Bacaan: Matius 3:1-12
Setidaknya ada 3 nama Yohanes yang dicatat dalam PB yaitu, Yohanes Pembabtis anak imam Zakharia (Luk 1:1-80), rasul Yohanes saudara Yakobus anak Zebedus penulis Injil, pemimpin Gereja di Yerusalem (Mat 4:21-22), dan Yohanes saudara sepupu Barnabas, teman sekerja rasul Paulus (Kis 12:120). Dari ketiganya Yohanes pembabtis memiliki peran penting sebagai pembuka jalan bagi kekristenan.
Dialah suara orang yang berseru-seru di padang gurun yang memecah kesunyian selama 400 tahun masa sunyi. Karena tak ada nabi dan pewahyuan dari Allah selama periode ini.Suara itu memberikan secercah cahaya kehidupan dan membangkitkan harapan, Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!"
Kehadiran sang Mesias ini menjadi jawaban bagi pengharapan bangsa Yahudi sesudah pembuangan agar campur tangan Allah dapat membebaskan umatNya dari kuasa musuh. Kerajaan Surga adalah perspektif masa depan yang dipersiapkan oleh kedatangan Mesias dalam meratakan jalan bagi Kerajaan Surga. Bahkan Kerajaan Surga sudah datang dalam Dia dengan Dia dan Dia sendirlah Kerajaan itu.
Bertobatlah, artinya pertobatan yang nyata dalam pikiran, sikap pandangan dengan arah yang berbeda, berbalik dari dosa kepada Allah dan mengabdi kepadaNya. Pertobatan adalah berbalik dari dosa kepada Allah dan menerima anugerah Allah dalam Kristus dengan iman. Keselamatan mustahil tanpa pertobatan, pertobatan perlu untuk pengampunan dosa dan beroleh hidup yang kekal. Pertobatan adalah karya ilahi, Allah menyembuhkan ketidak mampuan rohani manusia, membangkitkannya dari kematian, melahir barukan, membuka hati dan mencelikkan mata rohani yang buta. Dalam hal ini manusia tidak mempunyai andil sedikitpun. Manusia menanggapi injil hanyalah karena Allah telah lebih dulu bekerja dalam diri manusia menuju pertobatan itu. Allah yang menarik manusia kepadaNya dengan kuasa ilahi yang tidak mampu ditolak manusia.
Hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan, tanpa pertobatan tidak mungkin menghasilkan buah. Seperti ranting yang harus selalu menempel pada pokok anggur yang benar barulah ia dapat menghasilkan buah yang lebat. Artinya setiap orang yang bertobat harus tinggal dalam Yesus dan perkataanKu tinggal dalam kita barulah kita dapat menghasilkan buah. Dan jika kita berbuah banyak maka Bapa yang dipermuliakan dan kita adalah muridNya.
Orang Farisi dan orang Saduki, Yohanes menghardik mereka dengan ungkapan, Hai kamu keturunan ular beludak, mereka membangga-banggakan diri karena mereka adalah keturunan Abraham, bangsa pilihan Allah yang pasti selamat. Yohanes pembabtis menjungkirbalikan salah kaprah ini. Keselamatan bukan didasarkan keturunan Abraham ataupun sebagai bangsa pilihan. Bagaimanapun mereka harus mengalami pertobatan dan hal itu tercermin dari perbuatannya sebagai buah pertobatan.Jika tidak kapak sudah tersedia, mereka akan ditebang dan dibuang kedalam api kebinasan. Mereka seperti sekam yang akan dibakar dalam api yang tak terpadamkan.
Keselamatan kita bukan karena kita terlibat aktif melayani,suka memberikan donasi untuk menunjang gereja, setia beribadah, mengikuti PA, Paduan Suara dan berbagai kegiatan sosial lainnya.Tanpa pertobatan, apa yang kita lakukan digereja hanyalah rentetan kegiatan sosial belaka. Tak berbeda dengan klub-klub sosial yang memang baik dan berguna tapi tidak menyelamatkan. Jika kita telah bertobat dan diselamatkan tentu menghasikan buah, kita bukan sekedar berada dalam Gereja tetapi berada didalam Kristus. Ibadah dan perbuatan baik kita itu adalah ungkapan syukur dan bukti bahwa kita sudah selamat. Bertobatlah karena Kerajaan Surga sudah dekat, amin
dnyg3m