Amsal 1:1-7
Belajar bagaimana menghadapi pencobaan dan berkat
Tujuan dari Amsal sejak awal adalah menyatakan kebenaran: ‘Amsal-amsal Salomo bin Daud, raja Israel… untuk mengetahui hikmat dan didikan… untuk menerima didikan yang menjadikan pandai, serta kebenaran, keadilan dan kejujuran’ (Ay.1-3). Amsal menyatakan pesan bijak untuk semua orang – baik untuk yang tidak berpengalaman dan yang berpengalaman (Ay.4-6).
Amsal ini mengajarkan tentang bagaimana untuk menjalani hidup yang seharusnya. Isi dari Amsal adalah nasihat yang pragmatis dan bijaksana yang dipelajari dari pengalaman untuk seumur hidup.
Amsal menolong kita untuk mencapai ‘kebijaksanaan dan kedisiplinan’ (Ay.2,7) – dua hal penting dalam aspek kehidupan, yang mana tidak akan dapat dicapai hanya dalam sekejap mata.
Tujuan Amsal adalah untuk membuat Anda mampu dalam ‘mengarahkan hidup ke jalan yang benar’ (Ay.5, AMP). Kebijaksanaan adalah ‘seni pengendalian’ dalam masa pencobaan dan berkat dalam hidup, dan hidup dengan benar dalam kondisi apapun dalam hidup kita. ‘Kebijaksanaan’, sesuai dengan yang dikatakan Joyce Meyer, ‘adalah pilihan untuk melakukan sesuatu sekarang untuk kesenangan atau kelegaan di masa depan.
Kebijaksanaan berawal dengan ‘takut akan Tuhan’, yang berarti ‘permulaan dari pengetahuan’ (Ay.7a). Rasa ‘takut’ akan Tuhan ini diartikan sebagai ‘penghormatan’. Dari hal ini, kita dapat belajar bahwa kita harus menghargai dan menghormati Tuhan. Dan pelajaran terpenting yang dapat kita pelajari dalam hidup adalah ‘mulailah segalanya bersama Tuhan’ (Ay.7a).