(Video dapat disaksikan mulai Kamis, 14 Januari 2021, pukul 05:00 WIB)

ULANGAN 32:4

“Gunung Batu, yang pekerjaan-Nya sempurna, karena segala jalan-Nya adil, Allah yang setia, dengan tiada kecurangan, adil dan benar Dia.”

Bacaan Tambahan: Kejadian 18:25; Roma 3:26; Wahyu 15:3

Gurita penyamar, yang pertama kali ditemukan di lepas pantai Indonesia pada 1998, sangat lihai dalam melakukan penyamaran. Makhluk laut yang cerdik ini dapat mengubah bentuk, warna, dan gerakannya untuk menirukan sampai lima belas pemangsa yang berbeda-beda. Dalam saat teduh hari ini, kita mulai memperhatikan atribut-atribut kebaikan Allah. Kita, sebagai umat-Nya, diundang untuk meneladani atribut ini. Namun, berbeda dari gurita penyamar tadi, yang mimiknya hanya sebatas di permukaan, kita harus meneladani atribut Allah dari dalam hati kita.

Allah kita yang dahsyat itu Allah yang adil, yang berarti bahwa Dia itu benar di dalam segala sesuatu yang Dia kerjakan dan sekaligus merupakan standar dari apa yang dianggap benar dan baik. Sebagai Allah yang baik, Dia menerapkan standar yang sama bagi kita, dengan menghukum kejahatan dan memberikan upah bagi kebaikan. Ketika Anda berpikir tentang keadilan Allah, Anda mungkin hanya membayangkan hukuman-Nya terhadap orang fasik, seperti penghancuran Sodom dalam Kejadian 19. Namun, kita semestinya juga mengacu pada pembelaan Allah terhadap para janda dan anak yatimpiatu. Karena Dia Allah yang adil, Dia menopang perjuangan orang benar dan membela orang-orang yang diperlakukan secara tidak adil. Dia hakim yang baik, adil dalam memutuskan segala perkara, membela pihak-pihak yang tertindas dan tak berdaya, dan pemberi upah bagi orang-orang yang berbuat kebenaran.

Untuk percaya akan keadilan Allah di tengah dunia yang penuh dengan begitu banyak ketidakadilan, tak ayal kita menghadapi banyak tantangan. Jika Allah itu adil, mengapa orang jahat malah sukses? Mengapa orang benar menderita? Mengapa ketidakadilan sepertinya di atas angin? Namun, ketika pertanyaanpertanyaan ini membebani hati kita, kita dapat memandang kepada Yesus. Dialah Pribadi yang sepenuhnya benar, yang menderita karena ketidakadilan agar kita dapat dibenarkan, atau dijadikan benar di mata Allah.

Dalam kehidupan saat ini dan di sini, keadilan tidak jarang tidak sempurna. Namun, hal itu tidak akan berlangsung selama-lamanya. Ketika Yesus datang kembali dan menegakkan kerajaan-Nya secara penuh, setiap kesalahan akan diluruskan. Sampai saat itu tiba, kita dipanggil untuk berdiri bagi apa yang benar, bersikap adil dalam segala urusan kita, dan membela orang-orang di tengah komunitas kita yang menderita karena ketidakadilan.

KARENA ALLAH ITU ADIL, DIA MENGHARAPKAN KITA BERSIKAP ADIL DALAM SEGALA HUBUNGAN KITA.

Refleksi

Mengapa perlu bagi Allah yang baik untuk memiliki keadilan? Bagaimana atribut Allah ini menolong Anda untuk memahami apa yang Yesus kerjakan di kayu salib?

Dengan cara seperti apakah Anda dapat bersikap adil dalam segala hubungan Anda?

BERDOA

“Gunung Batu, yang pekerjaan-Nya sempurna, karena segala jalan-Nya adil, Allah yang setia, dengan tiada kecurangan, adil dan benar Dia.”
ULANGAN 32:4

Yesus, Engkaulah satu-satunya Raja yang adil dan bijaksana. Aku memperhatikan jalan-jalan-Mu supaya aku dapat memahami kebenaran dan kebaikan. Meskipun kami ini orang yang hancur di tengah dunia yang hancur, Engkau mampu mendatangkan keadilan di tempat yang penuh dengan ketidakadilan. Engkau memanggilku untuk menjadi tangan dan kaki-Mu, untuk menyatakan kebenaran, untuk membela mereka yang tertindas, dan untuk berdiri memperjuangkan apa yang benar. Tuhan, bukalah mataku untuk melihat orang-orang yang memerlukan kesembuhan dari-Mu. Tuntunlah perjalananku sehingga aku dapat menjadi juru bicaramu dalam menegakkan keadilan di dunia ini. Di dalam nama-Mu, amin.

Pertemuan doa Every Nation Surabaya

Ikuti Doa Malam pada:
Kamis, 14 Januari 2021,
pukul 19.30 WIB
melalui aplikasi zoom:
https://us02web.zoom.us/j/88377881001?pwd=VGpSbDRjNS8zVFpZQkhIZWVKTzdqUT09

Meeting ID: 883 7788 1001
Passcode: ENSUB