Reborn
  
Katakan pada Arkhipus
Dipublikasikan pada 04 Juli 2023
8 min baca

Dan aku minta kalian sampaikan kepada Arkhipus begini, “Perhatikan baik-baik supaya engkau selesaikan tugas yang diberikan karena engkau sudah bersatu dengan Tuhan Yesus.” Kolose 4:17 AMD

And, oh, yes, tell Archippus, “Do your best in the job you received from the Master. Do your very best.” Colossians 4:17 MSG

Arkhipus adalah

seseorang (1) yang biasa tetapi disebutkan di dalam Alkitab,

hanya dua (2) ayat saja menulis tentangnya dan

ada tiga (3) hal/point/tugas yang ditulis untuknya.

Dari sepenggal ayat diatas, ijinkan saya akan menguraikannya menjadi empat (4) hal yang semestinya kita kerjakan.

TUGAS I : REFRESH (DIMINTA UNTUK MEMPERHATIKAN LAGI)

1. PERHATIKAN, ada penekanan untuk mengajak Arkhipus merenungkan lagi, mengingat-ingat lagi, menyaadari lagi, memastikan lagi (make sure), kembali lagi pada panggilan.

Yang perlu kita ingat kembali :

(a) Kita tidak pegang kendali sepenuhnya atas hidup kita. Kita bukan Pencipta. Kita tidak menentukan batasan hidup kita.

(b) Hidup kita telah dibeli lunas oleh darah Kristus

(c) Hidup di muka bumi ini hanya sementara, kita pendatang. Kita tidak berasal dari dunia ini.

(d) Kita ini anakNya/perwakilan (duta) Kerajaan yang memiliki mandat atau tugas dari Tuan/ Raja.

(e) Kita bisa bersyukur hidup kita karena anugerah Tuhan tetapi apakah hidup kita sudah untuk Tuhan?

Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,Filipi 3:8

“ARTI HIDUP ADALAH HIDUP YANG BERARTI (BAGI KERAJAAN SORGA)”

Jadi yang perlu kita lakukan adalah (a)WAKE UP! Bangkit, kembalilah pada titik awal, kembalilah pada cinta mula-mula, kembalilah pada panggilanmu, kembalilah mengerjakan tugas yang Tuan (Master) berikan.

TUGAS II : REALIGN (SELESAIKAN / TUNTASKAN / COMPLETE)

Hidup bukan untuk compete tapi complete. Hidup bukan untuk bersaing, tapi untuk saling melengkapi.

Hidup bukan tentang semasa kita hidup saja tetap seperti apa setelah kita tiada.

Apakah keberadaan kita benar-benar ada? Bayi lahir menangis tetapi banyak orang disekelilingnya bahagia (“tertawa”) , jangan sampai ketika kita tiada juga terjadi hal demikian. Waktu kita meninggal biarlah kita menampakkan wajah sukacita karena sudah menyelesaikan tugas dari Tuan dan ketika hidup kita sudah jadi berkat adalah wajar ketika banyak orang akan merasa kehilangan (“menangis”)

 Rencana Tuhan di muka bumi ini belum selesai. Rencana Tuhan itu jauh melampaui batasan waktu di muka bumi ini. Peran yang Tuhan beri dalam hidup kita adalah sepotong puzzle kecil dalam gambar yang besar Rencana Tuhan masih terus berlanjut melampaui usia hidup kita. Dan apa yang kita terima / tuai hari ini tentunya juga ada orang lain yang telah memulainya di masa lalu. Daud boleh punya kerinduan akan Rumah Tuhan tetapi Tuhan katakan bahwa bukan dia yang membangunnya tetapi Salomo anaknyalah yang Tuhan tetapkan. Pastikan engkau menjadi Daud yang menyiapkan “bekal’, mempersiapkan / mendukung generasi sesudahnya hidup di dalam rencana Tuhan

 Hanya ada 3 orang di Alkitab yg tahu kapan waktunya tuntas / selesai :

Elia (tahu kapan akan diangkat), Paulus (aku telah mengakhiri ) dan Yesus (sudah selesai). Persamaan dari ketiganya : punya murid.

Jadi yang perlu kita lakukan agar kita bisa menyelesaikan (Finish Well) :

b. Lahirkan penerus (Rise Up).

Normal orang ingin sukses, kaya dan terkenal. Namun pertanyannya untuk apa dan sampai kapan? Pada akhirnya akan berhenti di kuburan.

Hal – hal yang usianya bisa melampaui usia kita :

• Karya – karya monumental

• Tulisan dan semua media yang kita upload di media social, cloud storage

Jangan biarkan kekayaan potensi, hikmat Ilahi yang kita terima, nilai-nilai Injil yang kita hidupi ikut terkubur. Caranya : Muridkan orang lain. Beritakanlah Injil dan muridkan orang lain untuk melakukan apa yang Ia ajarkan.

c. Hidup menjadi suratan terbuka / "Injil kelima" (Show Up)

Biarlah tindakan kita jauh lebih kuat bersuara daripada kotbah/pengajaran kita. Biar orang lain melihat tanda Ilahi dalam hidup kita. Bagi banyak orang aku seperti tanda ajaib, karena Engkaulah tempat perlindunganku yang kuat.(Maz 71 : 7)

Teladan Paulus

(i) Paulus lebih memilih Titus daripada "pelayanan besar"

Ketika aku tiba di Troas untuk memberitakan Injil Kristus, aku dapati, bahwa Tuhan telah membuka jalan untuk pekerjaan di sana. Tetapi hatiku tidak merasa tenang, karena aku tidak menjumpai saudaraku Titus. Sebab itu aku minta diri dan berangkat ke Makedonia. (2 Kor 2:12‭-‬13) ‬‬

ii) Hidupnya lebih berbicara. Sekalipun orang tak mengenali, tapi orang merasakan dampaknya

Tetapi rupaku tetap tidak dikenal oleh jemaat-jemaat Kristus di Yudea. Mereka hanya mendengar, bahwa ia yang dahulu menganiaya mereka, sekarang memberitakan iman, yang pernah hendak dibinasakannya. Dan mereka memuliakan Allah karena aku. (Gal 1:22‭-‬24)‬‬

(iii) Sejak awal tidak ada kepalsuan, pura-pura, tidak menggunakan topeng.

Sesudah mereka datang, berkatalah ia kepada mereka: “Kamu tahu, bagaimana aku hidup di antara kamu sejak hari pertama aku tiba di Asia ini: (Kis 20:18)

TUGAS 3 : REBUILD – DO YOUR VERY BEST

Ukuran keberhasilan (menjadi yang terbaik) kita dimata Tuhan adalah :

ketaatan – mengikuti secara akurat tuntunan/petunjuk (seseorang).

Kita menjadi yg terbaik kalau kita memiliki hati dan sikap sebagai seorang anak.

Beberapa teladan di Alkitab :

(i) Timotius bisa mencapai puncak potensinya karena ia punya “bapak” yang mengarahkan, mengingatkan.

kepada Timotius, anakku yang kekasih: kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai engkau. … Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu. (II Tim 1:2‭, ‬6) ‬‬

(ii) Yesus yang adalah Allah pun telah memberikan teladan. Ia sebagai anak taat terhadap Bapanya sampai mati di kayu Salib. Yesus tidak melakukan apapun sebelum Ia menerima petunjuk dari BapaNya.

Maka Yesus menjawab mereka, kata-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak. Sebab Bapa mengasihi Anak dan Ia menunjukkan kepada-Nya segala sesuatu yang dikerjakan-Nya sendiri, bahkan Ia akan menunjukkan kepada-Nya pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar lagi dari pada pekerjaan-pekerjaan itu, sehingga kamu menjadi heran. Yoh 5:19‭-‬20 ‬‬

(iii) Musa juga tepat melakukan tepat seperti contoh yang Tuhan berikan.

Kemah Kesaksian ada pada nenek moyang kita di padang gurun, seperti yang diperintahkan Allah kepada Musa untuk membuatnya menurut contoh yang telah dilihatnya. (Kis 7:44)

(iv) Abraham disebut Sahabat Allah, Bapa orang beriman karena Abraham pun taat pada Allah, Abraham mempercayai sungguh-sungguh Allahnya. Sampai ia pun taat menyerahkan anaknya yang tunggal.

Jadi apa yang harus kita lakukan adalah :

d. Miliki bapa rohani / pembimbing / mentor (board of director) dan dengarkan (LISTEN UP)

Sekalipun hidup kita tidak ditentukan oleh apa kata orang tetapi ijinkan beberapa orang dalam hidup kita / berikan kunci pada mereka agar bisa memberikan arahan, petunjuk, teguran, mendoakan kita. Belajarlah jadi anak yang baik untuk menjadi ayah yang baik. Yesus yang adalah Allah sampai mati hanya menjadi seorang Anak yang taat. Jangan melampaui apa yang Tuhan telah teladankan, kerinduan Yesus hanya untuk menyenangkan hati Bapa. Mari kita jadi anak bukan jadi yang lain.

Kesimpulan :

3 Point tugas dan 4 hal yg dikerjakan

1. Refresh : (a) Wake Up

2. Realign : (b) Rise Up & (c) Show Up

3. Rebuild : (d) Listen Up

Bagikan
Artikel Lainnya
Lihat Artikel Lainnya
6 Orang Membaca