Reborn
  
KATA-KATA YANG MENGGEMBALAKAN
Dipublikasikan pada 04 Mei 2025
3 min baca

Bacaan: Yohanes 21:1-19

Firman Minggu ini mengajak kita untuk memberitakan berita kebangkitan-Nya untuk saling menggembalakan satu sama lain. Saling menggembalakan adalah usaha kita untuk saling memperhatikan, peduli satu sama lain. Bila umat tidak saling menggembalakan maka gereja kita akan mengalami stagnantasi secara Rohani, umatnya juga menjadi pecinta ibadah dan khotbah yang keren saja, relasi antar umat juga akan dipenuhi sakit hati dan berakhir dinigin. Tentu kita tidak ingin gereja kita berakhir rusak seperti itu. Masalahnya mungkin kita sudah berusaha untuk peduli dan mengasihi sekitar kita. Tapi orang-orang di sekitar kita masih sakit hati, dan hubungan kita belum bisa hangat dengan umat yang lainnya. Pertanyaannya, bagaimana caranya kita bisa saling menggembalakan? Itu datang dari sikap hati atau atittude yang masih mementingkan diri sendiri. Maka dari itu, mari kita belajar bagaimana perspektif dan sikap hati/atittude Kristus ketika menggembalakan para murid-Nya:

Pertama, saling menggembalakan adalah panggilan melayani yang sabar dan penuh proses. Memang saat itu para murid tetap percaya mengikuti perkataan Yesus dimana Yesus menubuatkan dan memerintahkan para murid untuk pergi ke Galilea dalam Markus 14:28 sebelum Ia dibunuh. Merekapun juga mengetahui bahwa Guru mereka telah bangkit dan tahu bila Guru mereka yang hidup itulah yang berteriak dari pinggir pantai. Masalahnya adalah mereka saat itu bergumul dengan kebangkitan Yesus dimana mereka selama ini tidak membayangkan bahwa Yesus itu akan mati dan bangkit kembali. Tidak ada dalam pikiran mereka bila Mesias akan mengakhiri hidupnya dengan dipermalukan dan dibunuh seperti itu. Mereka masih yakin kalau Yesus adalah Mesias yang adalah seorang pemimpin yang memimpin pemberontakan dari jajahan Romawi. Dalam kegagalan mereka memahami konsep Mesias versi Yesus, Yesus tidak hadir dengan menyalahkan mereka namun Yesus hadir meneguhkan mereka sekali lagi dengan melayani murid-murid-Nya dengan menyiapkan makanan dan melayani mereka sama seperti apa yang dilakukanNya sebelum kematian. Melalui Firman ini kita diajak untuk tetap melayani dengan sabar dan paham proses orang lain karena setiap pertumbuhan orang-orang berbeda satu sama lain.

Kedua, penggembalaan adalah memberi kesempatan kedua. Petrus adalah salah satu dari tiga murid yang terdekat. Namun sikap Petrus ini adalah sikap yang paling sok jagoan diantara yang lain. Tetapi ketika orang banyak menuduh dia murid Yesus, malah dia seperti orang ketakutan dan menyangkal Gurunya. Tetapi dalam kondisi seperti itu, Yesus tidak menghukum dan memarahi Petrus. Justru Yesus menanyakan Petrus apakah Engkau mengasihiku Petrus? Gembalakanlah domba-dombaku sebanyak 3x. Jumlah ini berbanding sama dengan banyaknya pengkhianatan Petrus. Hal ini berarti Yesus memberikan kesempatan kedua kepada Petrus sebanyak 3x. Melalui Firman ini kita sekali lagi diingatkan dalam saling menggembalakan dalam relasi kita dengan sesama, kita perlu belajar untuk memberikan kesempatan kedua kepada mereka yang telah menyakiti kita, melukai, merendahkan, menghina, dan mempermalukan kita.

Heavenly Joy Malangkaemba, S.Th.

Bagikan
Artikel Lainnya
Lihat Artikel Lainnya
Bagikan Artikel Ini