Reborn
  
KEBANGKITAN KRISTUS MENGOBATI LUKA & DUKA
Dipublikasikan pada 24 April 2022
3 min baca

Bacaan: Yohanes 20:24-29

Koneksi Luka dan Duka

Ada koneksi kausalitas antara luka dan duka. Seorang anak korban bully tentu hatinya terluka. Di tengah-tengah lukanya tersebut, ia mengalami kesedihan karena ada sesuatu dalam dirinya yang selalu jadi incaran para pelaku bully. Ia berduka karena punya kekurangan tertentu.

Namun situasi bisa terjadi sebaliknya. Duka bisa menyebabkan luka. Seorang anak korban bully jika terus membiarkan dirinya untuk berada dalam kesedihan yang mendalam dan berlarut-larut, maka ia akan melukai dirinya dalam bentuk menyalahkan diri [self-blaming]. Artinya luka dan duka bisa berpadu erat, bahkan jadi kekuatan dalam diri yang kalau dibiarkan punya sisi destruktif.

Duka Dan Luka Thomas

Thomas pasti berduka karena kehilangan Yesus, seseorang yang kepadaNya ia serahkan jiwa raganya. Seseorang yang ia ikuti selama 3 tahun terakhir dalam hidupnya. Thomas memang tipe orang dengan banyak pertimbangan. Namun ia yakin dalam mengikuti Yesus [Yoh 11:16]. Namun Thomas pasti pula terluka melihat Yesus dipaku di kayu salib. Thomas terluka karena Yesus tidak memenuhi ekspektasinya sebagai Mesias yang diidamkan, baginya dan banyak orang di sekitarnya. Thomas berduka dan terluka.

Kondisi tersebut membuatnya menarik diri dari lingkungan murid. Ia lebih baik sendirian. Maka ia tidak bersama-sama dengan para murid pada Yesus menyatakan diriNya yang bangkit. Ia menutup dirinya untuk percaya. Ia memilih untuk tidak percaya meski semua murid lainnya dan para perempuan saksi mata pertama menyaksikan padaNya. Mungkin Thomas makin meragukan kehidupan. Ia jadi kian pesimis.

Kebangkitan: Obat yang tepat dan sehat

Meski Thomas diliputi dengan keraguan, ia mau menanti berhari-hari untuk menunggu Yesus kembali menyatakan diriNya kepada murid-murid termasuk kepada dirinya [Yoh 20:26]. Kondisi ragu namun mau menanti, menunjukkan bahwa dalam diri Thomas diliputi dengan pergolakan hebat untuk percaya atau tetap tidak percaya. Itu berarti Thomas mesti ragu, tidak mau maju. Ia ragu tapi tidak lagi mau sendiri. Ia ragu namun sedia untuk menerima jawaban.

Akhirnya Yesus datang setelah 8 hari penantian. Yesus tahu secara spesifik luar dalam hidupnya Thomas. Ia tahu kebutuhan Thomas untuk sembuh dan percaya. Lobang bekas paku ditanganNya, menutupi lobang luka dan duka Thomas. Dan dari respon Thomas “Ya Allahku dan Tuhanku” menegaskan bahwa Thomas sungguh percaya dan telah sembuh. Pengakuan Thomas ini adalah rumusan pengakuan sakral pertama setelah Yesus bangkit.

Kebangkitan Kristus Mengobati Kita

Ia bangkit, maka kita pun bangkit. Ia menang, kita pun menang. KebangkitanNya memberikan sukacita dan jaminan kehidupan yang sejati. KebangkitanNya menyemangati agar kita terus hidup dalam jalan kemenangan dan pengharapan.

Pdt. Sandi Nugroho

Bagikan
Artikel Lainnya
Lihat Artikel Lainnya
2 Orang Membaca