CATATAN PENULIS
Allah mau Anda dan saya hidup dan menikmati janjiNya, sehingga Anda memiliki kehidupan yang berbeda, dimana Janji Allah selalu nyata dalam hidup Anda. Kehidupan yang bukan berdasarkan kenyataan tetapi berdasarkan iman yang melahirkan kuasa dan mujizat. Hidup yang senantiasa berkemenangan dan membuat Anda setiap hari berjalan di dalam kekuatan kuasa-Nya.
Buku kecil ini akan membawa Anda kepada satu dimensi rohani yang membuat Anda benar-benar hidup hanya mempercayai Dia. Iman Anda dipertaruhkan disini. lngat!!! Musuh terbesar Iman adalah kenyataan. Selama Anda hidup dengan kenyataan yang ada, Anda tidak akan pernah bisa untuk mempercayai dan menikmati janji Tuhan yang besar. Sekali lagi Iman Anda dipertaruhkan disini. Berhentilah membaca buku ini ketika Anda tidak berani mempertaruhkan iman Anda.
Di dalam buku ini, saya ingin mengajak Anda menjadi umatTuhan yang radikal di dalam iman. Memiliki Iman yang tidak tergoncangkan, iman yang teguh, iman yang kuat, iman yang sanggup mengubah sesuatu, iman yang bisa membalikkan keadaan, iman yang melahirkan kuasa dan mujizat, iman yang sanggup memindahkan gunung, iman yang tidak akan pernah berhenti untuk berkata IN GOD WE TRUST.
Doa saya setelah Anda membaca buku kecil ini, hidup Anda menjadi hidup yang berbeda, hidup yang setiap hari berjalan di dalam janji Tuhan. Iman Anda semakin diperkuat dan pastikan mujizat-mujizatTuhan pasti Anda alami secara nyata dalam hidup Anda, sehingga hidup Anda selalu memuliakan nama-Nya.
Selamat menikmati berkat-berkatNya. Tuhan Yesus memberkati.
Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam iman dan ia memuliakan Allah. (Roma 4:20)
Janji Tuhan adalah janji yang murni, Allah selalu menepati setiap janji Nya karena janji-Nya adalah "YA" dan "AMIN". Apa yang Tuhan sudah katakan, itu yang Tuhan lakukan, apa yang Dia janjikan pasti Dia genapi. Janji Tuhan tidak pernah berubah dan tidak ada satupun janji-Nya yang gagal. la tidak pernah berdusta terhadap janji-Nya dan la tidak pernah sekali-kali mengingkari janji-Nya. Janji Tuhan tidak seperti janji manusia yang seringkali bisa berubah dan mengecewakan kita.
Janji TUHAN adalah janji yang murni bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah. (Mazmur 12.:7)
Kekuatan hidup kita terletak kepada pengharapan akan janji Tuhan, tanpa janji Tuhan kita tidak akan pernah mampu untuk menghadapi hidup ini, Anda tidak akan kuat dan tidak akan bertahan, sebab hanya janji Tuhanlah yang menopang hidup Anda dan saya, janji Tuhanlah yang memberikan kekuatan dan kemampuan untuk Anda bisa bertahan dan menang atas hidup ini. Ketika Anda mengalami pergumulan yang berat bahkan mengalami jalan buntu sekalipun, ada janji Tuhan yang menjadi kekuatan kita, Firman-Nya berkata: "Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti". Ketika kita mengalami sakit ada janji Tuhan yang mengatakan: Penyakit kitalah yang ditanggung-Nya dan oleh bilur-bilur-Nya kita menjadi sembuh. Ketika keadaan menjadi sulit janji Tuhan berkata: Segala perkara dapat kutanggung didalam Dia, yang memberi kekuatan kepadaku dan sebagainya. SekaIi lagi saya mau katakan, tanpa janji Tuhan kita tidak akan mampu menghadapi kenyataan hidup ini. Mengapa banyak umatTuhan yang gagal dan kalah dalam menghadapai kenyataan hidup ini? Masalahnya bukan karena situasi dan kondisi yang sangat sulit, bukan karena keterbatasan yang Anda miliki, bukan karena Anda tidak beprestasi, bukan karena persoalan dan masalah yang menekan hidup, tetapi masalah utamanya adalah seberapa besar Anda mau mempercayai janji Tuhan dan mempraktekannya. Saya pernah membaca sebuah illustrasi yang menceritakan tentang seorang yang sakit gigi karena gigi berlubang. Apabila gigi Anda berlubang dan Anda meminum air es atau makan coklat, apakah yang akan terjadi? Tentu Anda akan merasakan gigi Anda ngilu dan sakit sekali. Seringkali ketika Anda merasa kesakitan, apa yang keluar dari mulut Anda? "Gara-gara air es ini, gara-gara makan coklat ini makanya gigi saya ngilu dan sakit". Padahal penyebabnya bukan karena air es atau coklat tersebut tetapi karena gigi Anda berlubang. ltulah akar permasalahannya. Ketika gigi Anda ditambal, maka ketika Anda meminum air es atau makan coklat Anda justru bisa menikmati dan tidak merasakan nyeri lagi.
Sering kali kita lebih mudah untuk menyalahkan keadaan kita, lingkungan kita, bahkan orang lain yang ada disekitar kita, padahal masalah yang terbesar ada didalam diri kita sendiri. Berapa banyak seringkali kita menyalahkan keadaan dan menuduh orang lain padahal masalah sebenarnya Anda tidak percaya akan janji Firman-Nya. Bagaimana mungkin Anda bisa menikmati janji Tuhan sedangkan Anda sendiri tidak yakin dan percaya akan janji Tuhan tersebut. Sangat ironis bahwa Anda ingin mendapatkan janji Tuhan tetapi tidak mempercayainya. Padahal ketika Anda mempercayai janji Tuhan dengan sungguh-sungguh, hal itu akan menjadi realita dalam hidup Anda. Saya gambarkan bahwajanjiTuhan itu seperti hukum gravitasi bumi. Siapapun yang melemparkan benda ke atas, maka benda itu akan tetap jatuh ke bawah. Apakah itu anak-anak atau orang dewasa, orang kaya atau miskin, orang pandai atau bodoh, tidak perduli siapapun yang melempar benda tersebut prinsip hukum gravitasi tetap terjadi. Begitu juga dengan janji Tuhan, siapapun yang percaya dan melakukan Firman-Nya maka janji Tuhan pasti jadi nyata dalam hidupnya. Biarpun Anda tinggal di desa atau daerah terpencil sekalipun, kalau Anda percaya akan janji-Nya dan melakukan Firman-Nya maka janji Tuhan pasti Anda terima. Banyak orang memiliki pandangan yang keliru, mereka berkata di kota lebih enak daripada kami yang tinggal di desa, sepertinya kalau di kota lebih diberkati ketimbang yang tinggal di desa dan suara seperti ini saya banyak mendengar dari teman Hamba-hamba Tuhan. Hari ini saya mau katakan, bahwa janji Tuhan bukan hanya untuk orang-orang tertentu, tapi janji Tuhan berlaku untuk semua orang. Biarpun Anda tinggal di kota, kalau Anda tidak percaya janji Tuhan dan tidak melakukan firman-Nya maka janji Tuhan tersebut tidak akan terjadi dalam hidup Anda. Prinsipnya percaya akan janji Tuhan dan lakukan Firman-Nya, PASTI janji Tuhan akan Anda alami.
Mulai hari ini berhenti untuk menyalahkan orang lain, berhenti untuk menyalahkan diri sendiri, berhenti untuk tidak lagi menyalahkan keadaan atau sekeliling Anda, bahkan berhenti untuk menyalahkan Tuhan. Anda tahu sekarang bahwa akar permasalahannya ada di dalam diri Anda sendiri, karena Anda tidak percaya. Bagaimana dengan Anda, apakah Anda adalah orang yang sungguh sungguh mempercayai janji-Nya? Kalau "Ya" mengapa Anda kuatir? Mengapa ada kebimbangan dalam hidupmu? Mengapa hatimu gelisah? Mengapa Anda hidup dalam ketakutan? Mengapa sukacita Anda hilang? Mengapa ada hal-hal yang bisa mencuri damai sejahtera Anda? Mengapa Anda kehilangan pengharapan? Mengapa hidupmu diliputi kekecewaan dan keputusasaan? Mengapa Anda bingung akan masa depan? Mengapa Anda merasa jenuh dengan doa Anda? Mengapa Anda bosan menunggu jawaban-Nya? Apakah benar Anda sudah sungguh-sungguh mempercayai janji-Nya? Tahukah Anda betapa besar kerinduan Tuhan untuk memberikan janji-janji-Nya secara utuh kepada setiap kita?
Banyak sekali janji Tuhan yang Tuhan berikan dalam hidup Anda dan saya. Tuhan mau Anda merasakannya, menikmati dan memperolehnya. Anda akan menjadi orang yang mengalami kerugian besar di dalam dunia ini ketika Anda tidak bisa menikmati semua janji-Nya. Dunia akan mentertawakan Anda dan berkata: "Mana Tuhanmu yang besar, dan itulah senjata iblis untuk melumpuhkan iman Anda". Iblis tidak ingin Anda menikmati semua janji Tuhan. ltulah rancangannya! lblis sangat bersukacita ketika melihat anak-anak Tuhan hidup dalam kegagalan dan kekalahan, di dalam keputusasaan dan keragu raguan. lblis senang ketika Anda frustasi, depresi, stress, minder, kehilangan pengharapan, sakit hati, dan mulai jauh dari Tuhan. Semakin Anda jauh dari Tuhan, semakin Anda jauh dari janji Tuhan. ltu yang iblis harapkan dari hidup Anda. lblis datang hanya untuk mencuri, membunuh dan membinasakan, tetapi Yesus datang membawa kehidupan dan kelimpahan. lblis selalu mencuri apa yang baik yang Tuhan sudah sediakan dalam hidup Anda, dia ingin mencuri sukacita Anda, damai sejahtera Anda, kemenangan Anda, janji-janji Tuhan dalam hidup Anda, dia juga membunuh iman Anda, roh Anda, karakter Anda, jiwa Anda yang tujuannya hanya satu yaitu Anda binasa. Binasa bukan hanya berbicara tentang neraka, tetapi bagi saya selama Anda di bumi ini Anda tidak bisa menikmati semua janji Tuhan itu merupakan "kebinasaan". Anda hidup menderita, sengsara, hidup dalam kemiskinan, hidup dalam keterikatan dan belenggu dosa itu bukan rancangan-Nya bagi Anda. Bukankah semua yang Dia ciptakan itu semuanya baik, bahkan sungguh amat baik? Semua yang dari Tuhan itu baik adanya, bukan hanya yang baik yang Dia berikan kepada Anda tetapi yang terbaik itu yang Dia berikan buat Anda dan saya. Jadi tidak ada yang jahat yang datang dari Tuhan. Anda harus mengerti prinsip ini. Bukankah Dia Tuhan yang sangat baik, yang memberikan semua janji-Nya bagi kita, supaya Anda hidup di dalam kebaikan dan anugrah-Nya. Kalau nyawa-Nya sendiri Dia berikan bagi kita terlebih lagi janji-Nya, berkat-Nya, pertolongan Nya sudah pasti Dia juga berikan bagi kita.
Abraham adalah seorang yang pantas mendapat predikat sebagai Bapa orang percaya karena imannya yang luar biasa. Abraham memiliki pengalaman yang luar biasa bersama Allahnya, dia adalah salah satu pribadi yang sudah membuktikan bahwa janji Tuhan-Nya benar-benar teruji dan terbukti. Kalau Abraham sudah membuktikan Janji Allah, Anda juga dapat membuktikan dan mengalami Janji Tuhan yang luar biasa yang Allah sediakan bagi orang yang sungguh-sungguh berharap kepada-Nya. Kalau Allah sanggup membuktikan janji-Nya kepada Abraham, Dia juga sanggup membuktikan janji-Nya bagi kita.
Allah kita adalah Allah yang adil dan kerinduan-Nya adalah supaya setiap kita dapat menikmati semua janji-Nya. Hal itu bukan hanya untuk Abraham saja tetapi juga buat Anda dan saya. Bukankah Anda dan saya juga keturunan Abraham? Kalau Abraham bisa mendapatkan janji Tuhan, Anda juga dapat, Anda bisa, Anda pasti bisa. Sudah seharusnya kita memiliki iman yang luar biasa seperti Abraham. Untuk mendapatkan iman yang kokoh ada bagian yang harus Anda lakukan agar iman tidak hanya menjadi sebuah iman tetapi dapat menjadi kenyataan.
Ada 3 rahasia yang dapat diambiI dari pengalaman hidup iman Abraham. Dengan memahami ketiga hal tersebut Anda bisa mengukur, apakah Anda sudah benar-benar sepenuhnya memiliki iman yang sungguh-sungguh mempercayai Dia.
1. Tidak bimbang terhadap Janji Tuhan
Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam iman dan ia memuliakan Allah. (Roma 4:20)
Alkitab mencatat, Abraham adalah orang yang sangat percaya terhadap janji Tuhan. Abraham memiliki prinsip dalam hidupnya, "Hanya janji Tuhan yang ia percaya". Walaupun janji Tuhan belum tergenapi bahkan janji yang diberikan kepada Abraham secara manusia tidak masuk akaI, tetapi Abraham tetap percaya karena dia tahu Janji Tuhan tidak pernah gagal dan ia yakin bahwa Tuhan sanggup melakukannya.
Tuhan memberikan janji bagi Abraham bahwa ia akan menjadi Bapa segala bangsa, keturunannya akan seperti bintang di langit dan pasir di laut. Meskipun secara manusia tidak ada dasar untuk berharap karena secara fisik Abraham sudah sangat tua, tubuhnya sudah sangat lemah dan rahim Sara istrinya sudah tertutup, tetapi Abraham tahu satu hal : ini adalah Firman dari Tuhan, ini adalah janji Tuhan baginya.
Meskipun tidak ada dasar untuk berharap namun Abraham berharap dan percaya juga. (Roma 4:18)
Sungguh iman yang luar biasa, prinsip inilah yang harus Anda dan gereja Anda miliki. Tidak kah Anda percaya bahwa Tuhanmu sanggup melakukan perkara-perkara yang mustahil, perkara-perkara diluar akal pikiran kita, Dia sanggup mengadakan apa yang tidak ada menjadi ada, Dia mampu melakukan apa yang mustahil menjadi tidak mustahil yang tidak mungkin menjadi mungkin?
Tetapi kenyataannya justru banyak orang-orang Kristen yang tidak percaya akan janji Tuhan, meragukan janji Tuhan dan akhirnya mengambil jalan pintas. Anehnya justru banyak orang Kristen lebih percaya kepada janji manusia, mereka lebih percaya dengan dongeng-dongeng, takhayul, nubuat-nubuat palsu dan bukannya berharap kepada janji Tuhan, yaitu Firman-Nya. Kalau Anda sendiri bimbang terhadap janji Allah, bagaimana Anda bisa memperoleh janji Allah tersebut?
Kebimbangan sama dengan Anda tidak mempercayai Tuhan, itu seperti Anda berkata "Tuhan Tidak sanggup menolong saya, Tuhan tidak sanggup menunjukkan kuasa-Nya bagi saya, Tuhan tidak bisa membuat mujizat dalam hidup saya", dan saya mau katakan itu adalah salah satu bentuk pelecehan terhadap Allah kita yang besar karena dengan kebimbangan itu sebenarnya kita sudah merendahkan Tuhan.
Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian? (Matius 6:25)
Tuhan berkata: "Jangan kuatir akan hidupmu, apa yang Anda perlukan dan butuhkan, Allahmu mengerti semuanya itu". Dia berkata: "Akulah yang menjamin segala apa yang menjadi keperluanmu". Dalam bahasa lbrani Kata "khawatir" merupakan padanan dari kata da'ag yang diturunkan dari akar kata induk dg (dalet-gimel). Sebagaimana sejarah huruf lbrani modern yang pada awalnya berasal dari huruf-gambar, Gabungan gambar "dalet-gimel" berarti "gerakan kaki maju-mundur".
Seseorang yang kuatir, ia melangkahkan kakinya maju-mundur. la tidak mantap dalam melangkah. la mau bergerak maju, tapi karena sesuatu hal, ia mundur lagi. Orang yang mempercayai Tuhan dan mengandalkan Tuhan tidak akan kuatir dalam hidupnya.
Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk. Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah. (Yeremia 17:5-8)
Yeremia mencatat tentang dua macam orang, yaitu orang yang mengandalkan manusia dan orang yang mengandalkan Tuhan. Orang yang mengandalkan manusia sama dengan orang yang mengandalkan kekuatannya sendiri dan yang hatinya menjauh dari Tuhan. Dia adalah orang terkutuk (ayat 5). Orang seperti itu diumpamakan seperti semak bulus di padang belantara, di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk (ayat 6). Keadaan orang yang mengandalkan manusia tersebut dilawankan dengan orang yang mengandalkan Tuhan. Orang yang mengandalkan Tuhan adalah orang yang menaruh harapannya kepada Tuhan (ayat 7). Orang semacam ini diberkati Tuhan. la diumpamakan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah (ayat 8). Rasa khawatir, yang digambarkan orang lbrani kuno seperti "gerakan kaki maju mundur': tidak terjadi pada orang yang mempercayai Tuhan dan mengandalkan Tuhan. Sekalipun ia hidup pada masa paceklik atau ekonomi dunia yang sedang tergoncang seperti sekarang ini, ia tetap dapat melangkahkan kaki dengan mantap dan tidak ragu-ragu karena ia percaya ada janji Tuhan yang selalu menopang hidupnya. Didalam Alkitab terdapat 365 kata tentang jangan kuatir. Dalam 1 (satu) tahun ada 365 hari, artinya setiap hari Tuhan ingin katakan kepada umat-Nya untuk tidak kuatir atau takut tentang apapun juga.
Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu? 6:27 Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? (Matius 6:26-27)
Kebimbangan dan kekuatiran tidak pernah memberikan keuntungan dalam hidup Anda, justru sebaliknya dia seperti penyakit kanker yang terus selalu menggerogoti iman percaya Anda, kerohanian Anda, dan akan membuat keadaan Anda semakin memburuk. Tidak ada keuntungan yang didapat ketika Anda bimbang dan kuatir. Apakah dengan Anda kuatir keadaan bisa berubah, apakah membuat hidup Anda lebih baik. Kalau tidak! Mengapa Anda bimbang dan kuatir?
Mari umat Tuhan, bangkit dari segala keterpurukanmu, mungkin bisnis Anda gagaI hari-hari ini, rumah tangga Anda hancur, pelayanan Anda mengalami stagnasi, bahkan Anda sudah tidak memiliki apa-apa lagi, tapi hari ini saya mau beritahu buat Anda, engkau masih punya iman yang bisa Anda pertaruhkan dihadapan Tuhan. Iman itulah yang akan membuka semua pintu-pintu yang tertutup menjadi terbuka lebar, iman Anda itulah yang akan melahirkan mujizat demi mujizat, iman Anda itulah yang dapat membuat segala keadaan yang buruk menjadi baik, iman Anda itulah yang akan menggoncang Surga dan membuat Tuhan tidak tahan untuk tidak memberkati Anda. lmanmu itulah yang menyelamatkan engkau, yang menyembuhkan engkau, yang membuat segala sesuatunya berubah. Tidak ada satupun yang bisa mengentikan iman Anda, kecuali Anda sendiri yang berhenti untuk beriman, bahkan tidak ada satupun yang bisa menghambat untuk Anda terus berharap kecuali Anda sendiri yang memutuskan untuk berhenti berharap. Jadi pertaruhkan iman Anda, berseru dan kembali kepada Tuhan, raih janji-janji-Nya sampai menjadi nyata dalam hidup Anda. Milikilah iman Abraham, iman yang tidak pernah bimbang terhadap janji Tuhan.
2. lmannya semakin diperkuat
Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam iman dan ia memuliakan Allah. (Roma 4:20)
lnilah yang menantang hati saya untuk tetap terus mempercayai janji Tuhan. Abraham memiliki kepercayaan yang sangat mutlak terhadap janji Tuhan, meskipun janji yang Tuhan berikan kepada Abraham tidak instant (tidak langsung diberikan) tetapi justru didalam menanti janji Tuhan Abraham semakin memperkuat imannya. lni adalah hal yang sangat luar biasa. Abraham tidak seperti kebanyakan orang, dia tidak putus asa atau imannya menjadi lemah karena janji Tuhan belum digenapi, dia juga tidak marah dan kecewa kepada Tuhan karena Tuhan belum memberikan janji-Nya.
Ketika Tuhan berjanji kepada Abraham, bahwa keturunanmu akan seperti bintang di langit dan pasir di laut, janji itu baru tergenapi kurang lebih 25 (dua puluh lima) tahun kemudian. Waktu yang tidak sedikit bukan, tetapi Abraham memperkuat imannya untuk tetap mempercayai janji Tuhan. lmannya dipertaruhkan dan imannya tidak menjadi lemah.
Bagaimana dengan Anda, apakah dalam menanti janji Tuhan Anda seperti Abraham atau justru sebaliknya Anda tidak sabar dan kecewa kepada Tuhan. Anda mulai berhenti berharap, Anda mulai bosan berdoa dan tidak lagi percaya kepada janji Tuhan, Anda lebih memilih berjalan dengan cara Anda dan kekuatan Anda sendiri. Saya selama ini memperhatikan banyak orang-orang kristen stress bukan karena masalah atau persoalan yang mereka hadapi, tetapi saya melihat justru banyak orang-orang kristen yang stress karena doanya belum dijawab Tuhan. Anda ingin selalu instant di dalam menanti janji Tuhan. kalau doanya belum dijawab Anda marah dengan Tuhan, kecewa dengan Tuhan, menyalahkan Tuhan dan itu sebenarnya adalah bentuk ketidakdewasaan rohani Anda. Ada kalanya Tuhan mengajar Anda untuk iman Anda naik level dan mendidik Anda supaya Anda tidak menjadi anak-anak gampang, tetapi menjadi anak-anak Nya yang militan yang mau mengerti kehendak Bapa-Nya. Waktu penantian adalah waktu yang bagi kebanyakan orang itu menjenuhkan dan membosankan dan banyak anak-anak Tuhan yang tidak mau melewati fase ini, tetapi dengan kasih Tuhan saya mau katakan bahwa waktu penantian adalah waktu dimana Tuhan sedang berkarya dalam hidup Anda, Dia sedang bekerja di dalam Anda untuk mewujudkan rencana-Nya yang terbaik, yang terindah, yang termanis, yang spesial dalam hidup Anda, Dia sedang ada dan dekat dengan Anda.
Tetapi Daud menguatkan kepercayaannya kepada Tuhan, Allahnya. (1 Samuel 30:6c)
Ayat ini sungguh mengobarkan iman saya. Daud mengalami satu tragedi yang sangat menyakitkan. Keadaan yang membuat dia sangat terjepit, sampai menangispun sudah tidak mempunyai kekuatan. Daud kehilangan segalanya. Daud melihat bagaimana kotanya yaitu Ziklag dibakar habis oleh orang Amalek, isteri dan semua orang-orangnya menjadi tawanan. Bahkan yang paling menyakitkan adalah rakyat yang seharusnya mendukung dan membela Daud justru hendak melempari Daud dengan batu, mereka menyalahkan Daud, seluruh rakyatnya menuduh Daud menjadi penyebab semua masalah ini terjadi.
Ketika Daud merasa disaat semua harapan sirna, tidak ada lagi kekuatan dan daya, tidak ada lagi jalan keluar, tidak ada seorangpun yang membela, tidak bisa lagi berbuat apa-apa, satu hal yang bisa Daud lakukan adalah dia menguatkan kepercayaannya kepada Tuhan, Allahnya. Saya mau katakan kepada Anda melalui buku ini, keadaan apapun yang Anda alami hari ini, selalu ada Tuhan yang sanggup menolong dan melakukan mujizat-Nya bagi Anda. Memperkuat kepercayaan Anda kepada Tuhan merupakan satu-satunya jalan untuk Anda bisa keluar menghadapi semua masalah yang terjadi. Mungkin selama ini Anda sudah berusaha mencari pertolongan dan jalan keluar, Anda sudah berjalan ke kanan, ke kiri, ke depan, ke belakang tapi semuanya menemui jalan buntu. lngat! Masih ada satu jalan yang tidak pernah buntu yaitu ke atas. Mari kuatkan iman Anda karena Surga selalu terbuka bagi Anda.
Memperkuat iman membutuhkan proses dan latihan yang terus menerus, seperti halnya Anda sedang melatih otot Anda. Ada latihan beban yang harus Anda lakukan setiap hari. Begitu juga dengan iman, Anda harus melatih dengan membaca Firman-Nya setiap hari, memperkatakan Firman setiap hari, merenungkan Firman dan melakukan Firman-Nya setiap hari. Mengapa?
Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh Firman Kristus. (Roma 10:17)
Karena iman berasal dari Firman yaitu Firman Kristus Firman yang diurapi, inilah yang disebut dengan rhema. Pengertian Firman ada 2 (dua) yaitu yang disebut logos dan rhema. Tapi iman kita akan kuat ketika Firman yang kita terima itu bukan lagi logos tetapi Firman itu menjadi rhema atau Firman yang hidup, Firman yang diurapi. Setelah Firman rhema itu kita terima, kita juga harus menjadikan Firman itu shema (lbr:shama) dalam hidup kita, artinya kita harus memperkatakan, memproklamirkan berulang-ulang dimanapun kita berada, itu yang akan membuat iman Anda diperkuat.
Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa! Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun. Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu, dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu. (ulangan 6:4-9)
Pada jaman dahulu sebagian orang-orang Yahudi menaruh ayat-ayat Firman dalam kantung-kantung kulit kecil (Filakteria). Kantong ini diikatkan pada lengan dan dahi mereka. Mereka menghafal ayat Firman tersebut dengan mengucapkan dan mengatakan berulang-ulang dimanapun mereka berada. Ketika mereka di rumah, diperjalanan, atau bekerja mereka akan selalu ingat dengan Firman tersebut. lni yang disebut memperkatakan Firman.
Ketika saya menikah, isteri saya divonis oleh Dokter spesialis kandungan bahwa dia tidak bisa mempunyai anak. Setiap hari saya berdoa bersama isteri, saya selalu tumpang tangan diperutnya dan saya berdoa mengucap syukur buat anak yang Tuhan sudah beri didalam kandungannya. Setiap hari saya memperkatakan dengan iman bahwa isteri saya sudah hamil, tidak ada sedikitpun rasa bimbang dalam hidup saya, tidak ada kekuatiran sedikitpun dalam diri saya. Waktu itu benar-benar saya mempercayai janji Tuhan. Saya percaya kalau Tuhan bisa membuat Sara yang mandul memiliki keturunan, saya juga yakin bahwa isteri saya pasti mengandung dan dapat memberikan keturunan. Banyak orang berkata saya sudah gila, karena setiap orang bertemu saya mereka bertanya: "Apakah isterimu sudah hamil", saya dengan mantap berkata sudah. Saya tidak sedang berbohong, tetapi saya sedang memperkatakan Firman, saya mempercayai Firman Tuhan, saya ingin membuktikan bahwa Firman Tuhan tidak pernah berdusta, saya percaya Tuhan yang saya sembah adalah Tuhan yang hidup dan sanggup melakukan segala perkara. Bahkan sebelum isteri saya hamil, saya bersaksi didepan jemaat bahwa tidak lama lagi isteri saya akan hamil. Dan ajaib persis 2 (dua) tahun Tuhan menjawab doa kami. Tuhan tidak pernah mempermalukan orang yang sungguh sungguh mempercayai janji-Nya. 2 (dua) tahun itulah masa dimana Tuhan sedang bekerja dalam hidup saya, Tuhan sedang merenda suatu karya yang ajaib yang belum pernah saya mengerti sebelumnya, dan Tuhan mengaruniakan anak yang cantik dalam keluarga kami.
Tuhan kita sama dan tidak pernah berubah, kalau Dia bisa tolong saya, Dia juga sanggup menolong Anda, jangan menyerah, jangan putus asa, jangan patah semangat, janji Tuhan pasti digenapi, biarkan Tuhan mengerjakan karya Nya di dalam Anda, jangan pernah berusaha untuk menolong Tuhan, biarkan Dia bekerja dengan cara-Nya sendiri. Semua yang sulit, yang mustahil, yang tidak masuk akal, yang diluar kemampuan kita itu bagian Tuhan yang mengerjakannya. Yang menjadi bagian Anda adalah memperkuat iman Anda untuk tetap mempercayai Janji-Nya. Ketika kita mengerti prinsip ini, saya yakin tidak ada alasan untuk kita tidak berani mempertaruhkan iman kita kepada Nya.
3. Memuliakan Allah
Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah. (Roma 4:20)
lnilah dimensi iman yang luar biasa, satu dimensi iman yang tidak terpengaruh oleh keadaan apapun. Saya ingin Anda mencapai satu dimensi iman yang dimiliki oleh Abraham, satu iman yang teguh, yang tidak akan tergoncangkan oleh apapun, iman yang selalu memuliakan Allah di dalam keadaan, situasi, kondisi yang mungkin tidak seperti yang kita harapkan. Tetapi iman itu tidak goyah dan Anda tetap memuliakan nama-Nya. Saya berdoa Anda dapat memiliki dimensi iman seperti yang Tuhan mau. Iman yang memuliakan Allah meskipun kenyataannya belum terlihat.
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. (Ibrani 11:1)
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang Anda harapkan dan iman itu menjadi bukti dari segala sesuatu yang Anda minta walaupun secara nyata Anda belum menerimanya. Artinya: Anda akan tetap terus berharap, Anda akan tetap terus percaya walaupun apa yang Anda minta itu belum menjadi kenyataan dalam hidup Anda. Jadi, kalau Anda berkata saya "beriman" berarti pengharapanmu hanya tertuju kepada Tuhan bukan kepada yang lain. Banyak orang kristen berkata saya beriman, tetapi harapannya bukan kepada Tuhan tetapi kepada manusia. Dengan tegas saya katakan ketika pengharapanmu bukan kepada Tuhan, sebenarnya Anda sedang tidak beriman. Berapa banyak orang berkata beriman tetapi harapannya kepada proposal, harapannya siapa ya yang bisa saya datangi untuk menolong saya, siapa ya yang bisa menghutangi saya. lbrani mengatakan iman itu dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan, dan Tuhan tidak pernah mengajar umatnya untuk berharap kepada manusia tetapi berharap hanya kepada-Nya. lnilah iman yang benar.
ltulah iman yang juga dimiliki oleh Daniel, Sadrakh, Mesakh, dan Abednego. Iman yang didalam keadaan apapun bahkan diujung maut sekalipun tetap berkata:
Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu.” (Daniel 3:17-18)
Dengan kata lain Daniel, Sadrakh, Mesakh, dan Abednego berkata: "Aku tetap percaya dan mempercayai Dia dalam keadaan apapun bahkan melebihi apapun di dunia ini". Daniel, Sadrakh, Mesakh, dan Abednego kenal betul siapa Allahnya yang ia sembah. Dia bukan Allah yang mati, Dia Allah yang hidup, Allah yang sanggup menolong Anda dan saya, Dia Allah yang sanggup melakukan perkara-perkara yang gagah perkasa. Ketika Anda mengenal Dia, Anda tidak akan pernah dikecewakan, Anda akan melangkah dengan penuh kepastian bersama dengan Tuhan, dan ketika Anda mengerti kebenaran ini, Anda akan tetap memuliakan Allah dalam segala keadaan. Pertanyaannya, apakah Anda sudah mengenal Dia atau hanya sekedar tahu tentang Dia. Ada perbedaan antara mengenal Dia dan sekedar tahu tentang Dia. Orang yang tahu tentang Tuhan belum tentu Dia mengenal Tuhan, tetapi orang yang mengenal Tuhan pasti tahu tentang Tuhan dan kerinduan hati Tuhan. Masalah yang terjadi dalam hidup orang percaya saat ini adalah mereka merasa sudah mengenal Tuhan tetapi sebenarnya mereka hanya tahu tentang Tuhan. Mereka bisa bercerita tentang Tuhan, menjelaskan tentang siapa Tuhan, bahkan meyakinkan orang tentang Tuhan tetapi mereka belum tentu mengalami dan merasakan sendiri tentang pribadi Tuhan dalam hidupnya. Orang-orang yang seperti ini rentan sekali untuk mudah kecewa dengan Tuhan, memberontak dengan Tuhan dan menyalahkan Tuhan. Bagaimana mungkin kita bisa memuliakan Tuhan kalau kita melakukan hal-hal tersebut diatas. Tetapi Orang yang mengenal Tuhan adalah orang yang tahu tentang hati dan kerinduan Tuhan. Meskipun kenyataan yang terjadi tidak seperti yang kita mau tetapi orang yang mengenal Tuhan akan tetap mengikuti kehendak Tuhan, karena tujuan orang yang mengenal Tuhan adalah menyenangkan dan memuliakan Tuhan. ltulah yang dilakukan oleh Tuhan kita Yesus Kristus ketika ada di taman Getsemani. Dalam kemanusiaannya Yesus hampir tidak mampu menghadapi cobaan yang begitu berat karena Dia harus menanggung dosa seluruh umat manusia, itulah sebabnya Yesus berkata:
Kata-Nya: ”Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki.” (markus 14:36)
Dalam kedaan yang begitu berat, Yesus tetap memilih untuk taat melakukan kehendak Bapa, Dia ingin tetap memuliakan Bapa di Surga. Pengenalan akan Tuhan sangat penting dalam kita beriman dan menantikan janji Tuhan. Banyak orang kristen yang gagaI dalam penantian akan janji Tuhan, mereka menjadi lemah dalam waktu penantian tersebut, tidak sedikit yang kecewa, marah bahkan meninggalkan Tuhan karena rapuhnya pengenalan akan Tuhan. Abraham memiliki iman yang luar biasa, sehingga ia tetap memuliakan Tuhan.
Memuliakan Allah itu adalah kunci dan rahasia besar untuk mencapai dimensi iman tertinggi. Abraham tetap memuliakan Allah walaupun dia belum menerima seperti apa yang dijanjikan Tuhan, inilah rahasia iman itu. Sangat mudah bagi Anda dan saya memuliakan Allah ketika segala sesuatunya dalam keadaan baik-baik saja. Ketika usaha Anda sukses, rumah tangga Anda bahagia, hidup Anda diberkati, pelayanan Anda berkembang dll. Tetapi masihkah kita bisa memuliakan Allah ketika yang terjadi adalah sebaliknya, sesuatu yang tidak kita inginkan dan tidak pernah kita harapkan itu yang terjadi dalam hidup Anda. Seringkali kita justru bersungut-sungut dan tidak memuliakan Tuhan.
lngat!! Allah menciptakan Anda dengan satu tujuan yaitu supaya Anda memuliakan Allah, segala sesuatu yang Anda lakukan dan kerjakan harus dengan satu tujuan yaitu untuk memuliakan nama-Nya, itu adalah impact dari iman Anda.
Karena sekarang kita sudah menjadi milik Kristus, kita benar-benar keturunan Abraham, dan segala janji Allah kepadanya menjadi milik kita (FAYH) (Galatia 3:29)
Dalam bab ini saya ingin mengajak Anda untuk lebih dalam mempertaruhkan iman Anda dan membawa kepada dimensi iman yang sejati untuk membongkar warisan Surga dan menjadikannya nyata dalam hidup Anda. Sekali lagi janji Tuhan bukan hanya slogan belaka, Anda dapat mewujudkannya, mendapatkannya, dan memilikinya. Anda adalah milik Kristus, Anda adalah keturunan Abraham, dan semua janji yang pernah Allah berikan kepada Abraham itu menjadi milik Anda dan saya. Andalah pewaris Kerajaan Surga, Anda adalah anak-anak Allah yang berhak menerima janji-janji Allah. Anda adalah ahli waris Kerajaan Surga tersebut, dan itu benar.
Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia. (Roma 8:17)
Tetapi seringkali banyak orang Kristen hanya mengejar janji-janji-Nya, berkat-berkat-Nya yang membuat kita seringkali bisa memiliki motivasi yang salah dan kehilangan kemurnian iman kita kepada Tuhan. lni yang saya mau bagikan, iman yang sejati adalah iman yang tidak berharap akan janji-janji Tuhan tetapi berharap kepada Tuhan yang berjanji. iman yang tidak berharap akan berkat-berkat Tuhan tetapi berharap kepada Tuhan yang memberi berkat. Banyak orang salah motivasi ketika dia datang kepada Tuhan, mereka mencari Dia hanya menginginkan berkat-Nya, mujizat-Nya, kuasa-Nya, urapan Nya, pertolongan-Nya, janji-janji-Nya dan sebenarnya tidak pernah menginginkan pribadi-Nya, itulah yang menyebabkan mengapa warisan Surga yang berisi banyak janji Tuhan tidak menjadi kenyataan dalam hidup Anda. Sering kali kita memperlakukan Tuhan seperti seorang pembantu, saat kita memerlukan sesuatu baru kita memanggil Dia, baru mencari Dia, baru berseru kepada Dia dan setelah sesuatu itu kita peroleh, dengan cepat kita meninggalkan Dia. Anda salah besar ketika Anda meletakkan iman percaya Anda kepada semua yang Dia miliki, Anda harus meletakkan iman percaya Anda kepada pribadi-Nya. Anda harus menyukai pribadi-Nya, Anda harus cinta dengan Pribadi-Nya, imanmu harus tertuju dan fokus hanya kepada Dia bukan yang lain. Jadi ketika Anda datang kepada Dia, mencari Dia, berseru kepada Dia yang Anda ingini hanyalah Dia, dan tidak ada keinginan yang lain (walaupun Anda sedang membutuhkan sesuatu). Disinilah kemurnian iman Anda dipertaruhkan. Pada Tahun 1996 Tuhan mengajar saya secara pribadi bagaimana Dia menarik saya untuk mencintai pribadi-Nya. Dia menginginkan saya untuk selalu berkomunikasi dengan Dia, bercakap-cakap dengan Dia, bahkan Dia ingin setiap saat, setiap waktu, setiap jam, setiap menit, setiap detik saya harus berhubungan dengan-Nya. Sebelum Tuhan mengajar saya lewat Roh-Nya bukan berarti saya tidak berdoa dan tidak mencari Dia. Saya berdoa dan saya juga punya waktu-waktu khusus untuk bersekutu dengan Dia. Tetapi seperti biasa begitu saya selesai berdoa atau "amin" saya tidak lagi berhubungan dengan Tuhan. Begitu amin, hubungan saya dengan Tuhan terputus dan saya mulai sibuk dengan urusan-urusan pribadi. ltu bukan yang Dia mau. Tuhan menginginkan saya bersekutu dengan Dia setiap saat, tidak terputus, selalu kontak dengan Dia dimanapun saya berada, bahkan saat beraktivitas dan bekerja Dia ingin saya tetap bisa bersekutu dengan Dia. Saya bisa bercakap cakap dengan orang lain tetapi roh saya tetap fokus dan menyembah Dia. Disitulah saya mengerti bahwa Tuhan selalu merindukan setiap anak-anak-Nya mencintai Pribadi-Nya. Dia senang dipuji, Disembah, ditinggikan dan diagungkan, bukan hanya sepersepuluh dari waktu yang Anda berikan setiap hari, tetapi setiap saat setiap detik Dia ingin Anda selalu intim dengan Dia. Ketika Anda mengejar Dia, Anda akan mengalami seperti apa yang pernah Petrus alami.
Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret, sedang orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman Allah. Ia melihat dua perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya. Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: ”Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan.” Simon menjawab: ”Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga.” Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak. Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain supaya mereka datang membantunya. Dan mereka itu datang, lalu mereka bersama-sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam. Ketika Simon Petrus melihat hal itu ia pun tersungkur di depan Yesus dan berkata: ”Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa.” Sebab ia dan semua orang yang bersama-sama dengan dia takjub oleh karena banyaknya ikan yang mereka tangkap; demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon. Kata Yesus kepada Simon: ”Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia.” Dan sesudah mereka menghela perahu-perahunya ke darat, mereka pun meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Yesus. (Lukas 5:1-11)
Pada awalnya fokus Petrus hanya untuk kebutuhannya yaitu mencari ikan karena memang itulah pekerjaannya, tetapi justru ketika Petrus mendapatkan sejumlah ikan besar bahkan hampir kayak, Petrus justru tidak lagi tertarik dengan apa yang ia cari sebelumnya. Petrus justru terfokus kepada Yesus, dia tersungkur didepan Yesus (ay 8) dan akhirnya dia mengambil keputusan meninggalkan segala-galanya dan mengikut Yesus (ay 11). Semakin Anda mengejar Dia, Anda akan semakin kagum dan heran dengan apa yang Dia buat dalam hidup Anda. Dia akan melakukan sesuatu yang lebih besar dari apa yang kita pikirkan sebelumnya. Engkau akan melihat kemuliaan demi kemuliaan dan itu membuat Anda tidak lagi tertarik dengan semua yang Dia miliki, Anda akan semakin tertarik dengan Pribadi-Nya, Anda tidak akan pusing dengan semua data-data kebutuhan Anda, Anda tidak akan bingung dengan semua planning atau program yang Anda sudah buat sebelumnya, semuanya itu menjadi sepertinya tidak menarik lagi. Anda hanya menginginkan Dia dan tidak menginginkan yang lain sebab ketika Anda bersama-Nya Anda hanya terus mengagumi Dia lagi dan lagi, Anda tidak ingin beranjak dari-Nya. Wow..., tidak ada kata yang bisa menjelaskan keindahan yang Anda rasakan ketika bersama-Nya.
lnilah Kunci Bagaimana Anda bisa membongkar warisan Surga. Begitu Anda mendapatkan hati-Nya, satu persatu warisan Surga itu akan menjadi kenyataan dalam hidup Anda. Senangkan Hati-Nya, cintai Dia dengan segenap hatimu, kasihi Dia lebih daripada semua yang kita kasihi, sampaiTuhan terpesona dengan Anda, sampai hati Tuhan jatuh cinta dengan Anda, sampai Tuhan berkenan dengan Anda. Ketika Tuhan jatuh cinta dengan Anda, maka apa yang Anda perlukan Dia akan penuhi, bahkan sebelum Anda meminta sekalipun. Dia akan memberikan segalanya bagi Anda. Dia akan membuka perbendaharaan Surga dan memberikannya bagi Anda, Dia akan mencurahkan berkat-berkat Nya atas hidup Anda. Warisan Surga akan menjadi kenyataan dalam hidup Anda. Milikilah dimensi iman yang sejati.
Melalui Dialah kalian percaya kepada Allah yang sudah menghidupkan-Nya kembali dari kematian dan mengagungkan-Nya. Jadi, Allahlah yang kalian percayai dan kepada Allahlah juga kalian menaruh harapan. (BIS) 1 Petrus 1:21
Allah adalah Tujuan dasar iman dan pengharapan kita, jadi ketika Anda beriman Anda sedang mengharapkan Tuhan. Disinilah letak kemurnian iman Anda dan yang membuat iman Anda bertumbuh. Banyak anak-anak Tuhan yang tidak lagi memiliki kemurnian iman didalam hidupnya, itu yang membuat imannya lemah dan mati. Memang mulut kita selalu berkata saya beriman tetapi pengharapan kita bukan kepada Allah, tetapi kepada manusia atau sesuatu yang lain yang bukan Tuhan. lnilah yang saya katakan bahwa iman kita tidak murni. Kita beriman tetapi kita berharap siapa yang bisa membantu saya, siapa yang bisa menjadi donatur buat saya, siapa yang bisa memberi pinjaman kepada saya, kita berharap ada orang yang tergerak untuk memberi bantuan kepada kita, dan setiap hari kita hanya disibukkan dengan proposal yang kita bawa daripada berdoa dan bersekutu dengan Dia. Saya tidak anti dengan orang yang menjalankan proposal, tetapi kalau itu membuat pengharapanmu bukan kepada Tuhan, Anda salah besar. Anda tidak sedang beriman. Anda tidak bisa menipu hatimu sendiri. Siapa yang Anda pikirkan? Apakah Tuhan atau orang orang yang ada disekitar Anda. Milikilah iman yang murni, berharaplah hanya kepada Dia sebab Firman Tuhan berkata:
Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! (Yeremia 17:5)
Bukan warisan Surga yang Anda terima tetapi kutuk. Anda tidak sedang memuliakan Dia tetapi justru mempermalukan nama-Nya. Bahkan ada orang orang yang memiliki image kalau si dia yang datang ada permintaan apa lagi ya? Minta bantuan apa lagi nich? Anda sedang mencoreng nama Tuhan. lblis selalu berusaha untuk melumpuhkan iman Anda, dia tahu iman adalah kunci segalanya, iman itu yang melahirkan kuasa, iman itu yang dapat membuat Anda meraih semua janji Tuhan, dia juga tahu dengan iman Anda dapat melakukan sesuatu yang besar. Anda bisa mengusir dia, Anda bisa mengalahkan dia, bahkan Anda bisa membuat dia tunduk dibawah kaki Anda. ltulah sebabnya mengapa dia tidak pernah berhenti bekerja untuk mempengaruhi iman Anda sampai Anda benar-benar mengalami kematian iman.
Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kalian tahu bahwa saudara-saudara sesama Kristen lainnya di seluruh dunia juga menderita seperti kalian. (BIS) 1 Petrus 5:9
Berjaga-jagalah dan berdoalah, lawan dia dengan imanmu yang teguh, jangan biarkan dia melumpuhkan iman Anda. Andalah pemenang itu, Andalah peraih janji-janji Tuhan, Andalah pewaris Kerajaan Surga.
Ada beberapa hal yang seringkali menggoyahkan iman dan mematikan iman kita, dan inilah ujian iman yang harus Anda lewati, Anda pasti mengalaminya. Saya memberitahu Anda supaya ketika Anda melewatinya iman Anda tidak kandas tetapi memacu Anda untuk semakin mempercayai Dia, karena hanya didalam Dia kita percaya.
21Sesudah Yesus menyeberang lagi dengan perahu, orang banyak berbondong-bondong datang lalu mengerumuni Dia. Sedang Ia berada di tepi danau, 22datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya 23dan memohon dengan sangat kepada-Nya: ”Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup.” 24Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakan di dekat-Nya. 25Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. 26Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk. 27Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya. 28Sebab katanya: ”Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” 29Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya. 30Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya: ”Siapa yang menjamah jubah-Ku?” 31Murid-murid-Nya menjawab: ”Engkau melihat bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu, dan Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?” 32Lalu Ia memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu. 33Perempuan itu, yang menjadi takut dan gemetar ketika mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya, tampil dan tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya. 34Maka kata-Nya kepada perempuan itu: ”Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!” 35Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata: ”Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?” 36Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat: ”Jangan takut, percaya saja!” (Markus 5:21-36)
Ada 3 (tiga) tantangan atau ujian iman yang ingin saya bagikan kepada Anda, dan kalau Anda tidak sadar hal ini dapat membunuh iman Anda.
1. Ujian Kesabaran (ay 24)
Ada seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus, dia punya pergumulan yang cukup berat dimana anak perempuannya sakit parah dan keadaannya hampir mati. Yairus datang kepada Yesus dan meminta pertolongan supaya anaknya selamat dan tetap hidup. Tindakan atau keputusan yang diambil oleh Yairus sudah tepat, itu adalah keputusan yang benar. Dia datang kepada orang yang tepat. Tetapi ini yang menjadi persoalan, Alkitab mengatakan:
Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia oan berdesak-desakkan didekatNya. (Markus 5:24)
Hal tersebut membuat Yesus tidak bisa dengan cepat berjalan menuju rumah Yairus. Bisa jadi ketika Anda ada dalam posisi Yairus, mungkin Anda mulai sedikitjengkel dan geregetan, bisajadi Anda kehilangan kesabaran Anda. Mungkin Anda mulai emosi dan berkata: "Tolong dong beri jalan, Anakku mau mati dan perlu pertolongan." lni yang namanya ujian kesabaran. Seringkali Anda ingin segala sesuatunya instant, Anda ingin semuanya berjalan seperti yang Anda mau. Tetapi kadang yang terjadi justru sebaliknya. Anda berdoa minta kesembuhan tetapi kesembuhan tidak kunjung datang, Anda minta berkat tetapi berkat belum dicurahkan, Anda minta keluargamu dipulihkan justru semakin tidak karuan. Anda mulai lemah, Anda mulai putus asa, Anda mulai bosan dan berhenti berdoa, Anda tidak lagi berharap kepada-Nya. lnilah Ujian Kesabaran itu, kadang kita harus melewatinya, disinilah iman Anda dipertaruhkan. Masihkah Anda mempercayai Dia, atau Anda mulai mencari pertolongan yang lain. Yairus lulus dalam ujian iman yang pertama, dia sabar menunggu pertolongan Tuhan. Kegagalan iman kita sering kali kandas hanya karena kita tidak mau sedikit bersabar didalam menantikan janji dan pertolongan Tuhan. Padahal tinggal selangkah lagi Anda meraih janji Tuhan, tetapi karena kita tidak mau bersabar kita kehilangan semua janji-Nya.
Hati-hatilah dengan ujian yang pertama ini yang kelihatannya sepele tapi justru seringkali kita gagal didalam hal ini.
2. Ujian Waktu (ay 25-34)
25Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. 26Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk. 27Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya. 28Sebab katanya: ”Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” 29Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya. 30Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya: ”Siapa yang menjamah jubah-Ku?” 31Murid-murid-Nya menjawab: ”Engkau melihat bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu, dan Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?” 32Lalu Ia memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu. 33Perempuan itu, yang menjadi takut dan gemetar ketika mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya, tampil dan tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya. 34Maka kata-Nya kepada perempuan itu: ”Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!” (Markus 5:25-34)
lnilah ujian ke dua yang dialami oleh Yairus. Ayat 25-34 menceritakan Ada seorang perempuan yang 12 tahun mengalami sakit pendarahan dan Yesus melayani wanita tersebut. Yesus bercakap-cakap dengan wanita ini dan menyembuhkannya. lnilah ujian waktu. Yairus bisa saja berkata: "Tuhan tolong anakku dulu, dia yang lebih parah yang perlu mendapatkan pertolongan pertama, dia hampir mati. Tuhan bisa layani perempuan ini nanti saja, anakku dulu yang harus ditolong." Tetapi itu tidak dilakukan oleh Yairus, justru dia menunggu dan menyaksikan bagaimana Tuhan dengan ajaib menyembuhkan wanita ini. Dia tahu waktu Tuhan yang terbaik, Tuhan tidak pernah terlalu lambat dan juga tidak pernah terlalu cepat untuk menolongnya. Semuanya indah pada waktunya. Sering kali ujian waktu ini juga membuat iman kita kandas ditengah jalan.
Ada satu kesaksian dari jemaatTuhan yang kami layani, dimana seorang isteri bergumul untuk pertobatan suaminya. Dia merindukan suaminya bisa mengenal Tuhan dan melayani Tuhan. Bertahun-tahun dia berdoa untuk suaminya dan 26 (dua puluh enam tahun) kemudian tepatnya dihari ulang tahun pernikahan mereka Tuhan menjawab doanya. lni hadiah yang Tuhan berikan dalam hidupnya. Sampai hari ini keluarga ini setia melayani Tuhan. Dia Tuhan yang selalu menjawab doa kita.
Abraham juga mengalami ujian waktu didalam menantikan janji Tuhan, ia tidak bimbang, malah ima-Nya semakin diperkuat, dan ia memuliakan Allah. 25 (dua puluh lima) tahun Abraham setia menunggu sampai janji Tuhan digenapi. Bagaimana dengan Anda? Adakah ujian waktu menggoyahkan iman percaya Anda? Apakah itu membuat Anda berhenti untuk mempercayai-Nya? Masihkah Anda setia didalam doa-doa Anda? Belajarlah mengerti akan waktunya Tuhan, itu yang terbaik bagi Anda.
3. Ujian Kenyataan (ay 35)
lnilah ujian yang terbesar yang Anda harus lewati yaitu ujian kenyataan. Ayat 35 berkata:
Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala i rumah ibadat itu dan berkata: "Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?" (Markus 5:35)
lnilah kenyataan pahit yang dialami oleh Yairus, Anaknya yang dia cintai sudah tiada. Saya bisa merasakan betapa hancurnya hati Yairus saat itu. lnilah kenyataan yang harus Yairus terima. Sebenarnya bisa saja Yairus menyalahkan Tuhan, coba kalau Tuhan tidak berhenti dan menolong wanita pendarahan pasti anak saya selamat, tetapi itu tidak ia lakukan.
lni ujian terberat yang Anda dan saya harus lewati. Seringkali ketika kita diperhadapkan dengan kenyataan yang ada, kenyataan yang pahit, kenyataan yang membingungkan seringkali kita seperti kehilangan iman. Sepertinya kita tidak bisa melihat Tuhan yang besar yang sanggup menolong kita, semua pikiran kita tersedot dan tertuju kepada kenyataan yang ada. Anda seperti kehilangan kendali, dan Anda tidak bisa melihatTuhan yang bersama dengan Anda. Iman Anda tiba-tiba seperti lumpuh dan tidak berdaya. Memang saya katakan dari awal bahwa musuh terbesar iman adalah kenyataan. Kenyataan berkata sakit, tapi iman berkata saya sehat, kenyataan berkata kamu miskin, tapi iman berkata saya kaya didalam Dia, kenyataan berkata kamu gagal, tapi iman berkata saya memiliki masa depan yang sukses.
Masihkah Anda mempercayai Dia ketika kenyataannya tidak seperti yang Anda harapkan, masihkah Anda tetap mempertahankan dan mempertaruhkan iman percaya Anda.
Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat: "Jangan takut, percaya saja! (Markus 5:36)
Ketika Yesus mendengar apa yang disampaikan keluarga Yairus, bahwa anak itu sudah meninggal, Yesus justru berkata: "Jangan takut, percaya saja." lni dikatakan-Nya karena Dia adalah Allah yang mengerti akan masa dan waktu, Dia mengerti apa yang harus Dia kerjakan disaat-saat keadaan dimana anak-anak-Nya membutuhkan pertolongan dan jawaban, keadaan dimana Anda dan saya tidak dapat berbuat apa-apa. Dia tetap mengajar Anda dan saya untuk tetap selalu mempercayai Dia. Tetapi keputusan ada ditangan Anda. Anda bisa memilih untuk tetap mempercayai Dia atau meninggalkan-Nya, mempertaruhkan iman Anda atau menyerah dengan keadaan. Anak Yairus sudah tiada dan itulah kenyataannya. Tetapi Yesus berkata "percaya saja:' Dan Yesus bekerja dengan cara-Nya dan anak itu hidup kembali. lni juga sebuah kenyataan, anak itu bang kit, anak itu hidup, anak itu sehat kembali. Bukankah Yesus yang sama yang Anda dan saya miliki, bukankah kuasa-Nya tidak pernah berubah dari dahulu, sekarang, dan sampai selama-lamanya. Jadi. Masihkah Anda tidak percaya?
lngat !!! Musuh terbesar iman Anda adalah kenyataan, jangan berjalan dengan kenyataan yang ada, berjalanlah didalam iman pengharapan akan Yesus Kristus Tuhan. Dan jadilah pemenang.
Berserulah kepada-Ku maka Aku akan menjawab serta memberitahukan kepadamu rahasia mengenai perkara-perkara besar yang tidak kauketahui dan tidak dapat kaupahami. (FAYH) Yeremia 33:3
Percayalah bahwa Dia adalah Tuhan yang memiliki rencana besar dalam hidup Anda, Dia rindu Anda melakukan perkara-perkara besar bagi Dia. Dia suka dengan sesuatu yang besar karena memang Dia adalah Tuhan yang maha besar, dan rencana-rencana-Nya adalah rencana yang besar. Anda harus mengerti apa yang menjadi kerinduan Tuhan dalam hidup Anda. Ketika Anda dapat melakukan perkara yang besar, Anda sedang mendemonstrasikan dan menunjukkan kuasa-Nya kepada dunia. Anda sedang memuliakan nama-Nya.
Sungguh benar kata-Ku ini: Orang yang percaya kepada-Ku, akan melakukan apa yang sudah Kulakukan, --malah ia akan melakukan yang lebih besar lagi--sebab Aku pergi kepada Bapa. Dan apa saja yang kalian minta atas nama-Ku, itu akan Kulakukan untuk kalian, supaya Bapa diagungkan melalui Anak. Apa saja yang kalian minta atas nama-Ku, akan Kulakukan." (BIS) Yohanes 14:12-14
lnilah kerinduan hati-Nya, Dia mau Anda dan saya melakukan sesuatu yang besar. lni bukan berbicara masalah Anda mampu atau hebat tetapi apakah Anda mau dan siap untuk berbuat sesuatu yang besar bagi Dia, dengan satu tujuan supaya Bapa dimuliakan. lni untuk Anda, Dia sedang berbicara kepada Anda. Tidakkah Anda sadar bahwa Anda diciptakan untuk melakukan hal-hal yang ajaib, perkara-perkara yang mustahil, hal-hal yang kadang tidak bisa kita mengerti dengan akal pikiran kita.
Ketika Anda mengerti hal ini, katakanlah kepada diri Anda "Saya akan melakukan perkara-perkara yang besar:' Jangan mengeluh, jangan menyerah dengan keadaan, jangan minder, jangan takut akan masa depanmu, ada Tuhan yang besar disana, ada pengharapan disana, ada janji-janji Tuhan yang besar disana. Mulailah memimpikan sesuatu yang besar dan wujudkanlah impian Anda. Allah tidak ingin Anda memiliki rencana yang biasa-biasa saja, itu bukan kehendak-Nya, itu bukan rencana-Nya bagi Anda. Ketika Anda hanya memikirkan yang biasa-biasa saja sebenarnya Anda sedang merendahkan Dia. Bukankah Dia Tuhan yang maha besar yang sanggup mengerjakan hal-hal yang besar. Mengapa Anda tidak pernah memimpikan sesuatu yang besar, bukankah itu rencana-Nya bagi Anda, bahkan Dia ingin Anda mengerjakan pekerjaan pekerjaan yang lebih besar yang belum pernah la lakukan sebelumnya. Miliki mimpi dan visi yang besar dan jadikan impianmu menjadi nyata. Jangan membatasi kuasa Tuhan, jangan berkata tidak mungkin, jangan memperkecil kapasitas Anda tetapi perbesar kapasitas Anda, jadilah Anak-anak Tuhan yang maksimal bagi Raja segala raja. Serna kin Anda memperbesar kapasitas Anda, Anugrah-Nya semakin besar dalam hidup Anda.
Setiap ciptaan-Nya sudah diberikan kemampuan dan kelebihan yang Tuhan taruh dalam hidup Anda. Tapi yang menjadi persoalan maukah setiap kita dengan kasih karunia-Nya memperbesar kapasitas kita. Ada banyak orang yang sudah puas dengan keadaannya saat ini dan hanya sebatas itulah dia mendapatkan, tetapi ketika Anda memperbesar kapasaitasmu, Anda akan mendapatkan sesuatu yang lebih besar daripada sebelumnya. Seringkali banyak anak-anak Tuhan sudah cukup merasa puas dengan apa yang ada, padahal Tuhan ingin mencurahkan anugrah-Nya yang lebih besar lagi dalam hidup Anda, tetapi yang menjadi masalah Anda tidak pernah memberikan tempat atau wadah yang lebih besar. Banyak kita bahkan Gereja Tuhan sekarang ini yang tidak berani keluar dari zona kenyamanan mereka, sehingga mereka tidak pernah mengalami terobosan dan kuasa yang lebih besar. Mereka merasa puas dengan apa yang ada, yang penting semua baik-baik saja, jemaat baik-baik saja, perpuluhan lancar-lancar aja itu sudah cukup. lngat Anda dipanggil untuk memiliki dampak dan pengaruh yang besar bagi dunia ini, Gereja dipanggil untuk mempunyai dampak yang besar bagi sekitarnya. Anda adalah Garam dan terang dunia. Anda harus mempengaruhi dunia ini, Anda harus punya andii yang besar bagi gereja Anda, kota Anda, dan negeri Anda.
Kalian adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, bagaimana dapat diasinkan kembali? Garam itu tidak berguna lagi, sehingga dibuang dan diinjak orang. (FAYH) Matius 5:13
lni adalah perkataan Tuhan Yesus yang sangat keras kepada Anda dan saya sebagai murid-murid-Nya. Yesus berkata: "Kalau garam itu sudah menjadi tawar dengan apakah ia diasinkan, tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang." Dengan tegas sebenarnya Tuhan berkata: "Kalau kehidupan Anda tidak memberikan pengaruh atau dampak kepada dunia, dan Anda tidak berfungsi sebagaimana mestinya seperti halnya garam, sebenarnya kehidupan kekristenan Anda tidak ada gunanya." Sekali lagi perbesar kapasitas Anda. Tuhan melihat Anda seperti sebuah tong air yang mampu menampung air 1000 liter, tetapi selama ini Anda hanya menampung air 100 liter. Menurut Anda apakah Tuhan senang dengan hidup Anda. Tanpa kita sadari sebenarnya kita membuat hati-Nya sedih karena kita tidak pernah tahu apa yang Dia inginkan sebenarnya. Dia mau Anda menampung air 1000 liter bukan hanya 100 liter. Memang mungkin selama ini kita melayani Dia, kita melakukan sesuatu untuk Dia tetapi bukan itu yang Dia mau. Anda harus mengerti apa yang sebenarnya Dia inginkan dalam hidup Anda. Mungkin banyak hal yang Anda kerjakan dan itu sangat menyita waktu Anda tapi bukan itu yang Dia mau, Dia melihat ada sesuatu yang jauh lebih besar yang seharusnya Anda bisa kerjakan tetapi Anda tidak melakukannya.
Saya ingin menantang iman Anda, keluar dari zona kenyamanan Anda dan lakukan sesuatu yang lebih besar yang dimana Allahmu selalu merindukannya, bermimpilah besar dan milikilah visi yang besar, Tuhan sangat suka ketika anak-anak-Nya memiliki sesuatu yang besar, Dia Tuhanmu adalah Allah yang maha besar. lmpikan sesuatu yang selaras dengan rencana-Nya dan mulai belajar untuk mengerti akan hati-Nya, muliakanlah Dia melalui diri Anda dan Surga terbuka bagi Anda.
Pada tahun 2010, Tuhan menaruh di hati saya untuk menyelamatkan jiwa-jiwa yang terhilang. Dia menaruh hati-Nya yang penuh belas kasihan dalam hidup saya. Tidak pernah terpikir dalam benak saya, bahkan terbersitpun tidak. Tapi ketika Dia menyatakan belas kasih-Nya yang begitu dalam, saya bisa menangkap kerinduan-Nya, saya tahu persis itu yang Tuhan mau untuk saya lakukan, dan itulah isi hati-Nya. Jujur saya tidak memiliki pengalaman itu bahkan memikirkannya pun saya sudah merasa tidak mampu. Tapi saya tidak bisa menolak kerinduan hati-Nya, kemauan-Nya bertentangan dengan kemauan saya. Kerinduan-Nya begitu kuat untuk saya melakukan apa yang jarang orang kebanyakan mau melakukan, apalagi dengan kondisi atau keadaan saya yang
pas-pasan. Suatu pilihan yang begitu berat buat saya, tapi saya tetap harus memilih. Apakah saya harus mengikuti kemauan saya atau memilih kemauan Nya. Saya hanya katakan: "Tuhan saya gak punya apa-apa, saya terbatas, tapi kalau itu yang Engkau mau, saya akan lakukan". Jujur saya katakan, saya nol, pengalaman nol, kemampuan nol, bahkan ini merupakan pengalaman pertama selama hidup saya. Yang saya miliki hanya satu yaitu iman yang saya harus pertaruhkan dihadapan Tuhan sebagai modal untuk melangkah melakukan apa yang Tuhan mau.
Saya mulai melangkah untuk membuat Yayasan sosial yang kami beri nama Yayasan Kasih Anak Bangsa. Hanya dengan modal nekad dan iman, saya bersama dengan jemaat Tuhan mulai mengurus segala sesuatunya. Dan ketika kami melangkah, disitulah kami melihat bagaimana Tuhan bekerja dan membuka jalan bagi kami. Percaya atau tidak, hanya dengan bermodalkan uang sebesar Rp. 861.000 rupiah, Yayasan Kasih Anak Bangsa bisa berdiri. Liang tersebut hasil dari swadaya jemaat yang kami kumpulkan. Pada waktu saya mengurus ke notaris, lbu notaris bertanya: "Berapa modal awal untuk yayasan bapak?" Saya katakan bu, kami gak ada modal, yang kami punya hanya 861.000 rupiah. Dan ajaib, ibu notaris itu berkata: "Ya sudah, uang itulah yang dijadikan modal awal untuk Yayasan Kasih Anak Bangsa. Sungguh ajaib, Tuhan bekerja
dan berperang ganti kami, Dia berjalan di depan kami, dan kami hanya melihat cara Tuhan berkarya. Selama kita tidak berani mempertaruhkan iman kita dan melangkah, maka kita tidak pernah melihat keajaiban yang Tuhan buat dalam hidup kita. Saya sangat yakin, semua itu karena anugrah-Nya, itu karena Tuhan, semua karena dia, bukan kekuatan saya.
Saya menampung anak-anak yang tertolak, terbuang, yang tidak diingini kehadirannya sejak keluar dari kandungan dan menjadikan mereka menjadi anak-anak saya sendiri. Saya belajar mengasihi mereka seperti Tuhan mengasihi mereka, menerima mereka apa adanya seperti Tuhan menerima mereka apa adanya, menghargai mereka seperti Tuhan juga menghargai mereka. Ketika saya melangkah mengikuti apa yang Tuhan mau, bukan berarti semuanya baik baik saja. Tetap ada tantangan dan rintangan yang saya harus hadapi. Dan
tantangan yang terberat bukan dari orang luar tapi justru dari orang dalam sendiri yang nota bene sudah mengenal Tuhan dan melayani Tuhan. Banyak perkataan-perkataan yang bisa melemahkan iman saya, tapi saya tahu persis ini yang Tuhan mau untuk saya lakukan. Banyak diantara mereka berkata: "Ngapain melakukan pelayanan yang demikian, seperti kurang kerjaan saja, masih banyak pelayanan yang lain yang bisa dikerjakan." Ketika saya mendengar perkataan yang melemahkan iman saya, Tuhan berbicara dihati saya secara langsung "Nak, banyak orang mau melayani Aku kalau itu menguntungkan, ada sesuatu yang didapatkan, kalau ada fasilitas dan lain-lain, tetapi sangat sedikit sekali orang yang mau melayani Aku ketika justru berkorban dan tidak ada sesuatupun yang mereka dapatkan."h Saya bersyukur karena Tuhan menghibur dan memberikan pengertian yang baru. Saya baru mengerti arti melayani yang sebenarnya.
Sampai saat ini sudah ada 5 (lima) anak yang Tuhan percayakan kepada saya. Dan setiap hari saya selalu melihat kebaikan dan keajaiban Tuhan. Saya menjalani hidup sekarang ini benar-benar setiap hari mengecap dan mengalami mujizat Tuhan. Saya bisa saksikan bagaimana Tuhan selalu buka jalan dan memberi pertolongan buat saya. Bagi saya itu mustahil, tapi bagi Tuhan dan bagi orang yang percaya tidak ada perkara yang mustahil. Dimanapun saya berada saya selalu menceritakan pengalaman saya bersama Tuhan kepada setiap orang. Sudah 3 (tiga) tahun Tuhan memelihara yayasan kami. Sampai saat ini saya sangat bersyukur karena ada donatur yang selalu mencukupkan keperluan kami, satu-satunya donatur yang setia, yang perduli dan selalu mengerti apa yang kami perlukan. Melewati buku ini saya merekomendasikan kalau Anda ingin mengenal dan ingin berhubungan dengan donatur tersebut saya akan merekomendasikan kepada Anda. Saya jamin apa yang menjadi keluhan Anda, keperluan Anda, persoalan Anda, pasti selalu siap untuk membantu Anda. Dialah Tuhan kita Yesus Kristus.
Saya berharap Anda tidak kecewa ketika saya menyebut nama itu. Seperti yang terjadi ketika saya sedang bersaksi, banyak orang mulai tertarik dan antusias mendengarkan ketika saya menjelaskan dan ingin memperkenalkan sang donatur itu bagi mereka, tapi anehnya ketika saya menyebut nama Yesus sebagai sumber donatur, mereka langsung kecewa karena tidak seperti yang mereka harapkan. lngat! ketika Anda beriman, pengharapan Anda harus tertuju kepada Tuhan, bukan kepada yang lain.
Secara manusia dan hukum ekonomi rasanya tidak masuk akal kalau sampai hari ini yayasan kami masih berdiri, saya tahu persis semua karena Tuhan. Sampai hari inipun saya tidak habis pikir bagaimana Tuhan melakukan keajaiban-Nya. Suatu hari saya sempat menghitung pengeluaran kami selama sebulan, dan buat saya cukup sekali saya menghitungnya. Mengapa? Semakin saya menghitungnya semakin pusing memikirkannya, karena sungguh tidak masuk akaI. Sebulan total pengeluaran kami kurang lebih 6 (enam) juta rupiah, sedangkan pemasukan yang kami terima tidak sampai Mencapai angka tersebut. Sebenarnya setiap buIan kami minus 4 (empat) juta rupiah. Dan sampai hari ini saya tidak tahu bagaimana cara Tuhan bisa mencukupkan kekurangan yang ada dan sudah tiga tahun ini berjalan. Yang saya tahu hanya Tuhanlah yang memelihara hidup kami. Bagi manusia dan secara ilmu ekonomi itu tidak masuk akal, tapi apa yang mustahil tersebut itu yang kami alami. MujizatTuhan selalu ada bagi kami. Yang kami miliki hanya iman kepada Tuhan, dan itulah yang kami pertaruhkan.
Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu (Ulangan 30:19)
Hidup adalah sebuah pilihan. Setiap hari kita selalu diperhadapkan dengan sebuah pilihan. Sadar atau tidak, bahwa apa yang kita lakukan dan kita kerjakan semua hasil dari keputusan yang kita ambil. Karena hidup adalah pilihan, maka sudah seharusnya kita tidak salah dalam mengambil setiap keputusan. Pilihan yang salah akan mengakibatkan kerugian yang besar bahkan fatal akibatnya, tetapi pilihan yang benar akan mendatangkan berkat yang besar. Dalam hal ini keputusan ada ditangan Anda. Tuhan tidak pernah memaksa, bahkan sejak dari awal Tuhan sudah memberikan kehendak bebas bagi manusia untuk menentukan sebuah pilihan. Apakah pilihan yang diambil benar atau salah. Tapi ingat bahwa setiap pilihan yang diambil pasti ada konsekwensinya.
Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?" Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati. Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat." Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya. Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat. Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman. Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau? Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi." Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?" (Kejadian 3:1-13)
Dalam cerita ini kita memperhatikan, bahwa iblis datang dan menggoda Hawa dengan segala tipu muslihatnya. Tetapi hal prinsip yang perlu Anda ketahui bahwa iblis tidak pernah bisa menghancurkan hidup Anda kecuali Anda sendiri yang membuka celah untuk iblis bekerja dan merusak hidup Anda. Seperti halnya seekor kepompong dalam genggaman tangan Anda, orang lain tidak akan pernah bisa menyentuh kepompong tersebut karena ada dalam genggaman tangan Anda. Begitu juga hidup kita di dalam tangan Tuhan, iblis tidak bisa menyentuh Anda karena Anda dalam perlindungan Tuhan, ada tangan Tuhan yang memproteksi hidup Anda, kecuali Anda sendiri yang keluar dari genggaman tangan Tuhan, maka saat itu juga lblis akan memangsa Anda dan menghancurkan hidup Anda. Bukankah iblis seperti singa yang mengaum aum mencari orang yang dapat ditelannya. Begitu kita keluar dari proteksi Tuhan maka Anda akan menjadi sasaran empuk bagi si iblis. Mengapa bisa demikian? Karena sebenarnya kita sendirilah yang membuka celah bagi iblis, dan celah itulah yang menjadi tempat pijakan bagi iblis untuk masuk dan merusak semua yang baik dalam hidup Anda. Coba kita kembali memperhatikan cerita di atas. Hawa mulai membuka celah ketika dia menanggapi apa yang iblis katakan. lnilah awal bagaimana iblis bisa berpijak dalam hidup Hawa. Saya mau katakan bahwa apapun yang iblis katakan dalam hidup Anda, jangan pernah untuk menanggapinya, jangan pernah untuk berkompromi dengan dia. Ketika iblis megatakan sesuatu dalam hidup Anda, seketika itu juga usir dia dan jangan pernah memberikan kesempatan sekecil apapun untuk dia. Saat Anda memberikan peluang sekecil apapun, dia akan masuk dan menghabisi Anda. ltulah yang terjadi dengan Hawa. lblis mulai menyerang dan menyudutkan Hawa, sampai akhirnya Hawa diperhadapkan dengan sebuah pilihan.
ay 4 Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati, ay 5 tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."
Dari ayat diatas kita bisa melihat bagaimana strategi penyerangan iblis kepada Hawa, dan strategi inilah yang sampai hari ini iblis selalu pakai untuk menjatuhkan iman setiap anak-anakTuhan. lnilah senjata iblis: "... bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka." lngat, sebelum dosa masuk ke dalam dunia, manusia selalu melihat apa yang baik, mata mereka selalu memandang kepada Tuhan, melihat hal-hal yang kudus, yang rohani, dan yang dari Tuhan saja. Tetapi iblis menjanjikan kalau kamu memakannya matamu akan terbuka. lnilah perangkap atau jebakan yang iblis buat. lblis ingin mengalihkan pandangan manusia terhadap Tuhan, iblis mengalihkan dari pandangan tentang hal-hal Surgawi kepada hal-hal duniawi, pandangan yang kudus menjadi pandangan yang cemar, pandangan yang rohani menjadi pandangan jasmani, dan inilah jebakan pertama yang iblis lakukan dan itulah awal kejatuhan manusia.
Ay 6 Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya
Ayat 6 mengatakan bahwa perempuan itu"melihat" artinya Hawa sudah masuk dalam perangkap iblis. Hawa tidak lagi melihat buah pengetahuan yang baik dan yang jahat itu sebagai hal yang dilarang oleh Tuhan, tetapi dia melihat dengan pandangannya sendiri bahwa buah itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya. Sangat ironis sekali bukan? Sesuatu yang dilarang oleh Tuhan, tetapi Hawa bisa melihat hal yang dilarang tersebut menjadi sesuatu yang baik, yang menarik hati, dan sampai titik inilah Hawa diperhadapkan dengan sebuah pilihan: "Apakah dia mentaati perintah Tuhan atau melanggar perintah-Nya, mengalihkan pandangannya tetap kepada Tuhan atau kepada jebakan iblis, meninggalkan iblis atau tetap di tempat dan memakan buah terlarang itu." Sebuah pilihan yang harus diambil.
Bukankah sampai hari ini iblis selalu mengalihkan pandangan Anda dari Tuhan. lblis selalu mengalihkan pandangan Anda kepada kenyataan yang ada sampai Anda tidak bisa melihatTuhan dengan iman Anda. Anda selalu melihat masalah Anda yang paling besar dan Anda tidak pernah melihat ada Tuhan yang besar yang sanggup menolong dan memberikan jalan keluar bagi setiap pergumulan Anda. lblis akan menawarkan bahwa semua yang bukan dari Tuhan itu baik dan menarik. Dia akan berusaha untuk meyakinkan dan menarik hati Anda untuk menyenangi segala sesuatu selain Dia. Dan ketika ada sesuatu yang lebih menarik di hati Anda selain Tuhan itulah awal kejatuhan Anda.
Didalam perjalanan iman, Anda akan sampai kepada suatu titik dimana Anda akan diperhadapkan dengan situasi atau kondisi dimana Anda harus bisa mengambil sebuah keputusan dan menetapkan pilihan. Apakah Anda memutuskan untuk hidup dengan kenyataan atau apakah Anda memilih untuk tetap hidup berjalan didalam iman. Saya tahu itu pilihan yang sulit diambil, tetapi sesulit apapun, Anda tetap harus memilih dan memutuskan pilihan Anda. Apakah Anda masih tetap percaya akan janji Tuhan atau ragu-ragu dengan janji Tuhan. Apakah Anda masih terus berharap atau Anda memilih untuk tidak lagi berharap. Apakah Anda masih setia atau memilih untuk meninggalkan Dia. Petrus pernah diperhadapkan dengan situasi dimana dia harus memilih, apakah dia mengakui Tuhan atau menyangkal Tuhan. Satu sisi dia sangat mengasihi Tuhannya, sehingga dia selalu mengikuti Tuhannya, tetapi disatu sisi dia takut dengan orang-orang yang ada disekelilingnya, dia takut karena nyawanya juga dipertaruhkan. Petrus harus tetap memilih, dan keputusan yang dia ambil adalah dia memilih menyangkal Tuhannya. Kenyataan yang dialami Petrus bisa terjadi dalam hidup kita. Mudah sekali untuk kita menyangkal iman kita dan tidak lagi berjalan dengan iman karena kita memilih untuk hidup dengan kenyataan yang ada. lngat! Musuh terbesar iman adalah kenyataan.
Oleh sebab itu, takutlah akan TUHAN dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan setia. Jauhkanlah allah yang kepadanya nenek moyangmu telah beribadah di seberang sungai Efrat dan di Mesir, dan beribadahlah kepada TUHAN. Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!” (Yosua 24:14-15)
Yosua mengumpulkan seluruh umat Israel dan mengingatkan bangsa itu. Yosua menantang bangsa itu untuk mengambil sebuah keputusan, apakah mereka memilih untuk tetap setia dan beribadah kepada Tuhan, atau beribadah kepada allah asing. Sebagai pemimpin Yosua mengerti betul tentang sikap dan karakter umat Israel yang mudah berbalik dan meninggalkan Tuhan, sehingga Yosua mengikat sebuah perjanjian dengan umat Israel. Hal ini dilakukannya sebelum dia mengalami ajalnya. Bera pa banyak orang kristen seperti bangsa Israel, walaupun sudah melihat kebaikan Tuhan, sudah mengalami mujizat dan sudah berkali-kali ditolong Tuhan tetapi seringkali kita mudah meninggalkan Tuhan, berubah tidak setia, bahkan mulai menggeser kedudukan Tuhan dalam hidup kita. Hal ltu bisa berupa pekerjaan kita, kesibukan kita, pelayanan kita, duit kita, yang sebenarnya sudah menjadi berhala dalam hidup kita. Semua yang kita anggap lebih penting dari Tuhan itu adalah berhala dalam hidup kita. Seringkali Tuhan selalu menjadi korban dan dinomor duakan, padahal kita sadar bahwa tanpa Tuhan atau diluar Tuhan kita tidak bisa berbuat apa-apa. Seringkali ketika kita melakukan hal tersebut, kita akan berdalih dan berusaha membuat seribu satu macam alasan untuk membenarkan diri kita sendiri. Ketika seorang Gembala Jemaat bertanya:"Mengapa hari Minggu Anda tidak beribadah kepada Tuhan?" Dengan hebatnya kita akan menjelaskan dan meyakinkan Pendeta tersebut dengan seribu satu macam alasan yang kita buat supaya Pendeta tersebut bisa memaklumi bahkan Tuhanpun seringkali kita ajak kompromi untuk supaya selalu mengerti dengan alasan yang kita buat. Ketika Anda tidak beribadah kepada Tuhan itu sebenarnya pilihan yang Anda pilih. Ada sesuatu yang Anda anggap lebih penting dari ibadah tersebut, sehingga Anda memilih yang lain dan mengabaikan waktu untuk tidak beribadah kepada Tuhan. Alkitab mengatakan bahwa ibadah yang kita lakukan itu mengandung janji-janji Tuhan. Allah ingin memberkati setiap Anda ketika Anda beribadah kepada-Nya. Apa yang sudah Anda lakukan selama enam hari bekerja, Allah ingin memberkati semuanya itu ketika Anda memilih untuk beribadah kepada-Nya. Jadi kalau Anda memilih untuk tidak datang kepada Nya berarti Anda sendiri yang memilih untuk tidak mau diberkati oleh Tuhan. Pilihan yang harus diambil oleh bangsa Israel waktu itu menentukan apakah mereka akan menduduki negri yang dijanjikan Tuhan atau tidak. Kalau mereka memilih tetap setia untuk beribadah kepada Tuhan dengan menjauhkan allah asing yang ada di tengah-tengah mereka, keputusan itulah yang menentukan mereka untuk menduduki negeri yang dijanjikan Tuhan. Pilihan yang sama juga berlaku buat Anda dan saya. Pilihan Anda akan menentukan apakah semua warisan Surga menjadi nyata atau hanya janji belaka, tetapi ketika Anda tetap memilih dan berkata In God We Trust, maka engkau sedang membongkar rahasia Surga dan menjadikannya nyata.
Tahukah Anda, bahwa kerinduan Tuhan yang begitu besar adalah setiap anak-Nya dapat mewarisi apa yang Bapa punya secara nyata. Ketika Anda dan saya menikmati secara nyata semua janji-Nya, hal yang mungkin tidak pernah kita tahu adalah Bapa kita sedang tersenyum bangga melihat anak-anak-Nya memiliki semua yang Dia miliki. ltulah kebanggaan-Nya.Kesedihan hati seorang Bapa kepada anak-Nya adalah ketika Bapa memiliki segala sesuatu tetapi anaknya tidak pernah bisa menikmati semua yang Bapa miliki, dan itu yang terjadi dengan kisah anak yang sulung.
Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu. (Lukas 15:31)
Kalau kita melihat ayat di atas, dalam kesedihan-Nya Bapa mencurahkan isi hati-Nya yang terdalam, Bapa membuka semua kerinduan-Nya yaitu apa yang Dia punya seharusnya itu menjadi kepunyaan kita. Tidak ada yang salah, ketika semua milik-Nya itu menjadi nyata dalam hidup Anda. Saya katakan inilah kerinduan hati-Nya. Anda tidak berdosa ketika Anda menginginkan janji Nya digenapi dalam hidup Anda. lni harus terjadi dan memang harus terjadi dalam kehidupan setiap anak-Nya. lnilah luapan hati-Nya. Namun yang terjadi sangat ironis sekali, banyak anak-anak Tuhan merasa tidak layak, merasa seperti kurang ajar atau kurang hormat dengan Bapa ketika meminta janji Tuhan digenapi dalam hidupnya. Bagaimana dengan Anda hari ini, sudahkah apa yang Bapa punya itu menjadi bagian Anda? Sudahkah janji-Nya menjadi nyata dalam hidup Anda ? Sudahkah Anda mengalami bahwa apa yang dikatakan Nya itu benar terjadi dalam hidup Anda, atau apakah keadaan kita hari ini seperti anak yang sulung yang tidak pernah menikmati semua yang Dia miliki? Kunci untuk membuka warisan Surga dan menjadikannya nyata adalah
Anda harus memiliki IMAN SEJATI. Ketika Anda memiliki iman yang sejati, Anda akan tetap konsisten dengan iman Anda, Anda akan memiliki iman yang militan, iman yang tidak pernah naik turun, iman yang tidak akan tergoyahkan, iman yang akan membongkar semua warisan Surga dan menjadi nyata dalam hidup Anda.
Banyak teori dan pengajaran tentang iman yang begitu banyak yang seringkali membingungkan kita dan hasilnya tidak sedikit yang kecewa karena iman itu tidak menghasilkan sesuatu. Akibatnya iman Anda akan seperti sebuah balon yang bergantung kepada sebuah pompa, dimana iman Anda harus dipompa terus menerus tapi tidak berapa lama iman Anda akan kendor lagi, dan mungkin itu terjadi sampai hari ini. Dengan tegas saya katakan iman bukan hanya teori, iman bukan hanya pengetahuan, tetapi iman adalah sebuah action. Sekali lagi saya menantang Anda, masihkan Anda berani mempertaruhkan iman Anda. Pengetahuan dan teori yang Anda miliki tentang iman tidak akan pernah membongkar semua warisan Surga dan menjadi nyata. Anda boleh pintar menjelaskan tentang iman, tetapi kalau Anda sendiri tidak mempraktekkan iman tersebut, maka iman Anda tidak akan pernah menghasilkan sesuatu. Mulai hari ini berhenti untuk berteori tentang iman, berhenti berselisih paham tentang iman, berhenti beraduargumen tentang iman. Yang perlu Anda lakukan adalah PRAKTEKKAN IMANMU.
Ada beberapa pendapat orang tentang iman, yang mungkin salah satu dari pendapat tersebut itu yang Anda yakini atau yang Anda pegang dan Anda percayai.
Yang pertama, ada orang berpendapat bahwa IMAN ITU TIDAK PERLU BESAR, cukup sebesar biji sesawi saja itu sudah dahsyat. Biasanya ayat yang dipakai adalah Matius 17:20, la berkata kepada mereka : Ia berkata kepada mereka: ”Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, – maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.
Yang kedua, ada yang berpendapat sebaliknya kita perlu MEMILIKI IMAN YANG BESAR. Iman kita harus besar karena kita memiliki Tuhan yang besar. Orang yang berpendapat demikian biasanya sedikit-dikit iman, sedikit sedikit iman. Kalau ada orang yang doanya belum dijawab, biasanya nasehatnya imanmu kurang besar sich... (saya juga tidak tahu ukuran iman yang besar itu seperti apa).
Yang ketiga, ada yang berpendapat percuma Anda punya iman yang besar kalau IMAN ITU TIDAK DISERTAI DENGAN PERBUATAN. Sebab iman tanpa perbuatan pada hakekatnya mati (Yakobus 2:17). Artinya: iman sebesar apapun tidak ada gunanya kalau tidak disertai dengan perbuatan.
Bagi saya iman seperti apa yang Anda miliki hari ini tidak terlalu penting, karena yang diperlukan disini adalah Anda memiliki IMAN YANG SEJATI. Iman yang sejati akan menjawab semua dari ketiga teori tentang iman seperti diatas. Siapkan diri Anda untuk membongkar semua warisan Surga dan menjadikannya nyata dengan iman yang sejati.
lnilah rahasia iman sejati. Iman yang sejati adalah iman yang berkata:
1. SayaTahu
Tahu tentang apa? Anda harus tahu tentang kebenaran, Anda harus tahu tentang janji-janji Tuhan, Anda harus tahu tentang Allah yang benar, Anda harus tahu bahwa sumber kebenaran adalah Firman Tuhan. lni merupakan basic atau dasar dari iman sejati.
Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus. (Roma 10:17)
Jadi untuk memiliki iman sejati dasarnya Anda harus tahu tentang Firman Kristus yang berisi semua janji-janji Tuhan. Iman Anda akan muncul ketika Anda mendengar dan tahu tentang kebenaran Firman. Anda tidak akan pernah memiliki iman sejati yang didapat dari televisi, koran, majalah atau sumber sumber yang lain, tetapi iman itu akan muncul ketika Anda mendengar/tahu tentang Firman Kristus. Jadi hanya dengan Firman Kristus Anda akan memiliki iman. Jika Anda dan saya tidak mengisi hidup kita dengan Firman setiap hari, tegas saya katakan Anda tidak memiliki iman, Anda tidak sedang beriman. Dasar dari iman Anda adalah Firman Tuhan, Bagaimana mungkin Anda mengimani sesuatu yang dari sumbernya untuk Anda beriman Anda tidak tahu. Apa yang sebenaranya Anda imani, iman dari mana yang bisa Anda pakai?
TANPA FIRMAN TIDAK ADA IMAN.
Untuk Anda bisa membongkar semua warisan Surga, Anda dan saya harus tahu ada banyakjanji Tuhan dan warisan Surga dalam firman-Nya yang Anda bisa imani untuk terealisasi dalam hidup Anda. Rahasia mengapa Abraham tidak bimbang terhadap janji Tuhan, karena dia tahu dengan pasti perkataan Firman Kristus tidak pernah berdusta. Bagaimana dengan Anda?
Anda TAHU tentang Firman itu harus dan itu sangat baik karena itu sebagai basic dari iman sejati, tetapi iman Anda tidak boleh hanya pada level SAYA TAHU, Mengapa? Karena setan-setan pun juga tahu.
Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setan pun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar. (Yakobus 2:19)
Setan juga tahu kalau Vesus adalah Tuhan, setan tahu kalau Firman Kristus adalah kebenaran, Anda berkata saya percaya, setan juga percaya. Lalu apa bedanya Anda dengan setan? Kalau berbicara tentang tahu, setan lebih tahu dari Anda, karena sebelum kejatuhannya dia pernah tinggal di surga. ltulah sebabnya kalau orang kristen imannya hanya sebatas level SAYA TAHU SAJA imannya mudah lemah, imannya mudah naik turun, imannya mudah goyah karena mereka hanya sebatas tahu dan mengerti saja tetapi tidak menjadi pelaku Firman, tidak ada bedanya dengan orang farisi dan ahli-ahli Taurat. Iman yang sejati tidak pernah berhenti hanya sebatas SAYA TAHU, tetapi harus naik level yang kedua yaitu:
2. Saya Mau
Ada perbedaan antara TAHU dan MAU. Orang yang tahu belum tentu mau, tetapi orang yang mau pasti dia tahu. Anda tidak mungkin mau melakukan sesuatu yang Anda sendiri tidak tahu apa yang harus Anda lakukan.Kalau Anda mau melakukan itu karena Anda sudah tahu apa yang akan Anda lakukan. MAU dalam hal apa yang dimaksud: mau melakukan Firman, mau memperkatakan Firman, mau mengakui Yesus itu Tuhan, mau mengagungkan Tuhan, mau membesarkan dan memuliakan Tuhan, mau menyembah Tuhan dan sebagainya. Level inilah yang membedakan antara setan dan Anda, sebab setan tahu tetapi dia TIDAK PERNAH MAU untuk melakukan Firman, setan tidak mau mengakui Yesus sebagai Tuhan, setan tidak mau menyembah Tuhan, Alkitab berkata dia takut dan gemetar untuk mau melakukan semuanya itu. Rahasianya disini adalah, apa yang sudah Anda tahu dari kebenaran Firman Tuhan, Anda harus mau melakukannya, mempraktekkannya dan mantaatinya. Walaupun Anda tahu segala sesuatu tentang janji-janji Tuhan, tetapi jika Anda tidak mau melakukan dan mempraktekkan apa yang sudah Anda ketahui, jangan harap iman Anda akan menghasilkan sesuatu. Rahasia mengapa Abraham imannya semakin diperkuat karena dia mau berjalan di dalam iman dan mau melakukan apa yang Tuhan katakan. Iman sejati adalah iman yang selalu berkata: SAYA MAU TUHAN. Apakah Anda MAU membongkar warisan Surga?
3. Saya Setuju
lni adalah level terakhir dimana Anda akan memiliki iman yang sejati. Disini Anda bukan hanya MAU tetapi Anda harus SETUJU. Anda mau belum tentu Anda setuju, tetapi kalau Anda setuju, Anda pasti mau. ltulah perbedaan Nya. SETUJU yang dimaksud disini adalah Anda harus mau setuju dengan Tuhan, setuju dengan maunya Tuhan, setuju dengan rancangan-Nya Tuhan, setuju dengan kehendak Tuhan dan sebagainya. Banyak iman orang-orang kristen kandas ketika harus mencapai level ini. Mereka tidak pernah mau setuju dengan Tuhan. Padahal tinggal selangkah lagi warisan Surga menjadi nyata dalam hidup kita tetapi seringkali kita gagaI disini, ini yang membuat janji Tuhan tidak terjadi dalam hidup kita.
Saat kita mendengar Hamba Tuhan menyampaikan Firman, apakah Anda mau diberkati? Semua menjawab mau...tetapi ketika Tuhan berkata nak ayo menabur, nak kembalikan persepuluhan yang menjadi hak-Ku, seringkali kita berkata: O...kalau itu nanti dulu, ini namanya kita tidak setuju dengan maunya Tuhan. Ketika Pendeta berkhotbah, apakah Anda mau terima pengampunan? Semua menjawab mau...dan Tuhan berkata: nak..ampuni dulu orang yang menyakiti kamu, seringkali kita menjawab: enak saja, orang dia yang salah kok saya suruh minta maaf duluan...ini namanya kita tidak setuju dengan Tuhan. Beranikah hari ini kita berkata setiap hari: SAYA MAU SETUJU DENGAN TUHAN, walaupun itu tidak sesuai dengan kemauan kita, tidak sesuai dengan kedagingan kita, tidak sesuai dengan kehendak kita, maukah kita tetap berkata: apapun yang terjadi saya tetap setuju dengan maunya Tuhan.
Setuju dengan Tuhan itu saya umpamakan seperti kuk yang dipasang diantara 2 (dua) kerbau. Biasanya kerbau yang dipakai adalah kerbau senior dan yang satu kerbau yunior dengan maksud supaya kerbau yunior bisa belajar dari kerbau senior, itulah sebabnya kuk itu dipasang, sehingga ketika kerbau senior berjalan ke kiri kerbau yunior juga harus ke kiri, kerbau senior ke kanan maka kerbau yunior harus mengikuti kemanapun kerbau senior berjalan. Kerbau yunior tidak bisa berontak atau semaunya sendiri karena ada kuk yang ditaruh dipundaknya. Setuju dengan Tuhan artinya mengikuti dan menuruti apa yang Tuhan mau, bukan apa yang kita mau. Setuju dengan Tuhan itu seperti kuk yang Anda pasang di hidup Anda dan setiap hari Anda mulai berjalan bersama Tuhan kemanapun Tuhan mau. Waiaupun terkadang jalan yang Dia mau tidak masuk akal atau mustahil bagi kita tetapi percayalah Dia tahu segala sesuatunya dan endingnya semua mendatangkan kebaikan bagi Anda dan saya. Memang terkadang Tuhan kita itu sangat unik, apa yang kita mau terkadang Dia tidak mau, apa yang kita suka justru Dia tidak suka, Apa yang kita ingini belum tentu itu yang Dia ingini, justru apa yang kita tidak mau, itu yang Dia mau, yang kita tidak suka itu yang Dia suka. Tapi intinya maukah kita selalu setuju dengan Dia walaupun berbeda dengan kemauan kita.
Anda hanya bisa membongkar warisan Surga dan menjadikannya nyata selama Anda mau setuju dengan Dia.
Rahasia Abraham mengapa dalam imannya ia memuliakan Allah karena dia mau setuju dengan Tuhannya. Sayajamin kalau Anda hidupmu selalu setuju dengan maunya Tuhan, dimanapun Anda berada, Anda PASTI memuliakan Allah. Jadi iman yang sejati adalah iman yang berkata SAYA TAHU, SAYA MAU, DAN SAYA SETUJU. Iman yang Anda miliki hari ini, apakah melewati 3 (tiga) tahap ini? Kalau tidak iman Anda dipertanyakan. Mari miliki Iman sejati dan praktekkan dalam hidup Anda. Hari ini saya mengucapkan: "Selamat berbahagia membongkar warisan Surga."
Sebuah kerugian yang sangat besar bagi kita orang percaya yang hidup penuh dengan janji-janji Tuhan tetapi kita tidak menikmati semua yang dijanjikan Tuhan dalam hidup kita. Alkitab yang kita percayai semua berisi tentang janji Tuhan, dan kerinduan terbesar hati Tuhan adalah supaya kita menikmati semua janji-Nya dan segala berkat-berkat-Nya.
Karena itu, untuk lebih meyakinkan mereka yang berhak menerima janji itu akan kepastian putusan-Nya, Allah telah mengikat diri-Nya dengan sumpah. (Ibrani 6:17)
Allah begitu sangat serius untuk memberkati Anda dan saya, sampai sampai Allah bersumpah. lni menandakan keseriusan-Nya untuk memberkati Anda dan saya. Sangat ironis sekali bukan kalau Allah kita yang besar sangat serius untuk memberkati, tetapi justru kita sendiri yang tidak percaya untuk menjadi orang-orang yang diberkati. Allah mau kita diberkati supaya kita bisa menjadi saluran berkat dan membangun kerajaan-Nya dimanapun Tuhan tempatkan kita. Semua Dia sediakan bagi Anda dan saya. Melalui buku ini saya mengajak Anda untuk membongkar warisan Kerajaan Surga dan menjadikan nyata dalam hidup Anda. Tetaplah beriman, tetap percaya, terus berharap, dan jangan pernah berhenti untuk percaya sampai semua janji-Nya jadi nyata dalam hidup Anda.lNGAT! Tidak Ada seorangpun yang bisa menghentikan iman Anda, kecuali Anda sendiri yang berhenti untuk beriman. Tidak ada apapun yang bisa menghentikan Anda untuk berharap, kecuali Anda sendiri yang memilih untuk tidak lagi berharap. Tidak ada siapapun yang bisa menghentikan langkah Anda untuk percaya, kecuali Anda sendiri yang memilih untuk tidak mau lagi percaya. Kunci Kerajaan Surga sudah diberikan kepada kita, tinggal maukah kita melangkah dan menggunakan kunci tersebut untuk membuka pintu Kerajaan Surga. Selamat menikmati semua janji-janji-Nya, IN GOD WE TRUST