Reborn
  
Cara Menyusun Misi
3 min baca

Bermisi butuh nyali. Bukan hanya cari sensasi. Tak lari meski ancaman mati. - Juanda -

Ada beberapa film laga yang memberi judul dengan kata Mission (Misi) pada judulnya. Selain serial di televisi, juga tayang di bioskop. Salah satunya adalah Film Mission: Impossible yang dibintangi Tom Cruise yang berperan sebagai Ethan Hunt, seorang agen dari Impossible Missions Force (IMF).

Inti dari segala film yang bernuansa misi adalah mengutus dengan memberi tugas kepada seseorang atau kelompok. Melakukan tugas tanpa diketahui banyak orang (operasi senyap) dengan tujuan tertentu yang telah ditata sebelumnya. Namun di lapangan terkadang misi bisa berubah sekejap, karena ada sesuatu yang memaksanya.

Mengerjakan misi seperti ini, bisa berubah-ubah arah dan caranya sesuai dengan kebutuhan yang ada. Jika misi itu berisiko kematian, maka biaya operasionalnya bisa mahal sekali. Ini misi yang hanya bisa dikerjakan oleh para profesional saja.

Dalam sebuah institusi atau organisasi atau perusahaan, biasa berbicara tentang misi akan dikaitkan dengan visi. Mengapa? Karena misi itu merupakan langkah-langkah yang dapat dikerjakan untuk mencapai visi yang telah ditetapkan.

Ini tentu untuk yang meyakini, bahwa visi itu lebih dulu ada, baru misi. Sedangkan bagi yang meyakini bahwa misi itu lebih dulu hadir dan dikerjakan, kemudian baru visi mengikutinya, tentu akan berpandangan beda. Meski tidak terlalu dalam perbedaannya.

Misi dibuat untuk jangka pendek dan masa kini, yang terdiri dari sejumlah kalimat atau pernyataan yang dapat menjelaskan visi. Biasanya tersusun dalam poin-poin detil yang lebih banyak dan bisa direvisi, jika dianggap tidak mendukung visi yang ada.

Biasa pernyataan misi (mission statement) akan diawali dengan kata: Melakukan …, Menyelenggarakan …, Mengadakan …, Menyediakan …, Menanamkan …, Membina …, Melaksanakan …, Membuat …, Menciptakan …, Memperkenalkan …, Mengembangkan … dan lain sebagainya.

Jika ingin bermisi, maka perlu belajar dari Bapa di Surga dan Yesus di bumi. “Maka kata Yesus sekali lagi: "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu,"” (Yoh. 20:21).

Lalu, siapa yang kamu utus? Bisa mengutus diri sendiri atau mengutus sesamanya. Yang penting yang diutus itu memiliki berita, bahwa Yesus itu Tuhan dan Juruselamat. Maka yang diutus harus lebih dahulu telah lahir baru. Seorang Kristen, bukan hanya beragama Kristen.

Ada 2 makna misi kan?

Bagaimana pendapat Anda?

#SalamHatiGembira

Bagikan
Artikel Lainnya
Lihat Artikel Lainnya
Bagikan Artikel Ini