Reborn
  
Harta Yang Paling Berharga (3)
Dipublikasikan pada 02 April 2023
5 min baca

Kejadian 38:1–39:23

Mengalami Kasih Allah

Apakah keadaan Anda jauh dari kata ideal saat ini? Apakah Anda merasa dibatasi oleh masalah? Apakah Anda berharap Anda berada di pekerjaan yang berbeda, tempat yang berbeda, atau hubungan yang berbeda? Apapun keadaan Anda, bagian ini menunjukkan bahwa jika Anda tetap setia kepada Tuhan, Anda dapat mengalami kehadiran-Nya, berkat dan kasih-Nya di mana pun Anda berada.

Kita melihat di sini perbedaan kontras antara ketidaktaatan dan kemunafikan Yehuda dan kesetiaan Yusuf saat menghadapi godaan seksual.

Yehuda, yang rentan setelah kematian istrinya, jatuh ke dalam dosa. Menantu perempuannya sendiri, Tamar, berperan sebagai pelacur dan dia tidur dengannya. Sebagai perjanjian, dia meninggalkan materai dan kalung serta tongkat, kemudian perempuan itu hamil (38:1-18).

Ketika dia mendengar bahwa menantu perempuannya bersalah karena melakukan pelacuran dan akibatnya telah hamil, Yehuda berkata, ‘Bawalah perempuan itu, supaya dibakar' (Ay.24). Dia kemudian melihat apa yang ia tinggalkan: 'materai serta kalung dan tongkat' (Ay.25). Yehuda tertangkap. Dia menyadari kemunafikan dan dosanya sendiri (Ay.26).

Anugerah Tuhan itu luar biasa. Perez, salah satu anak yang lahir sebagai akibat dari kejadian ini, tercantum dalam silsilah Yesus (lihat Matius 1:3). Dalam kasih karunia-Nya, Tuhan mengambil apa yang iblis ditujukan untuk kejahatan dan menggunakannya untuk kebaikan.

Dosa Yehuda dikontraskan dengan kebenaran Yusuf: ‘Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya’ (Kejadian 39: 2). Potifar, yang melihat bahwa Tuhan menyertai dia dan telah memberinya keberhasilan dalam segala hal yang dia lakukan, menempatkannya sebagai penanggung jawab atas seluruh keluarganya (Ay.4). Bahkan, Tuhan memberkati rumah tangganya (Ay. 5).

Ungkapan, ‘Tuhan menyertai Yusuf’ muncul empat kali dalam bagian ini (39:2,3,21,23). Namun, kenyataan bahwa Tuhan menyertai Anda tidak membuat Anda lepas dari pencobaan. Yusuf menghadapi pemcobaan besar. Istri Potifar berusaha membujuknya untuk tidur dengannya. Dia benar-benar menolak.

Dia melihat bahwa menyerah pada cobaan ini akan menjadi dosa melawan Tuhan dan melawan majikannya, Potifar: 'Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?' (Ay.9). Dia tidak hanya menolak untuk tidur dengannya, dia bahkan menolak berada di dekat godaan itu (Ay. 10).

Yusuf menunjukkan contoh yang bagus tentang bagaimana menghadapi pencobaan. Cara terbaik untuk melawan godaan adalah melarikan diri darinya (2 Timotius 2:22). Jika Anda menghadapi godaan besar, lakukan pencegahan pertama. Seperti Yusuf, larilah dari godaan itu.

Istri Potifar merebut Yusuf dengan jubahnya dan berkata lagi, '"Marilah tidur dengan aku!” Tetapi dia meninggalkan jubahnya di tangannya dan berlari keluar rumah'(Kejadian 39:12).

Lihatlah perbedaannya dengan Yehuda. Yehuda meninggalkan materai, kalung, dan tongkatnya di tangan Tamar. Itu adalah bukti dari kesalahannya. Yusuf meninggalkan jubahnya di tangan istri Potifar. Dia menggunakan itu untuk membuktikan kesalahannya, meskipun sebenarnya itu adalah bukti bahwa dia tidak bersalah.

Terlepas dari kenyataan bahwa 'Tuhan beserta Yusuf', setelah menahan godaan, dia kemudian mengalami ketidakadilan yang mengerikan (Ay.19 dan seterusnya) dan berakhir di penjara (Ay. 20). Dia kehilangan kebebasan, tetapi bukan kemerdekaannya.

Bahkan di dalam penjara, Tuhan tetap menyertainya. Dia ‘membuat Yusuf kesayangan bagi kepala penjara itu' (Ay.21). 'kepala penjara mempercayakan semua tahanan dalam penjara itu kepada Yusuf, dan segala pekerjaan yang harus dilakukan di situ, dialah yang mengurusnya' (Ay.22) - 'karena TUHAN menyertai dia dan apa yang dikerjakannya dibuat TUHAN berhasil' (Ay.23) .

Keadaan Anda mungkin tidak ideal. Anda mungkin merasa seperti dipenjara- secara harfiah dipenjara, atau dibatasi seperti seorang tahanan dalam pekerjaan Anda, masalah kesehatan, hubungan yang sulit, atau keadaan lain. Namun di tengah semua ini, jika Anda tetap setia kepada Tuhan, Anda dapat merasakan kehadiran-Nya, perkenanan-Nya di hadapan orang lain, dan berkat-Nya dalam hidup Anda. Inilah 'mutiara ... yang sangat berharga' (Matius 13:45-46). Ini adalah hartamu yang paling berharga.

Mari kita berdoa :

Tuhan, terimakasih bahwa bahkan ketika segala sesuatunya tampak salah dan ada cobaan dan godaan, aku bisa tahu bahwa Engkau bersamaku, dan aku mengalami berkat-Mu dalam hidupku.

Bagikan
Artikel Lainnya
Lihat Artikel Lainnya
6 Orang Membaca