Reborn
  
Kisah Hidup: Rasul Suci Andreas Yang Pertama-Dipanggil
7 min baca

Rasul Suci Andreas Yang Pertama-Dipanggil

Diperingati oleh Gereja Orthodox tanggal 13 Desember / 30 November (kalender Gereja)

-

Panggilan Rasul Suci Andreas Menjadi Murid

Rasul Suci Andreas Yang Pertama-Dipanggil (Pervozvyannii) ialah yang pertama dari para Rasul (12 Murid) yang mengikut Kristus, dan ia kemudian membawa kepada Kristus saudaranya sendiri Rasul Petrus (Yoh 1:35-42).

Sang Rasul berasal dari Betsaida, dan sejak waktu mudanya ia telah dengan segenap jiwanya mengasihi Allah. Ia tidak menikah (selibat), dan bersama-sama dengan saudaranya ia bekerja sebagai nelayan.

Ketika di Israel terdengar suara sang nabi, Sang Perintis Jalan dan Pembaptis Tuhan: Js. Yohanes, Js. Andreas kemudian menjadi murid terdekat Js. Yohanes Sang Pembabtis. Js. Yohanes Pembaptis sendiri yang kemudian mengirimkan kedua muridnya kepada Kristus sendiri, hingga Rasul Andreas dan Rasul Yohanes- Sang Teolog, menyatakan Kristus sebagai Anak Domba Allah.

Pelayanan Rasul Andreas Dalam Pengkabaran Injil

Setelah peristiwa Turunnya Roh Kudus keatas para rasul (Pentakosta), Js. Andreas berangkat memberitakan Firman Allah ke wilayah Timur. Ia pergi melalui Asia Kecil, Trakea, Makedonia, sampai di sepanjang Sungai Dunaj (Danube), dan ke sepanjang pantai Laut Hitam, melalui Krimea, Wilayah Laut Hitam dan di sepanjang Sungai Dniepr ia naik, di mana sekarang berdiri kota Kiev.

Ia berhenti semalam di bukit-bukit Kiev. Di suatu pagi, ia berkata kepada murid-murid yang bersama nya: "Lihatlah bukit-bukit ini, kepadanya akan bercahaya kebaikan Allah, dan sebuah kota besar akan berdiri, dan Tuhan membangkitkan banyak gereja?".

Sang Rasul naik kesekitar bukit-bukit, memberkatinya dan mendirikan sebuah tanda salib. Setelah berdoa, ia pergi lebih jauh di sepanjang Dniepr hingga Slavia, di mana Novgorod didirikan. Dari sini rasul melewati tanah Varangia menuju Roma untuk mengajar, dan ia kembali lagi ke Trakea, di mana ada sebuah desa kecil bernama Byzantium (dimana akan tersebut kebesaran Konstantinopel di masa mendatang), ia mendirikan Gereja Kristus. Nama Rasul Suci Andreas menghubungkan sang ibu - Gereja Konstantinopel, bersama dengan putrinya - Gereja Rusia.

Pada perjalanannya Sang Rasul Yang Pertama-Dipanggil mengalami banyak penderitaan dan siksaan dari orang-orang kafir: mereka melemparkannya keluar dari kota-kota mereka dan mereka memukulinya. Di Sinope mereka melempari dia dengan batu, tetapi tidak terluka, murid Kristus yang tangguh ini tak berhenti memberitakan Sang Juruselamat kepada banyak orang.

Melalui doa sang rasul, Tuhan mengerjakan mujizat-Nya. Oleh jerih payah Rasul Suci Andreas berdirilah Gereja-gereja Kristus, dan ia mentahbiskan para uskup dan para imam (presbyter). Kota terakhir yang datangi Sang Rasul Yang Pertama-Dipanggil, di mana ia kemudian berakhir sebagai martir, adalah kota Patra.

Pelayanan dan Wafatnya Rasul Suci Andreas di Kota Patra

Allah menyatakan banyak mujizat melalui murid-Nya di Patra: yang cacat kembali dipulihkan utuh, dan yang buta dicelikkan. Melalui doa sang rasul, seorang warga terpandang pada masa itu: Sosios, pulih dari penyakit kerasnya; dengan menumpangkan tangan rasuliyah (apostolik) nya ia menyembuhkan Maximilla, istri gubernur Patra, dan saudaranya Stratokles.

Mujizat yang dilakukan melalui sang rasul dan khotbah pengajarannya yang berapi-api mencerahkan dengan iman yang benar pada hampir semua warga kota Patra. Beberapa orang kafir yang tetap di Patra, di antara mereka adalah gubernur kota, Aegeatos. Rasul Andreas berulang kali berpaling kepadanya mengabarkan Injil. Tetapi sekalipun mukjizat melalui sang rasul tidak dapat meruntuhkan kekerasan hati Aegeatos.

Sang Rasul Suci dengan kasih dan kerendahan hati berdoa memohon bagi jiwanya, berjuang untuk diungkapkan kepadanya misteri hidup yang kekal didalam Kristus, melalui kuasa Salib Suci Tuhan pembuat mujizat. Dengan marah, Aegeatos memberikan perintah untuk menyalibkan Sang Rasul.

Para kafir berpikir akan dapat membungkam pemberitaan Janasuci Andreas, jika ia membawanya kepada kematian di kayu salib, namun Sang Rasul dimuliakan. Js. Andreas Yang Pertama-Dipanggil menerima keputusan gubernur dengan sukacita dan dengan doa kepada Allah ia sendiri dengan rela hati penuh keberanian pergi ke tempat penghukuman

Untuk memperpanjang penderitaannya, Aegeatos memberi perintah untuk tidak memakukan tangan dan kaki sang janasuci, tapi mengikatnya ke kayu salib. Diatas kayu salib selama dua hari sang rasul mengajarkan warga yang berkumpul disekitarnya. Orang-orang, mendengarkan dia, dengan segenap jiwa mereka kasihan kepadanya dan mencoba untuk mengambil sang rasul suci turun dari salib.

Khawatir akan terjadi kerusuhan rakyat, Aegeatos memberi perintah untuk menghentikan eksekusi. Tetapi rasul suci mulai berdoa agar Tuhan akan memberinya kematian sebagai martir di kayu salib. Bahkan beberapa tentara mencoba untuk memegang Rasul Andreas, namun mereka kehilangan kendali atas tangan mereka.

Rasul yang disalibkan, telah memberikan kemuliaan kepada Tuhan, mengucapkan: "Tuhan Yesus Kristus, terimalah rohku". Kemudian sinar amat terang- cahaya Ilahi menerangi salib dan sang martir yang disalibkan di atasnya. Ketika sinar itu berhenti, Rasul Suci Andreas Yang Pertama-Dipanggil telah menyerahkan jiwa-Nya yang kudus bagi Tuhan (tahun +62). Maximilla, istri gubernur, menurunkan tubuh Sang Rasul dari salib, dan menguburkannya dengan penuh hormat.

Beberapa abad kemudian, di bawah perintah Kaisar Konstantinus Agung, relikui Rasul Andreas dipindahkan ke Konstantinopel dan ditempatkan di gereja Para Rasul Kudus bersama relikui Js. Lukas Sang Penginjil dan murid Rasul Paulus (Js. Timotius).

Kidung Penghormatan Bagi Rasul Andreas, Yang Pertama Dipanggil

Troparion — Irama 4

Andreas, Yang Pertama-Dipanggil dari Para Rasul / dan saudara dari murid terutama, / mohonkanlah kepada Allah bagi semua / untuk menganugerahkan damai bagi dunia / dan bagi jiwa kami pengampunan.

-

Kontakion — Irama 2

Mari puji Andreas, sang penyanjung Allah, / yang mengatas-namakan keberanian, / yang pertama-dipanggil dari para Rasul Sang Juruselamat / dan saudara Petrus. / sebagaimana ia telah memanggil saudaranya, kini ia berseru kepada kita: / "Mari datang, kami telah menemukan Dia yang telah dinantikan dunia!"

-

Catatan Penulis:
Jana Suci (Js.) adalah gelar penghormatan bagi orang-orang kudus yang telah menang dan hidup bersama-sama dengan Allah. Gelar ini diberikan oleh Gereja setelah seseorang meninggal sebagai bentuk penghormatan berdasarkan kontribusi yang telah diberikan dalam pengkabaran Injil Suci.

Referensi: https://www.facebook.com/GerejaOrthodoxStIonaSurabaya/photos/a.241144832649828/816979791732993/

Ditulis oleh: Sub-Diakon Bessarion
Disadur dan Disunting di Reborn oleh: Samuel Prasetiyo
Bagikan
Artikel Lainnya
Lihat Artikel Lainnya
Bagikan Artikel Ini