Bacaan: Mazmur 12
… karena keluhan orang miskin, sekarang juga Aku bangkit, firman TUHAN; Aku akan memberi keselamatan kepada orang yang mendambakannya.
(Mazmur 12:6)
Rani, seorang ibu muda, berjuang melawan kerasnya kehidupan. Ia bekerja tanpa lelah demi menghidupi kedua anaknya yang masih kecil. Suaminya terbaring lemah di rumah sakit, tak berdaya melawan penyakit yang menggerogoti tubuhnya. Air mata kerap membasahi pipinya. Beban hidup semakin hari terasa semakin berat. Doa-doa dipanjatkannya setiap malam. Rani tetap percaya bahwa janji Tuhan akan menjadi pelita pengharapan di tengah kegelapan hidupnya.
Mazmur 12 menggambarkan situasi yang tidak jauh berbeda dengan yang dialami Rani. Pemazmur meratap tentang merajalelanya kejahatan dan ketidakadilan. Orang fasik berkuasa, dan kebenaran diinjak-injak. Namun, di balik keputusasaan itu terpancar sinar pengharapan yang begitu kuat. Allah dalam kedaulatan dan kasih-Nya, berjanji akan bangkit dan menyelamatkan orang-orang yang tertindas. Ia tidak tinggal diam melihat penderitaan umat-Nya. Inilah kabar baik yang menguatkan saat kita bergumul dalam hidup. Allah tidak pernah meninggalkan umat-Nya.
Marilah kita tetap hidup dalam iman dan pengharapan. Di tengah tantangan dan kesulitan hidup, janganlah menyerah pada keputusasaan. Tetaplah berdoa, berseru kepada Allah, dan percayalah pada kasih setia-Nya. Berjuanglah untuk hidup dalam kebenaran, meskipun dunia di sekitar kita dipenuhi oleh kejahatan. Ingatlah selalu janji Tuhan dalam Mazmur 12:6: Allah akan bangkit dan memberikan keselamatan bagi kita.
REFLEKSI:
Apakah aku tetap tinggal dalam kebenaran dan integritas walau lingkunganku dipenuhi kejahatan?