dia menunjukkan bahwa wanita tersebut tampaknya tidak mengerti semua maksud dari permintaannya.
Dia berkata, 'Dapatkah kamu meminum cawan yang akan Ku minum?' (Ay.22). Para nabi Perjanjian Lama berbicara dalam beberapa bagian dari 'cawan murka (Allah)' (misalnya, Yesaya 51:17–22; Yeremia 25:15-29).
Yang mengejutkan, Yesus berbicara tentang Dialah yang akan meminum cawan-Nya sendiri. Dia akan 'memberikan hidup-Nya sebagai tebusan bagi banyak orang' (Matius 20:28). Kata Yunani ‘untuk’ (‘anti’), berarti ‘sebagai ganti’. Ini adalah contoh yang paling jelas dalam seluruh Perjanjian Baru tentang Yesus yang menjelaskan kematian-Nya sebagai pengganti.
3. Dua alasan
Rasul Yakobus menulis, 'Atau Anda berdoa juga, tetapi Anda tidak menerima apa-apa, karena Anda salah berdoa’ (Yakobus 4:3). Di balik permintaan di sini, ada motif yang berbeda. Kedua permintaan itu berhubungan dengan ketuhanan. Permintaan orang buta berasal dari pengakuan bahwa Yesus adalah Tuhan, dan hasrat untuk sesuatu yang baik (Matius 20:30–33). Di sisi lain, Yesus menunjukkan bahwa permintaan ibu datang dari keinginan untuk 'menguasainya' (Ay.25).
Kebesaran sejati bukan berasal dari memihak orang lain atau dari apa yang dunia anggap sebagai kesuksesan (kekayaan, posisi, ketenaran, atau memiliki pelayanan 'sukses'). Sebaliknya, Yesus mengatakan bahwa kebesaran sejati datang dari hal menjadi 'seorang hamba' - mengikuti teladan-Nya dalam memilih 'melayani, tidak dilayani' (Ay.26–28). Ini adalah contoh di mana para murid salah dan Tuhan berkata 'Bertumbuhlah'.
Saya pikir saya telah belajar lebih banyak dalam hidup saya sendiri sejak dari saat-saat ketika doa-doa saya sepertinya tidak dijawab ketimbang di saat ketika mereka telah dijawab dengan 'Ya'. Tentunya para murid pasti telah belajar banyak dari perihal doa 'tak terjawab' ini.
Mari berdoa : Tuhan, terima kasih atas pelajaran yang kami pelajari dari doa yang 'tak dijawab'. Terima kasih karena Engkau menunjukkan kami kebesaran sejati. Bantu aku untuk mengabdikan hidupku untuk menjadi pelayan-Mu dan untuk melayani orang lain.