Matius 4:1-22
Belajar bagaimana Yesus menghadapi pencobaan dan berkat.
Pelayanan Yesus dimulai dengan berkat Roh Kudus saat Ia dibaptis, tetapi, semakin sering mengalami pengalaman luar biasa dengan Roh Kudus, pencobaan pun juga mengikuti.
‘Kemudian Yesus dibawa ke padang gurun oleh Roh untuk dicobai’ (Pasal 4:1). Pencobaan Yesus dimulai dengan kalimat, ‘Jika Engkau Anak Allah...’ (Ay.3,6). Iblis mencobai Yesus untuk mengungkap identitas-Nya, dan untuk menguji Bapa-Nya. Kadang-kadang setan datang kepada kita dan berkata, 'Jika Anda seorang Kristen, maka Anda lebih baik dari orang lain.' Atau, 'Jika Tuhan mengampuni segala kesalahan, tidak masalah bagaimanapun Anda hidup'. Tanggapi hal tersebut seperti teladan yang diberikan Yesus.
Yesus menghadapi tiga pencobaan besar:
1. Kepuasan Instan (Ekonomi)
Ada beberapa hal yang dapat memberikan kepuasan instan dalam hidup Anda, tetapi akan membuat Anda merasa hampa sesudahnya.
Yesus telah mempersiapkan diri untuk berpuasa selama 40 hari dan 40 malam. ‘Kemudian laparlah Yesus, dan datanglah iblis yang mengambil kesempatan mencobainya untuk yang pertama’ (Ay.2b-3a). Iblis berkata pada Yesus, ‘Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti’ (Ay.3b).
Tetapi Yesus menjawab: ‘Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.’ (Ay.4) Walaupun ‘roti’ sangat diperlukan, tetapi tidak cukup hanya dengan itu saja. Hal-hal materiil tidak akan pernah memuaskan kita sepenuhnya.
Ada kelaparan rohani yang lebih besar yang hanya bisa dipenuhi oleh 'setiap kata yang berasal dari mulut Allah' (Ay.4). Kita membutuhkan makanan rohani secara teratur bahkan lebih dari makanan fisik biasa.
2. Mencari Perhatian (Religius)
Kemudian, iblis menempatkan di hadapan Yesus tantangan untuk menjatuhkan diri dari titik tertinggi bait suci. Di antara yang lain, ini adalah pencobaan untuk melakukan sesuatu yang dramatis (meski tidak produktif) untuk menarik perhatian.
Iblis memancing Yesus dengan mengutip Mazmur 91, tetapi ayat yang diambil adalah ayat yang di luar konteks. Yesus membalas dengan sebuah ayat yang dalam konteks: 'Jangan mencobai Tuhan Allahmu’ (Ay.7).
3. Cara Yang Salah (Politik)
Yang ketiga, iblis menunjukkan kepada Yesus semua kerajaan dunia dan menawarkannya, 'jika Engkau sujud menyembah aku' (Matius 4: 8-9). Inilah pencobaan untuk kita merasa tidak puas dengan Tuhan dan memanipulasi pikiran kita untuk mencapai tujuannya (iblis) dengan cara yang salah. Yesus menjawab: ‘Enyahlah, Iblis!' Dia menambahkan teguran-Nya dengan kutipan ketiga dari Kitab Ulangan: 'Sembahlah Tuhan, Allahmu, dan layani Dia saja' (Ay.10).
Pada setiap pencobaan, Yesus merespon dengan sebuah ayat dari Ulangan pasal 6-8. Mungkin Yesus telah mempelajari bab-bab ini pada waktu itu. Sewaktu Anda mempelajari Alkitab, banyak hal yang mengungkapkan karakter Allah, perhatian-Nya yang penuh kasih bagi Anda, dan memperdalam hubungan Anda dengan-Nya. Dengan mempelajari Alkitab, hal tersebut dapat melindungi Anda dari tipu muslihat iblis, dan membantu memperlengkapi Anda untuk menahan godaan ketika pencobaan datang.
Pada akhir pencobaan ini, Yesus menikmati berkat dari para malaikat yang 'datang dan mengurus kebutuhan Yesus' (Ay.11). Masa berkat tidak berlangsung lama. Yesus mendengar bahwa Yohanes telah dipenjarakan (Ay.12). Hal ini pasti sangat menyedihkan bagi Yesus yang mengetahui bahwa sepupunya telah dipenjarakan karena khotbahnya.
Yesus tidak gentar. Dia mulai mengkhotbahkan pesan-pesan yang telah menyebabkan ditangkapnya Yohanes: 'Bertobatlah, karena Kerajaan Sorga sudah dekat' (Ay.17). Dia tidak kenal takut dan berani dalam menghadapi setiap pencobaan.
Hidup bukan hanya masalah mempertahankan diri dari serangan pencobaan; tetapi diperlukan juga perubahan dari kemajuan positif yang harus dilakukan. Yesus sedang menjalankan misi. Dia mulai membangun tim-Nya, dan memanggil murid-murid pertama-Nya: "Yesus berkata kepada mereka," Ikutlah Aku. Aku akan menjadikanmu penjala manusia... "Mereka... menjatuhkan jala mereka dan mengikuti Yesus' (Ay.19–20). Ini adalah saat yang menyenangkan. Awal pelayanan Yesus adalah masa berkat yang besar.