Reborn
  
Kisah Hidup: Lukas, Sang Rasul, dan Penulis Injil
6 min baca

Lukas, Sang Rasul dan Penulis Injil

Diperingati oleh Gereja pada tanggal 31 Oktober / 18 Oktober (kalender Gereja/kalendar Julian).

-

St. Lukas* adalah yang menulis Injil Lukas, seorang asli Syria dari Antiokhia, satu diantara 70 murid yang dipilih dan diutus oleh Kristus sendiri (Lukas 10). Ia adalah murid Kristus yang mengikuti misi Rasul Paulus hingga kemartiran Rasul Paulus di Roma (Filemon 1: 24, 2 Tim. 4: 10-11).

St. Lukas dikenal sebagai sang penulis ikon* (ikonografer) yang pertama, yaitu ikon Sang Theotokos**, "Hodegetria"***. Juga seorang "dokter" atau tabib (ahli pengobatan) pada zamannya. Ia menjadi salah satu saksi kebangkitan Kristus, saat bersama Kleopas dalam perjalanan ke Emaus ("Road to Emmaus").

Pada hari itu juga dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem, (Lukas 24:13)

Pelayanan dan Karya St. Lukas "Sang Penulis Injil"

Setelah kemartiran Rasul Petrus dan Rasul Paulus, St. Lukas pergi meninggalkan Roma yang dimana banyak orang sudah menjadi percaya saat itu. Ia lalu mengabarkan Injil ke Akaya, Libya, hingga Mesir, dan berakhir di kota Thebes sebagai seorang martir.

Tradisi menyebutkan St. Lukas adalah yang pertama kali menulis ikon-ikon Theotokos, ikon-ikon Rasul Petrus & Rasul Paulus. Injil-Nya, Kitab Lukas, ditulis sendiri oleh St. Lukas pada tahun 62-63 di Roma, dengan bimbingan Rasul Paulus.

Dalam Injil Lukas terkandung semua pengajaran tentang keselamatan oleh Tuhan Yesus Kristus, dan pentingnya pengabaran Injil atau "ev-angelos" yang dalam bahasa Yunani berarti "kabar baik".

Pada ayat-ayat awal Injil Lukas, St. Lukas menerangkan tujuan karyanya adalah untuk mencatat segala peristiwa dengan teratur setelah menyelidiki dengan seksama dari asal mulanya terkait semua yang disaksikan orang-orang Kristen tentang Yesus Kristus dan Pengajaran-Nya.

Karena itu, setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu,  (Lukas 1:3)

Dengan demikian, St. Lukas dapat menyediakan basis sejarah dari pengaharapan orang-orang Kristen, bahwa apa yang telah diajarkan sungguh benar.

supaya engkau dapat mengetahui, bahwa segala sesuatu yang diajarkan kepadamu sungguh benar. (Lukas 1:4)

Ia dengan hati-hati menyelidiki fakta-fakta, menggunakan tradisi lisan Gereja (tradisi yang diucapkan turun temurun seperti budaya orang-orang Yahudi) dan juga dari apa yang disampaikan sendiri kepada St. Lukas oleh Sang Perawan Maria (Lukas 2:19,51).

-

Penutup

Selain menulis Injil Lukas tahun 62-63, St. Lukas juga menulis kitab Kisah Rasul. Kitab tersebut menerangkan karya-karya para Rasul Suci setelah peristiwa Kenaikan Sang Juruselamat.

Salah satu peristiwa bersejarah dalam kekristenan adalah diadakannya Konsili Peratma para Rasul di Yerusalem pada tahun 51. Konsili pertama atau sidang pertama ini memiliki peran sangat besar bagi Gereja, karena konsili ini adalah awal mula gereja melawan para bidat atau pengajar ajaran sesat dan menunjukan kesatuan ajaran Kristus melalui para Rasul Suci dan murid-murid-Nya yang lain (Kisah Rasul 15-6-29).

-

Kidung Penghormatan Bagi Rasul Lukas, Sang Penulis Injil

Kidung Troparion - Irama 5.

Mari kidungkan pujian bagi Rasul Lukas, / sang penulis sukacita Injil Kristus / dan yang telah mencatatkan Kisah Para Rasul, / karena karya tulisnya menjadi kesaksian bagi Gereja Kristus: / ia t'lah menjadi sang penyembuh sakit dan kelemahan bagi manusia. / ia menyembuhkan luka jiwa kita, / dan terus menjadi perantara bagi keselamatan kita!

Kontakion - Irama 2.

Mari puji ia yang saleh, Lukas : / ialah pengajar sejati kesalehan, / sang pewarta misteri yang tak terkatakan / dan sang bintang Gereja; / karena Sang Sabda, Yang mengetahui isi hati manusia, / mengutusnya, bersama dengan Paulus Yang Bijaksana, menjadi pengajar orang-orang bukan Yahudi.

-

*Jana Suci (Js.) atau Saint (St.) adalah gelar bagi orang-orang kudus yang telah menang dan hidup bersama-sama dengan Allah. Gelar ini diberikan oleh Gereja setelah seseorang meninggal sebagai bentuk penghormatan berdasarkan kontribusi yang telah diberikan dalam pengkabaran Injil Suci.
**Theotokos, (Yunani: Yang Mengandung Allah), dalam Gereja Orthodox Timur, adalah penamaan bagi Sang Perawan Maria, ibu dari Tuhan kita Yesus Kristus. Istilah ini memiliki dampak sejarah yang besar karena kaum Nestorian (kaum ajaran sesat), menekankan bahwa keilahian dan kemanusiaan Kristus berdiri masing-masing (secara sederhana, kaum Nestorian menganggap bahwa Kristus tidak memiliki keilahian. Tapi Kristus itu dirasuki oleh Allah sehingga memiliki keilahian). Dengan demikian, Sang Perawan Maria bukanlah Yang Mengandung Allah, tetapi Yang Mengandung Kristus (Yunani: Christotokos). Konsili Efesus tahun 431, membantah argumen Nestorian berdasarkan kesatuan kodrat Kristus dan mengutuk orang-orang yang menolak keilahian Kristus dan menegaskan bahwa Maria adalah benar-benar ibu dari Tuhan. Konsili Kalsedon pada tahun 451 menggunakan istilah Theotokos dalam memformulasikan definisi dari kesatuan kodrat Kristus yang sepenuhnya ilahi (Tuhan) dan insani (manusia).
***Hodegetria atau Panagia Hodegetria adalah ikon yang Perawan Maria mempersembahkan putranya di lengan kirinya kepada penonton dan dengan tangannya dia menunjuk ke arahnya, menunjuk kepada Kristus sebagai 'Jalan'

Referensi: https://www.facebook.com/GerejaOrthodoxStIonaSurabaya/posts/3386176621479951

Bagikan
Artikel Lainnya
Lihat Artikel Lainnya
Bagikan Artikel Ini