Reborn
  
Jujur Dengan Allah (3)
Dipublikasikan pada 08 April 2023
3 min baca

Bacaan Kejadian 41:41–42:38

3. Berbicara kepada Allah dari lubuk hati yang terdalam

Yusuf menyelesaikan dengan baik – tetapii dia mengawali dengan buruk. Dia dimasukkan ke dalam sumur kering (37:24), dan dipenjara (39:20), tetapi akhirnya dia tinggal di istana (45:16).

Seperti banyak tokoh di Alkitab (Yesus, Yohanes Pembaptis, Yehezkiel, para imam dan kaum Lewi yang melayani bait Allah – lihat Bilangan 4), Yusuf memulai pekerjaannya di usia 30 (41:46). Sampai pada saat itu, Yusuf telah berlatih dan kini dia menjadi penguasa tanah Mesir (Ay.41).

Allah telah melihat hati Yusuf dalam kesesakannya. Selama 13 tahun antara usia 17 dan 30, Yusuf mempertanyakan perbuatan Allah. Memang, dia telah mengalami banyak penolakan, penderitaan, ketidakadilan, kurungan, kekecewaan serta pencobaan. Tetapi melalui ini semua, dia dipersiapkan Allah menjadi penguasa tanah Mesir (Ay.41).

Allah tahu Yusuf dapat dipercaya karena hatinya benar. Dia dekat dengan Tuhan melalui segala cobaan. Inilah yang penting – bukan dalam masa pencobaan atau masa kelimpahan, tetapi ketika Anda berada dekat dengan Tuhan dan berbicara dengan-Nya dari hati.

Yusuf menamakan dua anaknya Manasye (‘Allah telah membuat aku lupa sama sekali kepada kesukaranku’,Ay.51) dan Efraim (‘Allah (telah) membuat aku mendapat anak dalam kesengsaraanku, Ay.52). Frasa ‘Allah telah membuat’ menyatakan bahwa baik dalam masa kesukaran (Manasye) dan masa kelimpahan (Efraim), Yusuf tahu bahwa Allah yang mengendalikan.

Jangan biarkan hati Anda pahit dalam masa penderitaan atau berbangga diri dalam masa keberhasilan. Ketahuilah bahwa Allah yang berdaulat atas hidup dan keadaan Anda.

Berbanding terbalik dengan Yusuf, kakak –kakaknya harus hidup dengan tipu daya dan rasa bersalah (42:21 dan seterusnya): ‘Betul-betullah kita menanggung akibat dosa kita terhadap adik kita... Itulah sebabnya kesesakan ini menimpa kita’ (Ay.21). ‘Hati mereka menjadi tawar (Ay.28), tetapi dengan bibir mereka, mereka berkata, ‘kami orang jujur’ (Ay.31).

Mimpi Yusuf akhirnya tergenapi. Selama melewati semuanya itu, dia tetap beriman kepada Allah. Buruk di awal, tetapi indah pada akhirnya.

Jangan pernah lepaskan impian yang Tuhan berikan. Meskipun yang Anda temukan di awal adalah dari keterpurukan seperti Yusuf, pada akhirnya Anda akan mencapai kemuliaan. Seperti yang Joyce Meyer tuliskan, ‘Tidak peduli dari mana Anda memulainya, selalu ada akhir yang besar untuk Anda... Walaupun Anda kini sedang terpuruk, Tuhan dapat mengangkat dan memampukan Anda untuk melakukan perkara-perkara yang ajaib!’

Mari kita berdoa :

Tuhan, tuntunlah aku kepada hidup yang berintegritas. Biarlah bibir dan hatiku menyatu. Biarlah aku dapat berbicara kepada-Mu dengan ketulusan dari hatiku yang terdalam. Terimakasih karena Engkau mendengar seruan hatiku.

Bagikan
Artikel Lainnya
Lihat Artikel Lainnya
5 Orang Membaca